Part 3

4.3K 540 23
                                    

Written by
Kyutebaekyeol

.

Original story
http://archiveofourown.org/works/19020214

.

Trans by
Byunmeey

..

.

Melirik jam Rolex berwarna silver di tangannya, Chanyeol melakukan peregangan singkat sambil menguap lebar. Ini sudah larut malam, tak heran jika dirinya seakan keletihan karena mengatur kantornya seharian itu menelan tulang dan ototnya. Mengusap mata lelahnya, ia menutup kepalanya dengan hoodie sebelum memasukkan ponselnya ke dalam saku.

Sesekali ia mengumpat, merasa terganggu ketika sandal Gucci yang dipakainya membuat suara aneh selagi ia bergerak. Well, setidaknya tak hanya hening saja sekarang. Ia membujuk dirinya sendiri. Ia bersiul saat menutup dan mengunci pintu kantornya. Mengetahui dengan baik jika tak akan ada satupun orang yang tersisa di departemennya dengan waktu selarut ini, akhirnya ia langsung menuju ke arah restroom.

Ia sedang bergegas keluar dari kamar kecil ketika tidak sengaja menabrak seseorang. Terlihat seperti orang tersebut juga sedang terburu-buru dan berakhir tak melihat jalan dengan baik karena ia tersandung ke belakang, dengan pantat yang mendarat terlebih dahulu di lantai.

"Ouch!"

"Kau tak apa?" Chanyeol bertanya dengan khawatir. Ia menghembuskan nafas lega ketika lelaki muda itu tak terluka sama sekali karena kejadian sebelumnya, terlihat dari seberapa cepat lelaki itu bangkit kembali dari lantai.

Ia tersentak kaget saat lelaki muda itu meraih bagian depan sweatshirt nya dengan kasar dan menarik dirinya ke ruangan kecil tempat para petugas kebersihan, di sebelah kamar kecil. Ia menduga petugasnya sedang keluar karena tak melihat ada troli kebersihan. Lelaki muda itu dengan cepat menutup pintu dan Chanyeol hampir berteriak ketika mulutnya ditutup dengan sebuah telapak tangan, telapak tangan yang lembut dan seputih susu, itulah yang Chanyeol rasa.

"Shh."

Merasa kesal karena dibungkam oleh seseorang yang tak ia kenal, Chanyeol menarik wajahnya, lalu meringis. "Excuse me?" Ia balas dengan alis yang berkerut.

Memutar bola matanya, lelaki muda itu menyeka telapak tangannya pada celana dan dengan cepat meminta maaf ketika tak sengaja menyenggol dagu Chanyeol dengan kepalanya saat ia menunduk. "Aku ingin kau diam," ia menuntut dengan terengah-engah.

Suhu di dalam ruangan kecil itu tinggi dan cahayanya juga redup. Chanyeol merasa seperti mati lemas dan berniat untuk mengatur nafasnya. Ia mencoba untuk menjadi orang yang peka. Tak ada cukup udara untuk dihirup karena ia harus berbagi dengan lelaki aneh, namun berpenampilan menakjubkan. Ia pun tak bisa keluar karena lelaki yang tampak panik itu masih mencengkeram kain sweater nya dengan pelan, seperti menolak untuk membiarkan dirinya pergi. Ia mengintip ID lelaki muda itu yang teruntai di sekeliling lehernya.

"Pekerja magang baru," alisnya menyatu, pikirannya samar-samar teringat perekrutan petugas baru, sekitar seminggu yang lalu.

"Apa kau tahu siapa aku?" Chanyeol berujar dengan kasar, meringis ketika merasa butir keringat mulai menuruni bagian belakangnya. Ia mencoba untuk mendorong lelaki itu menjauh namun berakhir dengan mengerang karena telapak tangan yang lembab itu menutup mulutnya lagi. Ia tahu bahwa pertanyaan yang ia berikan bodoh, tentu saja lelaki itu tak akan mengenalnya, tapi kepengapan yang menyelimuti ruang penyimpanan petugas kebersihan itu menghambat kemampuannya untuk berpikir lurus. Ia ingin segara keluar dari sana.

Pretty's Twinkle Little Stars  (IndoTrans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang