"Anya!" panggil Adeeva dengan riang ketika ia baru saja memasuki ruang kelasnya.
Anya yang sedang memainkan handphone nya sambil menyangga dagu dengan tangan pun langsung melirik ke arah Adeeva.
"Tumben sumringah banget lo, ada apaan?" selidik Anya.
Adeeva meletakan tas ranselnya di bangku yang tepat di samping Anya. Tidak lupa sambil tersenyum manis yang berbeda dari biasanya.
"Lo inget nggak, dulu lo pernah cerita ke gue soal cinta pertama lo?" tanya Adeeva.
Anya sontak mengangguk, "Kenapa?"
"Jadi kemarin gu--"
"Stop! Jangan bilang?" Anya melongo tak percaya.
Adeeva mengulum bibirnya lalu mengangguk seolah mengiyakan apa yang ada di pikiran Anya sekarang.
Anya membungkam mulutnya dengan tangan, dengan raut wajah haru ia meodongkan jempolnya di depan wajah Adeeva.
"Ih lebay deh Anya, dengerin dulu!"
"Gue bangga gila!"
"Jadi gue kemarin gak sengaja ketemu cowok di caffe. Gantenggg banget! Nggak tau gimana gue berani ajak dia kenalan! Dia asik banget orangnya Anya!" Adeeva mencebik haru.
"Anak mana dia?" tanya Anya.
"Udah kuliah sih, tapi masih keliatan muda banget kok, kaya seumuran abang gue."
Anya menggeleng tidak percaya, "Temen gue keren banget sih!"
"Iyalah Kevin!" sahut Kevin yang langsung ikut nimbrung.
"Bukan lo ya nyet!"
"Siapa sih? Ikutan dong gue!" ucap Kevin.
"Andra mana? Bukanya tadi ke toilet bareng lo?" tanya Anya.
"Mampir beli sarapan di kantin," balas Kevin.
"Lo ada cerita apa cumi?! Buruan!" desak Kevin.
"Nih Adeeva punya gebetan," balas Anya.
Kevin menatap Adeeva dengan mata melotot. "Serius?!"
Adeeva mengangguk penuh makna.
"Wah, Kalau sampe Andra tau pasti rame nih," ucap Kevin.
"Kenapa?"
Adeeva, Anya, dan Kevin pun sontak menoleh. Suara yang baru saja mereka dengar sangat familiar.
"Cepet banget lo ndra?" tanya Kevin.
Andra menarik kursinya dan bergabung dengan ketiga temannya itu. "Iya, belum buka."
"Adeeva punya gebetan. Ganteng tau! Anak kuliahan lagi!" ucap Anya berniat kompor.
Sama seperti Kevin, Andra kaget. Ia hanya terdiam beberapa detik.
"Bener dev?" tanya Andra sambil menatap Adeeva.
Adeeva mengangguk dengan senyum tipis.
"Gue tau sih akhirnya bakalan kaya gini," celetuk Anya.
"Lagian lo nggak gercep si ndra!" imbuh Anya.
"Gimana mau gercep, orangnya aja gamau," balas Andra datar.
Andra menarik kembali kursi itu ke bangkunya. Entah sok sibuk atau apa ia sedang mengerjakan sesuatu di bukunya.
"Wah," Kevin menggeleng, "Bukan main."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Brother
Teen Fiction"Im not your bro, im your man" -Samuel Gibson. Seorang kakak laki-laki pada umumnya berusaha melindungi dan berbagi kasih dengan adik perempuannya. Namun apa yang Samuel lakukan sedikit berbeda, atau bahkan lebih dari itu? Start : 18 jan 2020