10. Psywar

5.3K 198 2
                                    


Kak Dhito

Hai dev

Ya kak?

Lagi belajar ya?

Baru aja selesai.
Kak Dhito lagi ngapain?

Bikin makalah
Gila pusing banget

Susah ya kak?

Lumayan.

Aku nggak bisa bantuin,
bisanya nyemangatin aja hehe

Bisa aja kamu, anak sma

Bentar lagi juga kuliah kok.
Siapa tau kan bisa sekampus nanti :)

Iyain deh, kasihan.

Apaan sih kak Dhito

Loh bener kan, iya semoga aja sekampus. Nanti jadi ada junior yang ngintilin.

Pede banget.
Nanti aku cari cowok pas kuliah lah,
masa iya ngikut kak Dhito mulu.

Emang ada yang mau sama kamu?

Ih ya ada lah!

Kalau nggak usah nyari gimana?

Ini udah ada yang mau sama kamu
kamunya mau nggak?

Siapa emang?

Ini yang lagi ngobrol sama kamu


Hah gimana?
Nggak paham

Astaga, harus sabar ya emang ngomong sama anak kecil.

Apaan dih!

Yaudah,
besok deh pas ketemu aku jelasin

Udah terlanjur pengen tau,
sekarang aja

Nggak mau,
tunggu aja

Yah kak!

Udah ya, lanjutin belajarnya.
Pikirin terus yang tadi.

Ih kak! Apaan cepet!

Kak dhito!

Seriusan di tinggal?

"Anjirr, iya gue paham lo mau nembak gue!!" jerit Adeeva.

"Bego, tadi harusnya langsung iya aja!"

"Tau gitu gue udah Official sekarang!"

"Ah, jadi nyesel kan!"

"Ih kesel arghh!" Adeeva melempar bantalnya ke lantai.

Niatnya mau memancing Dhito supaya mengatakan hal-hal romantis kepadanya. Atau lebih jual mahal sedikit. Tapi malah sepertinya merugikan dirinya sendiri.

Adeeva menarik nafasnya dalam-dalam, lalu merubah posisinya yang sebelumnya tengkurap menjadi duduk.

"It's okey. Yang penting gue udah pasti bakalan jadi pacarnya. Sans aja" gumamnya.

Adeeva refleks menepuk-nepuk dadanya, "Deg-degan juga ternyata"

Tokkk. Tokkk. Tokkk

Suara ketukan dari arah pintu kamar Adeeva, membuatnya langsung mengalihkan perhatiannya.

Ia sebenarnya hendak bangkit dan membuka pintu, tapi ternyata seseorang yang mengetuk pintu kamarnya itu lebih dulu membukanya.

Ternyata Samuel. Cowok itu langsung bersedekap dada sambil menyandarkan tubuhnya di salah satu sisi pintu.

Adeeva tidak mengerti maksudnya apa, Samuel hanya menatap Adeeva dengan tajam dan belum mengatakan sepatah kata pun.

"Apa?" tanya Adeeva pada akhirnya.

"Lagi belajar ya?" tanya Samuel dengan ekspresi datarnya.

"Udah selesai" balas Adeeva singkat.

"Nggak nanya balik aku lagi ngapain?"

Adeeva mengerutkan keningnya, ucapan Samuel barusan terdengar aneh.

"Bang sam lagi ngapain?" tanya Adeeva mengikuti alurnya saja.

"Lagi mikirin kamu"

Adeeva membelalakan matanya dengan bibirnya yang membentuk 'O'.

"What are you talking about?" tanya Adeeva.

"Susah ya ngomong sama anak SMA" ucap Samuel.

Adeeva memilih beranjak dari kasurnya dan berjalan mendekati Samuel. Adeeva akhirnya berdiri di hadapannya dengan tangan yang dimasukan kedalam saku hoodie nya.

"Bang Sam ngomong apaan? Aku nggak paham" ungkap Adeeva.

"Besok deh pas ketemu aku jelasin" ucap Samuel.

Adeeva langsung terdiam ketika mendengarnya. Ia hanya bisa menatap Samuel sambil mengedipkan matanya.

"Kalau nggak usah nyari gimana? Ini udah ada yang mau sama kamu, kamunya mau nggak?"

Jantung Adeeva langsung berkali-kali lipat berdetak lebih kencang dari yang tadi. Ia baru ngeh jika ucapan Samuel persis dengan pesan--

"Udah ya, lanjutin belajarnya. Pikirin terus yang tadi" ucap Samuel sambil tangannya mengelus pelan puncak kepala Adeeva.

Adeeva menelan salivanya ketika melihat Samuel tersenyum smirk.

Namun setelah itu, Samuel membalikan badannya dan berjalan pergi.

"Bang sam!" panggil Adeeva.

"Abang! Maksudnya apa?!"

Adeeva langsung menuju kamar Samuel. Ia mengetuk pintunya beberapa kali. Tapi tidak kunjung dibuka. Bahkan tidak ada balasan sama sekali.

Oke, sekarang Adeeva khawatir. Sangat khawatir.

Ia merasa pernah mendengar ucapan Samuel barusan, karena memang itu sama persis seperti pesan yang dikirim Dhito kepadanya.

"Bang Sam, kayaknya kita perlu ngobrol deh" ucap Adeeva masih setia berdiri disana.

*

*

*

*

*
Thank you🖤
Update kalau nggak pagi ya malam. Stay tune

More Than BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang