Bab 19 - Pengkhianatan

455 5 0
                                    

KENZIO POV

Aku terbangun dari ranjang kebesaranku. Aku mencium aroma perempuan di hidungku. Aroma lavender yang memabukkan penciumanku. Aku merasa nyaman dengan aroma itu. Aku bahkan tidak bisa membuka mataku. Terlalu berat untuk bangkit. Kepalaku terasa ringan. Seperti beban dirasa hilang begitu saja. Aku mengeratkan pelukanku untuk kembali terpejam.

Tunggu...
Sejak kapan guling terasa seperti manusia. Aku mencoba meraba permukaan guling itu. Mencoba meremas bagian kenyalnya. Benar saja, yang disampingku ini manusia. Aku memaksakan membuka mataku. Aku terkejut disaat melihat diriku dan dirinya sedang berselimutan.

"Apa yang terjadi?" kagetku demikian. Aku segera terduduk diranjang kebesaranku. Kamar ini bukan seperti kamar di mansion milikku. Nuansana pink mendominasikan kamar perempuan. Aku melirik ke dalam selimut yang Aku gunakan. Benar saja, Aku dan Dirinya tidak memakai pakaian sehelai pun. Benar-benar sialan.

"Bangun!" Aku menggoyangkan badan wanita itu supaya terbangun dari tidurnya. Bahkan Aku tidak mengenali wanita yang Aku tiduri. Yang benar saja, Tidak mungkin Aku bercinta dengan seseorang. Yang Ku ingat hanya kepalaku berat dan semua terasa begitu gelap.

"Bajingan! Siapa yang menyuruhmu melakukannya hah?!" bentakku. Disaat Ia berusaha bangkit dari tidurnya sembari menyingkirkan selimut yang dikenakan. Aku menelan salivaku, melihat tubuh polosnya. Baru kali ini Aku melihat wanita tidak berpakaian dihadapanku.

"Hentikan perbuatanmu! Aku bahkan tidak suka dengan tubuh murahanmu" Aku mendorong tubuhnya. Tetapi dirinya berhasil menghindar. Membuatku kaget, sebab Ia dengan brutal menciumi diriku, mencecap dengan ganas. Aku dibuat terpengarah, kembali hanyut ke dalam ciuman panasnya.

"Kau tidak homo Kenzio, hanya saja Kau tidak pernah mau menyentuh tubuh wanita" Ia membisikan kata-kata itu ke dalam telingaku. Lantas menjilati daun telingaku dengan pelan. Aku dibuat melayang olehnya.

"Semalam, Aku tidak melakukan apapun dengan dirimu. Hanya membuka bajumu, lantas tertidur disampingmu... " Ia memberhentikan kata-katanya. Mengarahkan diriku untuk meremas benda kenyalnya.

"Maka, Kau harus bercinta denganku hari ini. Kau membuang waktuku hanya untuk menemani dirimu yang meracau tidak jelas tadi malam" Ia melanjutkan kalimatnya. Membuat diriku tersentak kaget. Menyadari apa yang ku perbuat. Belum terlambat Kenzio, wanita ini tidak akan hamil karena ulahmu. Karena Kau belum menyentuhnya.

Aku langsung menyingkirkan tubuhku dihadapannya. Membuat dirinya terjatuh hingga ke lantai. Aku segera bangkit, memakai pakaian lengkapku. Melirik dirinya yang kesakitan akibat ulahku. Benar-benar menjijikan melihat wanita murahan yang dengan seenaknya memberikan diri kepada pria yang tidak dikenal.

"Jangan pernah bermimpi!"

Aku menutup kasar pintu kamar miliknya. Mansion ini begitu besar, sehingga Aku kesulitan untuk mencari jalan keluar. Di depan sana mobil sport hitamku sudah terparkir rapi dengan Mikhael yang menyambut kedatanganku. Aku memang langsung menelepon dirinya ketika kehabisan cara untuk keluar dari mansion mewah ini.

"Jalankan mobilnya"
___________________________

Tak habis pikir. Kepercayaanku kepada kepala pelayan yang mengabdi selama lima tahun kepadaku hilang begitu saja. Emosiku memuncak, menyuruh Mikhael melajukan kecepatan mobil sport miliku. Aku mengelus batang hidungku dengan kasar.

"Benar-benar keterlaluan"

Ketika sudah sampai. Aku langsung menyeret kepala pelayan itu hingga Ia bersujud di hadapanku. Semua bawahanku menghampiri diriku karena keributan yang ku buat dengan memecahkan barang yang ada. Jemariku kian memutih.

Mysterious PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang