Kinasih 3

7.3K 810 67
                                    

"Jangan menyerah saat doa-doamu belum dijawab. Jika kamu mampu bersabar, Allah mampu memberikan lebih dari apa yang kamu minta."

💞💞

"Kamu dilamar, Nak. Kamu dilamar oleh Wisnu, putra Pak Dirga pemilik sekolah tempat abahmu bekerja."

Sekar membulatkan matanya mendengar penuturan sang ibu. Mendadak kerongkongannya terasa kering. Secepat kilat ia menggeleng menolak.

"Tidak, Bu. Sekar nggak mau!"

Ibunya heran melihat sikap Sekar yang mendadak berubah.

"Kamu kenapa, Nak? Kamu pasti tahu Pak Dirga, 'kan? Dia orang terhormat dan anaknya ...."

"Anaknya tidak bisa menghormati orang lain," tukasnya memilin ujung jilbab. Bu Harun mengernyitkan dahi.

"Kamu kenapa, Sekar?"

"Bu, Wisnu itu ...."

"Sekar, kamu temui dulu Pak Dirga di ruang tamu," perintah abah yang tiba-tiba muncul di pintu. Gadis itu menatap Bu Harun dengan penuh permohonan. Ibunya tersenyum memberi isyarat agar ia menuruti perintah abahnya.

Tak ada pilihan lain selain mengikuti titah kedua orang tuanya. Gadis itu bangkit melangkah mengikuti abah dan ibu setelah sebelumnya merapikan penampilan.

Ia melipat wajah tak berani menatap kedua tamu tersebut. Meski begitu sudut matanya menangkap Wisnu tengah duduk santai seolah sedang menertawakan dirinya.

"Jadi kamu yang namanya Sekar Kinasih?"

"Iya, Pak," lirih gadis itu menjawab.

Pak Dirga tertawa kecil seraya berkata, "pantas Wisnu ingin segera meminangmu, dia pasti takut kamu disambar orang! Betul begitu, Wisnu?"

Ucapan Pak Dirga disambut tawa oleh yang lainnya.

"Kamu tahu, Sekar. Selama ini Wisnu tidak pernah mengenalkan satu pun perempuan yang pernah dekat dengannya. Jadi ketika ia mengatakan ingin menikah ... jujur saya sangat terkejut sekaligus senang!" Tenggorokan Sekar semakin terasa kering. Berkali-kali ia menelan saliva, tapi sia-sia.

"Setelah saya tahu bahwa gadis yang akan ia nikahi sepertimu ... saya tak punya alasan untuk menolak keinginannya. Satu lagi, saya bersyukur dia punya pandangan yang sangat baik dalam memilih istri!"

Lelaki ber-jas hitam itu kembali mengatakan bahwa ia tak ragu dengan Sekar dan keluarganya. Bahkan antara abah dan Pak Dirga telah membuat rencana kapan mereka akan melaksanakan pernikahan bagi Wisnu dan Sekar.

Pak Harun tampak menyadari ada hal berbeda pada putrinya.

"Sekar, sekarang semua keputusan ada padamu. Meskipun kami para orang tua sepakat akan tetapi kunci ada padamu," tutur abah menatapnya,"bagaimana?"

Perlahan ia mengangkat wajah menatap kedua orang tuanya, lalu beralih ke Pak Dirga. Dengan dua bergetar ia meminta waktu untuk menjawab pinangan itu.

"Kamu minta waktu berapa lama, Sekar?" Bijak Pak Dirga bertanya.

"Eum ...."

Karena Cinta itu ... Kamu!( Part udah nggak lengkap. Cuss Ke KBM App Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang