"Temen aku, Oma" jawab Adeeva.
Oma mengerutkan keningnya sembari menunjukkan foto yang memperlihatkan dirinya berpelukan dengan Dhito saat diatas motor.
Adeeva memejamkan matanya sejenak lalu kembali membukanya, "Aku cuma pegang jaketnya, tapi Angle nya yang bikin kaya pelukan"
Oma menatapnya, "Ini malam kan? Kapan kamu keluar malam?"
"Seminggu ini kan aku sering kerja kelompok di rumah Anya, Oma. Terus cowok ini namanya Kevin, temen aku. Nanti kapan-kapan aku ajak ke rumah anaknya biar Oma nggak salah paham"
Melihat Omanya mengangguk dan berhenti menatapnya, Adeeva menghela nafasnya panjang. Untung beliau percaya.
"Tapi kalian nggak ada hubungan lain kan?" tanya Oma.
Adeeva kembali tercekat, lantas ia menggeleng.
"Enggak ada Oma, cuma temen" balas Adeeva.
"Oma nggak izinin kamu pacaran loh dev, inget" peringat Oma.
"Tapi aku udah tujuh belas tahun. Kalau cowoknya baik-baik, nggak apa-apa kan?" bujuk Adeeva.
"Tetap enggak! Selagi kamu masih tinggal di rumah Oma, ikutin aturan Oma. Paham?"
Adeeva menekuk wajahnya, lalu mau tidak mau ia mengangguk sembari berdehem.
Ia yakini, Samuel merasa menang sekarang. Abangnya itu senang sekali jika melihat Adeeva dikekang.
Look that shit, Samuel sekarang tengah tersenyum sembari menatap Adeeva. Lalu berlaga batuk ketika Oma mengembalikan foto itu kepadanya.
"Sam, jaga Adeeva. Oma lihat akhir-akhir ini kamu biarin dia pulang sore. Kalian juga kenapa nggak berangkat sekolah bareng?"
"Mulai besok aku bareng Adeeva lagi Oma, tenang aja" balas Samuel.
Adeeva memalingkan wajahnya sembari berdecih.
***
09.00
Setelah bell istirahat berbunyi, Adeeva dan teman-temannya langsung menuju kantin.
Dan di sinilah sekarang mereka berada, bangku panjang kantin yang berada di depan penjual nasi goreng.
Adeeva yang duduk berhadapan dengan Anya pun menyodorkan tangannya ke arah Anya.
"Lo bawakan yang kemarin gue minta?" tanya Adeeva.
Anya langsung merogoh saku rok seragamnya, lalu mengeluarkan sebuah benda yang dimaksud.
"Nih, tapi jangan sampai ilang. Balikin kalau udah selesai" ucap Anya.
Adeeva mengangguk, "Gampang"
Adeeva sengaja meminjam handphone lama milik Anya yang sudah tidak dipakai lagi. Ia akan menggunakannya untuk kontakan dengan Dhito.
"Buat apaan, dev?" tanya Bella.
"Bucin sama cowoknya" sahut Anya sembari melahap mie gorengnya.
Bella mengangkat alisnya sembari menatap Adeeva. Adeeva pun balas mengangguk sembari menyengir.
"Emang hp lo kemana?" tanya Bella lagi.
"Ada, tapi Samuel resek ngerusuhin gue pacaran. Gila gak sih, hp gue disadap sama dia" balas Adeeva.
"Ngebet kok sama adek sendiri. Adeknya modelan kaya lo lagi. Kasian gue sama Samuel" sindir Kevin tanpa menatap ke arah Adeeva.
"Dih! Gue juga ogah kali sama Samuel. Gantengan Dhito kemana-mana" balas Adeeva.
Anya langsung melotot ke arahnya, lalu mengisyaratkan dengan matanya yang melirik ke arah samping Adeeva.
Kevin langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya dan beralih menatap ke arah lain. Sedangkan Andra terkekeh melihatnya.
"Samuel?" tanya Adeeva tanpa suara kepada Anya.
Anya mengedipkan matanya seakan mengatakan 'iya'. Respon Anya tersebut membuat Adeeva langsung meletakan telapak tangannya di samping dahinya, untuk menutupi wajahnya.
"Pulang sekolah, tunggu di parkiran" ucap seseorang dari belakang Adeeva yang membuat tengkuknya langsung merinding.
Adeeva refleks memegang tengkuknya, lalu mengangguk tanpa menoleh sedikit pun.
Tidak lama setelah Adeeva bertahan dengan posisinya, Anya memberi tahunya jika Samuel sudah pergi dari tempat nasi goreng itu.
"Kampret! Pas banget!" gerutu Adeeva.
"Anjir, creepy juga Samuel tiba-tiba nongol disitu" sahut Kevin.
"Tapi gue suka gayanya. Bossy, posesif, agresif. Kapan lagi yakan bisa nemu cowok kaya dia?" ucap Bella.
Adeeva dan Anya sontak mengerutkan keningnya. Ia tidak menduga Bella akan meresponnya seperti itu.
"Baru kali ini gue liat lo komentarin bang Sam" ucap Anya.
"Gue nggak nyangka selera lo kaya dia, bell" ujar Adeeva.
Bella mengangkat bahunya, "Not too bad" balasnya.
Kevin sontak terkekeh, melihat Adeeva dan Anya yang menatap Bella dengan ekspresi cengo nya.
"Lo belum tau aja maemunah" ucap Kevin kepada Bella.
***
Adeeva meraih tas ranselnya dan menyampirkannya di salah satu pundak.
"Balik duluan ya" pamitnya.
"Buru-buru banget elah, Abang lo palingan juga masih di kelas" sahut Kevin.
"Dari pada bareng lo" balas Adeeva. Setelah itu ia langsung keluar dari kelasnya dan menyusuri koridor menuju parkiran.
Hingga sampainya Adeeva di parkiran, ia langsung mencari Samuel. Ternyata Samuel berada di parkiran paling ujung.
"Sengaja apa gimana sih" gumam Adeeva sembari berjalan mendekat.
Hingga Samuel menyadari keberadaan Adeeva, ia tersenyum simpul sambil menurunkan handphone yang sebelumnya terangkat di telinga kanannya.
"Baru mau abang telfon" ujar Samuel.
Adeeva hanya mengangkat kedua alisnya dengan singkat beserta ekspresi datarnya.
"basa basi lo basi" batinnya.
*
*
*
*
*
Thank you🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Brother
Fiksi Remaja"Im not your bro, im your man" -Samuel Gibson. Seorang kakak laki-laki pada umumnya berusaha melindungi dan berbagi kasih dengan adik perempuannya. Namun apa yang Samuel lakukan sedikit berbeda, atau bahkan lebih dari itu? Start : 18 jan 2020