3

188 19 1
                                    

"Jae!!! Jae!!! Gue disini"

Tangan Brian melambai ke arah Jae namun tak ada tanggapan. Jae Nampak tidak mendengarnya.

Brian menoleh sekelilingnya. Ia melihat Wonpil dan Bob yang berada di tengah kerumunan. Ia menepuk pundak keduanya. Namun reaksi yang dihasilkan sama seperti saat ia memanggil Jae.

Salah satu laki- laki yang ia lihat terakhir menangis seorang diri. Ia menghampirinya.

"Ini semua salah gue" berulang- ulang kali Doun mengucapkan kalimat itu untuk mengutuk dirinya sendiri.

" Lo salah apa deh Doun? ini abang. Tadi abang bawain oreo sama susunya"

Tangis Doun semakin keras.

"Lo jangan nangis, lo bisa denger gue kan? Gue disini" tangannya melambai- lambai didepan wajah Doun. Brian mengarahkan pandangan pada Bob dan Wonpil yang tengah terduduk lemas setelah melihat nama Brian tertulis disana.

Mereka berempat menuju kamar mayat dimana tubuhnya disimpan. Brian mengikuti mereka dari belakang sambil terus mengajak mereka berbicara. Namun langkahnya terhenti sejenak, ia melihat perempuan yang tadi ia temui di halte bus sedang tergeletak di kasur gawat darurat dikelilingi oleh dokter dan perawat. Beberapa kali kejut jantung di arahkan pada dada perempuan itu. Darah mengalir dari tubuhnya yang penuh luka dan memar.

" Lo kenapa?"

Brian kembali mengalihkan pandangan dan mengikiuti teman- temannya ke suatu tempat. Setelah loker berisi kasur dan tubuh Brian di tarik, ia melihat dirinya yang sudah kaku tak bernafas seolah ikut shock dengan apa yang ia lihat.

" i...... itu gue?" Brian memundurkan langkahnya. Melihat kedua tangannya dan meraba tubuhnya.

" Tapi.... Gue merasa gue baik- baik aja, apa yang terjadi"

Brian masih mengusap- usap tubuhnya kasar. Seolah memastikan apa yang ia lihat tidaklah nyata.

" Bob!! Gue disini" Brian mengguncang tubuh Bob. Tak ada tanggapan.

" Jae!! Jae liat gue Jae. Ini Gue! Wonpil lo juga!! Ga lucu lo pada!!!"

Brian histeris.

"Doun, ini Abang. Ini abang berdiri di depan lo Doun!! Ini abang!!!" ia berteriak sangat kencang sambil menepuk pipi Doun, ia menangis namun tidak ada yang mendengarnya.

" Ga... Ga mungkin, ini apa? Ga lucu woy!!!"

Tubuh Brian gemetar. Ia masih berusaha mengguncangkan tubuh teman- temannya namun tidak ada yang menyadari keberadaannya.

" Bob! Lagu yang kita garap gimana Bob! Jawab gue!" suara Brian sudah bergetar, tak sanggup lagi ia menahan tangisnya.

Semua pertanyaan yang ia lontarkan tak ada satupun yang memperoleh jawaban. Hingga akhirnya keempat temannya itu memutuskan untuk pulang.

Brian berjalan mengitari rumah sakit seorang diri. Beberapa kali ia melihat orang- orang yang seingatnya ada di dalam bus bersamanya. Mereka hanya saling senyum kemudian melangkah. Brian membalikkan tubuhnya mengejar seorang nenek yang tadi tersenyum padanya.

" Nek, maaf kita dimana ya?" Tanya Brian.

" Rumah sakit nak."

Brian terdiam sejenak.

" Kok tadi teman saya datang, saya panggil tapi tidak menoleh?"

Brian bertanya. Suaranya Nampak ragu.

" Menurutmu kenapa?" nenek itu tersenyum.

Brian tersenyum getir. " Jadi.... Beneran ya nek?"

ia mengingat kecelakaan dan tubuhnya yang terbaring kaku tadi.

The Ghost of You | YoungK Of Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang