Kinasih 4

6.3K 732 73
                                    


Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah maha mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
QS. Al-Baqarah 216

***

Sekar memilin ujung jilbab saat di dalam mobil. Sesekali Wisnu melirik kemudian tersenyum miring. Kesempatan kali ini tak akan ia sia-siakan untuk bertanya. Mendapatkan pinangan dari seorang pria sama sekali tidak pernah ada tebersit di kepalanya. Apalagi dipinang oleh seorang Wisnu, lelaki sombong yang jauh dari impiannya.

"Kenapa kamu mendadak menginginkan aku menjadi istrimu?" Suaranya memecah keheningan.

Wisnu hanya mengangkat bahu kemudian tertawa kecil.

"Kamu kira ini lelucon?" Gadis itu mulai gusar.

Lagi-lagi pria bermata elang itu hanya tertawa sambil terus mengemudi. Merasa ucapannya tidak direspon Kinasih semakin kesal.

"Kamu punya telinga, 'kan? Atau kamu tuli?"

Mendengar itu ia segera meminggirkan mobil dan menghentikannya.

"Cerewet! Dengarkan baik-baik, Sekar Kinasih. Aku tidak punya alasan apa pun untuk menjawab pertanyaanmu! Jelas?" Mata tajam itu menatap intens pada gadis di sampingnya. Sedang Sekar tak berani membalas, ia hanya menunduk. Ia tidak tahu kembali seringai nakal terbit di bibir Wisnu.

"Aku tidak mau menerima pinangan itu!"

"Kamu tidak punya pilihan lain, Sekar!"

"Siapa bilang? Selalu ada pilihan dalam hidup ini, Bapak Wisnu yang terhormat!"

Sekar tersentak saat lengannya dicekal kuat oleh pria itu. Meringis, ia mencoba melepaskan, tapi tangan kokoh milik Wisnu semakin mencengkeram.

"Jangan sombong! Kamu bisa lihat nanti bahwa aku tidak main-main dengan ini, Sekar!" Ada kilat kemarahan di mata itu membuat nyali Sekar menciut. Ia hanya diam menahan nyeri akibat cengkeraman Wisnu.

"Lepaskan tanganku, sakit!"

"Mintalah dengan bahasa yang lembut! Oh iya, jangan panggil aku bapak!"

"Lepasin!" Sekar menarik kuat lengannya.

"Aku tidak akan melepas jika kamu tidak memohon!" Seringai kembali tercetak di bibir Wisnu.

"Aku tidak akan memohon padamu, pria sombong!"

"Dan aku tidak melepaskan tanganku di lenganmu, gadis keras kepala!"

"Aww!" pekik Sekar saat tangan Wisnu mengeratkan cengkeramannya. Ia ingin bertahan dengan tidak memohon. Namun, sakit yang semakin terasa membuat dirinya menyerah.

"Baik, tolong lepaskan tanganku!" Ia memejam mengucapkan kata itu.

"Itu bukan permohonan, tapi permintaan. Memohonlah!"

Gadis berjilbab itu menarik napas dalam-dalam kemudian berkata, "tolong, lepaskan tanganku. Aku minta maaf dan mengaku salah, tolong lepaskan ... Mas Wisnu."

Karena Cinta itu ... Kamu!( Part udah nggak lengkap. Cuss Ke KBM App Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang