Bob meletakkan bass nya dan duduk di sofa yang ada di sebelah drum.
Doun mengambil handphone nya dan melihat beberapa pesan masuk, dari Brian 45 menit yang lalu. Ia tidak membalasnya. Doun menutup grup chat itu dan membuka twitternya. Ia melihat ada tren apa untuk hari ini.
#kecelakaanbus
Doun mengernyitkan dahinya, ada apa? Dalam batinnya. Ia klik tagar yang menjadi trending di petang itu. Ia melihat jajaran kondisi mengerikan dari kecelakaan bus itu. Api yang menyambar salah satu bus yang sudah terguling pun terlihat sangat mengenaskan.
" Bang, liat ini ada kecelakaan bus masa. Serem banget ih"
Doun menunjukkan handphone nya pada Bob yang duduk di sebelahnya.
"Dimana itu?"
"Gatau" Doun mengagkat kedua bahunya dan kembali menelusuri tagar itu.
" Coba liat" kata Jae yang duduk di dekat pintu masuk studio.
Doun berdiri dan menghampiri Jae, kemudian menunjukkan gambar di twitternya pada Jae.
"Anjrit, bukannya ini di deket sini ya?" tanyanya.
"Brian! Heh Brian" Jae seketika berdiri dan mencari handphone nya yang ia letakkan di dalam tas.
Doun masih berdiri dengan wajah bingung.
Jae menekan nomor Brian dari ponselnya dan mencoba menghubungi beberapa kali, namun tak ada jawaban.
"Bob, Brian!" wajah Jae panik.
"Ayo kesana" Jae menarik Bob yang masih terduduk.
"Lo tenang dulu deh Jae, belom tentu itu bus Brian." Bob berusaha menenangkan Jae.
"Ini gue udah coba telpon ga diangkat Bob, udah berapa kali gue coba telpon" suara Jae sedikit meninggi. Ia panik.
Wonpil kemudian ikut meninmpali, "Brian tadi chat ke grup sekitar jam 5an, kalau diitung- itung...." Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Wonpil ragu namun merasa ada perasaan yang tidak enak dalam satu waktu karena merasa bus tersebut memang bus yang ditumpangi oleh Brian.
Suara isakan tangis lirih terdengar, Bob memalingkan pandangan mencari asal suara itu. Doun sudah duduk memeluk lutut di sebelah drum nya.
"Lo kenapa?" Bob menghampiri Doun yang sudah bersimbah air mata di pipinya, tangisnya terdengar menyayat.
"Bang...ba....ng....."
"Lo kenapa?"
"I...ini.... Salah gue ya?" Doun masih terus terisak. Wajah Doun terlihat pucat, bibirnya gemetar. Pun tangannya tak kalah trembling. Ia menatap mata Bob yang sudah berjongkok dihadapannya.
" Kenapa ini salah lo?"
" Gu..Gue.....segala....nitip susu" tangis Doun pecah.
" Lo jangan nangis dulu dah, ayo kita ke lokasi, mastiin kalau itu bukan bus Brian" Jae menatap tajam ke arah Doun.
" Udah- udah, ayo kita cek dulu" Bob menepuk pundak Doun dan mengajaknya berdiri.
Keempatnya memasuki mobil Jae dan menuju ke lokasi kejadian. Meski dekat, namun jalanan sangat macet karena kejadian tepat terjadi di perempatan jalan besar. Garis polisi terlihat disana dan beberapa pemadam masih berusaha memadamkan api. Para petugas medis juga masih berupaya mengevakuasi korban yang masih ada di dalam bus yang terbakar.
"Baaang...." Doun histeris. Ia tidak sanggup melanjutkan langkahnya. Seperti ada yang menahan kakinya. Berat. Terasa amat berat langkah Doun pada saat itu. Dingin yang ia rasakan melingkupi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost of You | YoungK Of Day6
FanfictionNever thought that met you was brought me death and happiness at the same time.