“Tak ada ungkapan terbaik untuk menyebutkan bahwa aku cemburu….! jika kamu mengerti maka tolonglah yakini aku akan cintamu padaku….”
Sudah, satu Minggu Lisa bersama tzuyu dan Jungkook, tapi agaknya tzuyu mungkin sudah tak terlalu dekat dengan pria itu, maupun Lisa.
Dia sudah mengingatkan pada dirinya sendiri untuk tidak dekat-dekat dengan Jungkook, agar hatinya tak merasa kecewa kembali.
Tapi,apa yang dilakukannya membuat gadis ini selalu menahan kesalnya lewat balap motor yang dijalaninya selama gadis Chou sudah lama tak dekat dengan Jungkook.
Ya,tzuyu mulai mengagumi balap motor sejak dua hari yang lalu dia bertemu dengan seorang pria yang benar-benar begitu tampan, hingga pria itu mengajaknya untuk bergabung.
Dia mulai menatap langit yang mendung, di tengah lapangan basket yang sepi, yang lain? Pasti sedang ke kantin.
Apa yang bisa kuperbuat tanpa dirimu Jung, tapi mau bagaimana lagi, melihatmu bersama yang lain, pikirnya.
Astaga, apakah gadis ini memiliki perasaan terhadap jeon Jungkook!aduh sepertinya dia harus membuangnya jauh-jauh perasaan itu.
Ayolah tzuyu!!!bodohnya kau,dia itu adalah sahabat mu sendiri, bagaimana kau bisa memiliki pemikiran seperti ini.
Tzuyu mulai memukul-mukul kan kepalanya dengan tangannya,tapi ingatan itu muncul saat dia waktu itu bertemu pria tampan bernama Kim taehyung.
Rahangnya yang mengeras,lesung pipinya yang begitu indah,lalu rambut hitam legamnya yang sedikit keriting,ah ya dan juga rambut yang sedikit memanjang.memberikan kesan gentleman.
Bayangkan saja,jika pemuda Kim ada dihadapannya saat ini, pasti tzuyu akan sangat bahagia, bukannya bahagia karena suka terhadap pria, malahan tzuyu suka jika taehyung dapat ia jadikan teman kesehariannya.
Membeli ice cream, pulang sekolah bersama, lalu kekantin dan belajar bersama, mungkin itu akan sangat menyenangkan jika dilakukan dengan pemuda Kim.
"Hei,apa yang sedang kau lakukan, chewy-ah." Tzuyu membuyarkan pikirannya saat suara yang dikenalnya terdengar hingga ke gendang telinga.
Tzuyu mengarahkan matanya malas ke sembarang arah, Jungkook lalu terduduk di sebelahnya.
"Apa yang kau lamunkan chewy-ah?aku mencarimu dari satu Minggu ini,kau tidak terlihat oleh ku." Jungkook lalu memegang tangan tzuyu.
"Bukan urusanmu." Tzuyu menarik tangannya kasar, lalu berjalan, tiba-tiba kepalanya terbentur aoleh sesuatu.
"Ouchh...." Jungkook berdiri kaget, lalu membantu tzuyu yang tersungkur ke lantai.
"Kau tak apa chewy-ah."tzuyu Mengangguk, lalu matanya menatap sosok yang berdiri didepannya.
"K-kau Kim taehyung."
"Chou tzuyu."taehyung tersenyum menatap tzuyu, lalu memeluk nya. Jungkook berdiri kaku diantara dua orang yang sama-sama saling memeluk begitu erat.
"Kau siapa?" Jungkook membuka suara, dia terlihat begitu cemburu pada tzuyu yang dipeluk oleh orang lain.
"Aku?tentu saja seseorang yang baru saja mengenalnya lewat tatapan mata." Taehyung ber smirk menatap Jungkook yang menggenggam tangannya erat.
"Lalu kau siapa?"
"Aku sahabatnya,sekaligus orang yang selalu bersamanya. Ada yang salah?"pemuda Kim menggelengkan kepalanya, lalu menoleh ke tzuyu dan tersenyum.
"Hei kau terlihat cemburu?"
"Pergilah Jung,sebaiknya kau urus saja Lisa, aku akan pergi ke kantin dan bersenang-senang bersama taehyung."
Mereka berdua meninggalkan Jungkook sendiri, pemuda itu kaku dan berdiam diri meratapi tzuyu yang sudah tak mau bersama nya lagi.
"Apakah sejahat itu aku padamu?"
Mereka melewati setiap lorong kelas,para siswa dan siswi menatap mereka terheran.
"Kau baru masuk sekolah ini?" Tanya tzuyu lalu diangguki oleh pemuda Kim.
"Maaf karena tak memberi tahumu." Tzuyu mengangguk.
"Tidak apa-apa lagipula, aku senang sekali jika kau sekolah disini, aku jadi memiliki teman."
"Memangnya dia tadi bukan temanmu."
"Mungkin dulu,tapi sekarang dia seperti angin, dekat denganku.tapi tak dapat ku sentuh."
TBC
Mohon dukungannya semua ^^
Beri kritikan dan sarannya ya,jangan lupa komen.naaf jika ada kesalahan dalam tata bahasa09 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (On Going)
Fanfictionterkadang hidup tidak memberi apa yang kita mau,bukan karena kita tak pantas untuk menerimanya,tetapi karena kita pantas menerima yang lebih dari itu. Start : 8 February 2020