Crystal

1.7K 274 47
                                    

Ayya masih menatap cermin dan menyisir rambut panjangnya agar lurus dan rapi. Karena Raizel dan Ayya sama-sama sibuk dengan pekerjaan akhir tahun, akhirnya minggu depan itu mundur menjadi tiga minggu. Dan disinilah Ayya sekarang. Di depan cermin di dalam kamar Raizel.

Karena tidak sempat menemukan tempat yang bagus untuk mengambil foto pre wedding mereka. Akhirnya Ayya memberi ide untuk memakai ruangan di lantai dua rumah Raizel.

Setelah siap, Ayya keluar dari kamar lalu berjalan menaiki anak tangga. Di lantai dua Ayya melihat fotografer yang berwajah amat tampan sedang berbincang dengan Raizel. Dan seorang perempuan cantik berkaca mata yang sebelumnya sudah membantu Ayya bermakeup.

"Kayak gini aja kamu udah cantik banget." seru Raizel dengan senyuman sumringah yang sukses membuat Ayya merasa malu.

"Ra, kenalin ini Bayu... kalau sama Tari udah kenal kan?"

"Udah." Ayya tersenyum pada Tari yang juga sedang tersenyum padanya.

"Walaupun fotonya cuma di jendela, kalau dia yang ngambil pasti jadinya bagus." kata Raizel sembari menepuk-nepuk pundak lelaki tampan bernama Bayu itu.

"Tolong ya Bayu, Tari." Ayya tersenyum kecil.

"Tenang ... Kalau sama gue aman!" kata Bayu dengan tawa.

Pertama Bayu mengarahkan Ayya untuk duduk di sebuah kursi. Lalu meminta Raizel untuk berdiri di depan Ayya, membuat posisi membungkuk seakan ingin mencium kening Ayya. Bayu juga meminta Raizel menarik gorden transparan berwarna putih di dekat Ayya seakan gorden itu adalah tudung pernikahan yang dikenakan Ayya.

"Sunday, tolong rambutnya." kata Bayu.

"Rambut siapa?" tanya Tari kebingungan.

"Rambut Ayya, Sunday."

"Oh... Ngomong dong." Tari mendekati Ayya dan memperbaiki rambut Ayya agar terlihat rapi. "Gini ya Monday?"

"Sip. Thank you, Sunday."

Mendengar obrolan singkat itu Raizel terkekeh. "Panggilan sayangnya bagus. Bikin pinter bahasa Inggris."

"Karena Sayang udah terlalu biasa buat kami."

"Lo bisa aja." Raizel terkekeh.

"Senyum. Senyum. Satu, dua, sip!"

Yang kedua Ayya dan Raizel diminta duduk di lantai. Lalu Ayya melingkarkan tangannya di lengan Raizel, sedangkan Raizel sedikit memiringkan kepalanya agar kepala mereka berdua bersentuhan.

"Senyum ya... Satu. Dua. Sip!"

"Monday, coba deh foto di depan jendela. Kayaknya bagus."

"Boleh."

Sesuai usul si Sunday, Bayu mengarahkan Raizel dan Ayya untuk berdiri berhadapan di depan jendela. Dengan Raizel yang memeluk pinggang Ayya, dan Ayya yang melingkarkan tangannya di leher Raizel.

"Kurang mesra! Kaku banget kayak foto sama suami orang." celetuk Tari mulai gemas.

Mendengar itu Ayya dan Raizel tertawa terbahak-bahak. Sedangkan sang kekasih hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya berkali-kali. Tapi, ucapan Tari berhasil membuat Ayya dan Raizel terlihat semakin mesra.

"Tahan, tahan..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Through The Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang