Side Story : 3 Epilogue.

6.6K 470 243
                                    

Yo halooo...saya kembali nya di sini. 🤗🤗

Ah Tuhan sedihnya melihat pembaca lapak sebelah begitu...haaaah...sepiiiii.. 😖😖😖😔

Tapi tidak apa lah,yang penting ada yang lihat. Oh iya ini pik sudah akan selesai alias ini episode terakhir. 🤗🤗🤗

Ah syukurlah. Tapi mungkin saya akan tambah 1 ekstra masing - masing cerita jadi,belum bisa di bilang tamat lah ya. Ahahaha...😅😅😅

Okelah kalau begitu,saya lanjut ya.

Next.

***

Di sebuah ruang perpustakaan yang temaram tampak 2 sosok manusia yang duduk bersebelahan sambil menulis,yang satu asik memijat pelipisnya yang satunya lagi sudah tiarap di meja.

Sebutlah mereka Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto yang masih tetap berada di perpustakaan kampus Sasuke hingga pukul 21:10 malam. Naruto meminta pada Sasuke untuk mengajarinya dalam mata pelajaran matematika,kimia,dan fisika karena 2 bulan lagi ia akan menghadapi ujian kenaikan kelas.

Sasuke setuju dan meminta Naruto datang ke kampus nya setelah ia selesai di kampus,si pirang itu datang dan berakhir mereka terjebak di perpustakaan dengan banyak buku yang berserakan di meja. Mulai dari pukul 15:48 sore hingga malam hari mereka masih tetap berada di perpustakaan kampus,parah nya lagi Sasuke masih mengajarkan matematika namun kekasihnya ini sudah ingin pingsan.

Sasuke itu jenis manusia yang tidak mau berhenti walau sejenak jika belum mampu atau tidak bisa mengerjakan soal walau 1 pun, jangankan mengerjakan ia tidak akan mau berhenti jika murid yang ia ajarkan masih belum mengerti satu materi pun. Sebenarnya pria muda itu jenis guru yang kejam saat mengajari,namun karena harus berhadapan dengan manusia rapuh dan lemah lembut seperti Naruto membuat ia tidak tega walau hanya menaikkan oktaf suaranya.

"Ya ampun kita sudah lebih dari 5 jam berada di sini,dan kau masih belum mengerti juga mengenai deret?! Memang bagian mana lagi yang kau belum paham sayang ku?!"

Nah kalau sudah begini kesabaran Sasuke sedang di uji,kepala nya sudah panas karena memikirkan segala macam cara bagaimana baiknya mengajari Naruto agar si pirang itu mudah mencerna penjelasan nya,dan yang paling penting ia mengerti walau sedikit. Ia sudah lelah satu harian ini di kampus,dan sekarang justru di suguhkan dengan manusia yang bodohnya minta ampun. Tuhan tolong aku,pikir Sasuke. Belum lagi kimia dan fisika yang akan ia ajarkan,matematika nya saja belum lulus bagaimana caranya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi?!

Naruto mengangkat kepala nya kemudian menoleh pada Sasuke, mempertontonkan wajah nya yang melas dengan bibir mencebik ke bawah,mata hampir mengeluarkan air,pipi memerah sedikit,dan bibir yang bergetar. Sasuke menarik nafas dalam - dalam dan mengusak rambut bagian belakang nya,kalau sudah begini ia sudah tidak sanggup untuk berucap kata apa pun. Salah bicara sedikit kekasihnya ini pasti ngambek.

Naruto mengambil note dan menuliskan kata demi kata,menyerahkan nya pada Sasuke yang memaksa tersenyum dan membaca tulisan cakar ayam tersebut.

"Masih banyak yang aku belum paham,terutama di bagian geometri. Lalu aku harus bagaimana kak Sasu?! Kalau begini terus aku bisa tinggal kelas. 😭😭"

Sasuke menepuk dahinya pelan kemudian dilanjutkan dengan menyisir poninya ke belakang,stress juga membaca tulisan cakar ayam tersebut beserta makna nya.

"Ya sudah jangan sedih,kita masih punya waktu untuk belajar kan?! Aku akan tetap mendampingi mu belajar hingga kau siap menghadapi ujian. Mau kan?!"

Naruto mengangguk 3x tanda ia setuju akan usulan Sasuke, membuat si Uchiha itu terkekeh geli kemudian mengusap sayang rambut pirang Naruto. Mengecup dahi si pirang sekilas lalu kembali fokus dengan para buku pelajaran di depan mereka.

My Fat Boyfriend. [ Three Shoot. ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang