Bab 1 - Pertemuan

1.1K 32 0
                                    

KAYLINE POV

Aku rebahan di kasur sembari menatap ponselku. Ku buka sosial media terutama Line. Ah, hampir semua grup membicarakan Kenzio.

Kenzio Azka Brahma, seorang pria yang populer dan banyak dibicarain anak roleplayer. Entah lah kenapa mereka selalu membicarakan Kenzio. Aku bahkan tidak melihat sisi menarik dari pria itu.

"Menyebalkan" desisku.
Aku hanya bosan saja kalau semua grup membicarakan dia. Katanya dia tampan lah, sering muncul di grup, dan kelebihan lainnya.

Aku membuka time line line ku, niat ku hanya ingin like postingan orang saja. Tetapi, rasaku ingin memposting sesuatu muncul begitu saja.

"Bosan banget, gak ada yang niat chat gue gitu?" ujarku demikian. Iya, Aku sedang bosan. Bosan dengan perbincangan grup. dan tidak ada yang mengirim pesan denganku.

Di real life, Aku hanya seorang gadis cupu yang sering di Bully banyak orang. Aku terbilang lemot, tidak bisa di ajak kerja sama kelompok, dan juga Aku termasuk orang yang pendiam. Aku hanya memiliki tiga orang teman saja. Desi, Adelia, dan Laura. Hanya mereka sahabatku.

Aku merupakan mahasiswa semester awal yang akan naik ke semester dua. Kehidupan kampusku berjalan dengan sangat datar. Akhirnya Aku memutuskan bermain roleplayer untuk membunuh rasa bosanku.

Aku kembali memeluk guling kesayanganku. Satu notifikasi muncul dari ruang chatku. Kenzio, nama pria itu ternyata yang mengirim pesan kepada diriku.

"Hey" ujarnya singkat.

Aku masih meratapi ponselku, tidak percaya jika pria terkenal ini yang mengirim pesan kepada diriku. Aku ragu untuk menjawab pesannya. Tetapi, dengan keberanian diri Aku mencoba untuk membalasanya.

"Hey juga" balasku.

"Kenapa ya?"

Sumpah! Itu Aku seperti orang tolol yang menanyakan kenapa. Padahal Aku senang jika ada seseorang yang mengirim pesan kepadaku.

"Kayline? Lagi bosen ya?"

Wtf! Ia menanyakan perihal itu kepadaku. Sudah sangat jelas Aku sangat bosan. Aku mengetik pesan lagi untuk membalasnya.

"Iya" balasku singkat.

Jujur saja Aku tidak tahu ingin membalas apa, rasanya kikuk kalau Aku sedang chatan dengan pria. Apalagi Aku hanya mengenal pria ini lewat sosial media. Aku hanya takut jika pria ini menanyakan hal yang diluar dugaanku.

"Boleh kenalan gak?"

Gila! Mimpi apa diriku, pria yang terkenal di grup ini ngajak kenalan. Aku menetralkan nafasku. Aku menepuk pipiku memastikan ini bukanlah mimpi.

"Boleh" balasku.

"Namaku Kenzio Azka Brahma, Umurku baru 19 tahun, Aku tinggal di Jakarta selatan, sekarang coba kamu yang memperkenalkan diri kepadaku" Ujarnya.

Pria ini ternyata bisa mengirim chat secara panjang. Aku kira dia pria dingin dengan kebanyakan orang. Ternyata humble juga. Aku menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal. Apa Aku harus memperkenalkan diri kepadanya?

Aku kembali menuliskan sesuatu dilayar handphone milikku. Aku coba untuk membalasnya.

"Kayline. Umur 18 tahun, mahasiswa semester dua, tinggal di Sukabumi"

Aku lahir memang di sukabumi. Perkampunganku terbilang cukup dalam. Aku bukan anak sosialita atau sebagainya. Aku hanya dibekali gadget dengan kedua orang tuaku supaya Aku bisa saling berkomunikasi kepada mereka.

"Salam kenal Kayline"

Krek!

Pintu kamarku terbuka, Aku langsung mematikan ponselku dan tidak berniat untuk membalas pesan Kenzio lagi. Aku menatap mama yang sudah berdiri diambang pintu.

"Mama panggilin, ga denger kamu" Mama membawa sepiring makanan beserta air minum kepadaku. Mama sudah terbiasa menyuruhku untuk makan dan mengantarkannya jika Aku tidak mendengar panggilannya.

"Maaf ma, Kayline tidak tahu" Aku merasa bersalah karena tidak mendengar panggilannya.

"Nih makan" mama menyodorkan makanan itu kepada diriku.

"Kamu siap-siap gih, Mama mau ajak kamu ke acara pernikahan Om Fajar" Ujarnya singkat. Huft, Aku sangat malas jika harus beranjak dari kasur empukku ini. Rasanya jiwa ku dengan kasur sudah menempel erat.

"Oke ma" balasku.

☆☆☆

KENZIO POV

Merasa diriku tidak ada kerjaan. Karena tugas kantor sudah ku selesaikan, Aku membuka Iphone terbaru ku untuk melihat grup Line.

Membosankan, Hanya itu yang ada di dalam pikiranku. Aku bosan melihat grup chat yang membahas tentang diriku. Cih, padahal yang sering ku send itu foto orang lain.

Aku berbohong kepada semua orang di grup Line dengan mengirimkan foto palsu diriku. Yang benar saja! Aku sudah tidak lagi kuliah apalagi sekolah. Umurku juga sudah menginjak 26 tahun. Aku tidak ingin mereka menganggap ku om-om tua dengan menyebarkan identitas asliku.

Aku lebih suka dikenal dengan identitas palsuku, karena dengan begitu Aku merasa aman. Kalau boleh sombong, Aku pemilik perusahaan terbesar Se-Asia. Aku mendirikan perusahaan itu bersama temanku.

Aku termasuk lulusan Universitas Indonesia jurusan Manajemen dengan IPK 4. Semua wanita sudah sangat jelas memuja diriku. Tetapi, Aku sama sekali tidak berminat untuk berhubungan dengan mereka.

Aku membuka time line ku, ku lihat seseorang perempuan membuat status. Karena diriku juga bosan, Aku mencoba mengechat dirinya.

Aku sunggingkan senyuman tipisku disaat Ia membalas pesan milikku. Walau sangat singkat, perempuan ini berbeda dengan kebanyakan perempuan di grup yang memandang diriku dengan memuja.

"Menarik" Ujar ku.

Ia juga sempat membalas pesan milikku. Berkenalan dengannya cukup mengasyikkan. Disaat Aku mengirim pesan terakhir ku, Tidak ada tanda-tanda lagi Ia membalas pesanku. Aku tunggu beberapa menit, dan hasilnya nihil.

"Pak" Ujar salah satu kaki tanganku.

"Hari ini ternyata masih ada jadwal lain, kau harus mengunjungi perusahaan lain untuk melakukan Investasi dan penanaman saham"

Mikhael membawakan diriku setumpuk berkas yang harus ku tanda tangani kembali. Aku menghembuskan nafas kasar ku. Aku kira pekerjaan ku telah selesai. Ternyata jauh dari kata selesai.

"Okay, Aku tunggu di bawah. Siapkan semua keperluan ku" Mikhael mengangguk mantap setelah Aku menyuruhnya. Aku merapikan kemeja ku yang berantakan. Lantas Aku melangkahkan kaki ku ke Mobil Sport yang sudah terparkir di sana.

~~~

Gimana ceritanya?
Seru tidak?
Kalau seru, Author akan lanjutkan. Jika tidak, Author malas untuk melanjutkan wkwkwk.

Happy reading guys!

Mysterious PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang