08. Almost Caught

8.8K 340 4
                                    

"Kamu kenapa jadi sering ngerjain tugas di caffe, dev? Sendirian lagi," tanya Samuel yang dalam perjalanan pulang.

Adeeva membuang mukanya menatap kaca samping, ia mengerutkan keningnya bingung mau beralasan apa lagi.

"Abisan kalau di rumah abang ngerusuh mulu," balas Adeeva.

"Ngerusuh gimana?"

"Ya ganggu aja, aku pengennya sendiri."

Samuel ganti mengerutkan keningnya, "Apaan sih? Abang cuma duduk deket kamu, gak berisik juga."

"Y-ya berarti aku cuma pengen ke cafe aja," balas Adeeva.

Samuel menatapnya bingung. Jadi yang mana yang benar?

"Besok di rumah aja deh, abang biar di kamar," cetus Samuel.

Adeeva bingung harus merespon apa, lantas ia mengangguk kecil. Toh besok tidak ada janji dengan Dhito.

Keesokan harinya, Adeeva, Anya, Kevin, dan Andra, mereka berkumpul di rumah Anya. Tepatnya di taman yang ada di halaman belakang rumah Anya.

Kegiatan yang sering mereka lakukan setiap hari minggu. Menghabiskan waktu bersama  di sana.

Kevin dan Andra tengah bermain game online seperti biasanya. Sedangkan Anya dan Adeeva, hanya terbaring sambil mengobrol.

"Kak Dhito nge chat gue nya!" ucap Adeeva yang baru saja mendapat notifikasi pesan masuk di handphone nya.

Kak Dhito

Hai dev

Hai kak. Ada apa?

Nggak.
Pengen tau aja kamu lagi ngapain?

lagi main nih dirumah temen

Aku ganggu nggak?

Enggak kok, santai aja

Ohh, oke.
Nggak ditanya balik nih lagi ngapain?

Haha, iya. Kak Dhito lagi ngapain?

Nggak lagi ngapa-ngapain juga,
Baru aja kelar nugas

Ohh, yaudah istirahat aja
Mumpung ada waktu luang

Iya ini lagi tiduran.

Oh iya dev kamu abis pulang sekolah
Ada kegiatan lain nggak? Les gitu?

Aku nggak les, langsung pulang
Palingan ekskul atau kerja kelompok

Kapan-kapan mau nggak aku jemput?
Sekalian main

Adeeva langsung panik sendiri, sedangkan Anya yang ikut membaca chat itu pun justru terkekeh.

"Udah jelas si dia lagi pdkt, tapi abang lo? Yang sabar ya dev," celetuk Anya.

"Ah tau deh, ribet banget punya abang," balas Adeeva.

"Justru itu gunanya punya abang, biar lo nggak macem-macem," sahut Andra.

More Than BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang