Bab 5 - Memikirkannya

552 17 0
                                    

KENZIO POV

Sial! Rasanya Aku ingin mencarinya saat ini juga. Gairahku seakan memuncak disaat Aku memegang pergelangan tangan miliknya. Baru kali ini Aku merasakan hal seperti itu. Aku memang Player tetapi Aku tidak suka berkomitmen dalam sebuah hubungan. Aku menatap langit ruangan kerja milikku.

Mencoba membuka ponsel yang tergeletak diatas laptopku. Aku melihat Ia membuat status whatsapp tentang cowo yang ditemuinya tadi.

- Kayline
Kenapa sih gue harus ketemu pria bajingan yang hampir aja dapetin
first kiss gue.

Aku terkekeh geli. Pria bajingan katanya? Bahkan Aku hanya mencium kolega bisnis ku. Aku tidak akan macam-macam dengan wanita manapun jika mereka tidak memancing diriku untuk bertindak.

Aku mencoba membalas status whatsapp nya. Ku coba mengerjai dirinya dan membuat ku tersenyum.

"Lagi galau mba nya?"
"Cowo bajingannya ganteng kan?"
"Tapi tetep aja gantengan Aku"

Aku mengirim pesan tersebut. Ingin tahu reaksinya bagaimana. Aku mengutak-atik media sosial ku sembari menunggu Ia membalas.

"Pede bener"
"Gantengan dia"
"Kamu mah setengahnya"

Aku semakin tersenyum lebar ketika Ia mengakui bahwa diriku tampan. Memang seharusnya semua wanita bertekuk lutut denganku. Ah, Aku tidak mengharapkan wanita sih. Bercinta dengan mereka hanya membuat diriku jijik. Aku masih menjaga keperjakaan ku ketika mereka menginginkan lebih.

Player. Hanya sebutan diriku disaat Aku berganti pasangan kencan. Supaya papa menganggapku sebagai lelaki Gentle. Aku memang pernah melihat lekuk tubuh wanita. Meremas sebagian tubuhnya, tetapi untuk masalah bercinta Aku tidak pernah.

Aku ingin terus menjaga harga diri beserta perusahaan ku untuk menjadi pria yang baik dan hanya ingin bercinta ketika sudah menikah.

"Pak, ini data yang kau inginkan"
Mikhael memberikan Aku sebuah flashdisk yang di dalam nya ada semua data milik Kayline. Aku mengambil flashdisk itu lantas ku masukkan ke sisi laptop.

"Dapat" gumamku.

Aku mencoba mengklik beberapa data tentang dirinya. Fotonya juga banyak sekali muncul dari dalam sana. Rupanya Ia begitu cantik ketika rambutnya di gerai. Anggap saja Aku seorang pedofil yang menyukai gadis berumur 18 tahun, sedangkan Aku sudah menginjak 26 tahun.

"Masih ada data lainnya?" tanyaku.

"Tidak ada, pak" Mikhael kembali membawa laptop ku lantas memberikan jadwal yang harus ku kunjungi sebentar lagi.

☆☆☆

AUTHOR POV

Kayline memutuskan untuk pulang ke sukabumi setelah 2 hari di Jakarta. Tugas kuliah serta organisasinya masih saja menumpuk. Kayline memeluk Anna, Ibunya. ketika sudah sampai ke rumah miliknya.

"Baru 2 hari, udah kangen aja?" Anna mengelus pucuk kepala Kayline.

"Kangen banget, Ma" ujar Kayline.

"Gimana nanti kalau kamu kerja di Jakarta Kayline, gak bisa terus menerus menemui mama" Anna mengajak Kayline untuk makan bersama, Ia sudah mempersiapkan semuanya dengan kepulangan Kayline. Anna tersenyum senang.

"Makan yang banyak, nak" Kayline dengan sesuka hati menyendok nasi nya, Ia juga mengambil beberapa lauk kemudian Ia menelannya.

"Enak banget Ma" Setelah makan, Kayline membantu mama nya untuk mencuci piring beserta pekerjaan rumah lainnya. Memang sungguh melelahkan, tetapi ini kewajiban bagi dirinya. Ia sembari bersenandung.

Mysterious PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang