Raito dan Yumeko pulang menuju rumah sambil gandengan tangan (ciee.....🥰🥰). Orang-orang yang berlalu lalang pada ternganga melihat kedekatan dua insan dengan beda usia yang sangat jauh. Tapi hal itu tidak membuat Raito atau pun Yumeko terganggu, yang ada mereka makin mesra.
Sesampainya dirumah.............
"Rai-kun, aku mau buat makan malam kau mandi dulu ya," ujar Yumeko.
"Baiklah Yume-chan," masih sempatnya Raito mencubit pipi gadisnya dan dia segera mandi.
.
"Segar sekali," Raito baru saja selesai mandi dan memakai baju.
"Aku penasaran apa yang dibuat oleh gadisku," Raito menuju dapur untuk menemui Yumeko.
"Sayang, apa yang kau buat?" Raito duduk di tempatnya.
"Ini aku membuat sup," Yumeko menyiapkan sup untuk dirinya dan Raito.
"Hhhhmmmm kelihatan enak," Raito sudah memegangi perutnya yang bertempur.
"Ittadakimasu!" Mereka menikmati makanannya.
"Dia memang cocok menjadi istriku," batin Raito.
"Dia memang cocok menjadi suamiku," batin Yumeko.
Selepas makan, mereka beristirahat ke kamarnya.
.
.
.
"Apa!?" Seseorang mengebrak meja begitu kuatnya hingga membuat pelayannya ketakutan.
"Jelaskan apa yang terjadi!" Tuntutnya.
"Jadi dia sudah berpacaran dengan gadisnya, aku yakin dia akan terus melindungi gadis itu. Aku baru saja melihat mereka berciuman di tebing," takut-takut pelayannya menceritakan hal itu pada bosnya.
"Tak kusangka! Dia sudah mengalahkan prajuritku sekarang dia juga menjalin hubungan dengan manusia, aku tak bisa biarkan dia memiliki keturunan," orang itu nampak tidak senang.
"Tuan, aku mengusulkan kita bunuh saja gadis itu," usulan pelayan itu dipertimbangkan olehnya.
"Ide bagus! Dengan begitu Ultraman Leo pasti akan lemah," orang itu mengeluarkan aura jahat yang menyeramkan.
"Segera perintahkan Zetton untuk menculik gadis itu!" Perintah itu pun langsung dipatuhi sang pelayan.
"Leo, kau tak akan bisa menang melawanku. Akan kumanfaatkan gadis itu untuk mengalahkanmu, HUAHAHAHAHAHA!!!!!!!!!!!" Seringaian tajam tergambar di wajahnya yang penuh kekejaman dan suara tawa yang menakutkan membuat siapa pun bergidik.
.
.
.
Sesosok ultra tengah berdiri di atas gedung Space Garrison, menikmati kedamaian di planet itu. Tapi segera kedamaian itu terusik oleh panggilan seseorang.
"Zoffy nii-san, Ayah Ultra memanggil kita untuk menghadiri rapat," kata ultra itu.
"Rapat? Bukankah aku harusnya tahu duluan soal itu?" Zoffy mengerutkan kening.
"Ini rapat dadakan, kita harus secepatnya datang," ujarnya.
"Baiklah, terima kasih informasinya Seven," ucap Zoffy.
Seven mengangguk kemudian pergi meninggalkan Zoffy sendirian.Di ruang rapat...............
"Terima kasih karena telah menyempatkan waktu untuk menghadiri rapat ini," Ayah Ultra membuka suara.
"Alasan aku mengumpulkan kalian adalah untuk memberitahu kalian bahwa Magma Seijin kemungkinan akan segera melakukan sesuatu yang buruk," ungkapnya.
"Apa?" Jack membelalakan matanya terkejut.
"Tidak mungkin," Zoffy tidak percaya apa yang didengarnya.
"Bagaimana anda bisa tahu?" Tanya Ultraman.
"Aku melihat sebuah visi yang mengejutkan, kemungkinan yang akan terkena masalah adalah Leo," jawaban Ayah Ultra membuat semua orang menegang.
"Kakakku?" Astra mengulangi.
"Ya, tapi kita tidak tahu bahaya seperti apa yang akan terjadi. Kita harus bersiap untuk segala kemungkinan," kata Ibu Ultra.
"Bagaimana kalau kita kirim seseorang untuk membantu Leo di bumi?" Usul Taro.
"Aku setuju, kita harus memberitahu Leo soal ini," timpal Jack.
"Tapi siapa yang akan kita kirim?" Tanya Ace.
"Aku akan menugaskan Seven dan Astra," jawab Ayah Ultra.
"Baiklah kalau begitu," kata Seven.
"Ayo kita ke bumi," Astra dan Seven segera terbang ke bumi untuk menemui Leo.Halo semuanya lama tak bertemu!!!!!! Cerita ini makin seru gak? Kali ini bahaya besar akan menanti pahlawan kita, kira-kira apa yang bakalan terjadi ya?
Ikuti kelanjutannya😁😁😁😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGHT HERE WAITING FOR YOU (END)
FanfictionApa jadinya jika seorang Ultraman Leo yang dikenal keras, dingin dan juga cuek menemukan dan mencintai gadis SMA yang ternyata jauh lebih muda dibanding dirinya? "Kau orang pertama yang menemani hatiku yang kesepian ini, meskipun kamu lebih tua dari...