“Kubiarkan hati ini sepi terlalu lama, mengharap kasih yang tidak pernah terlupa.”
"Duduklah."
Apa barusan yang dikatakan Lisa membuat Tzuyu benar-benar dag Dig dug pada jantungnya, tapi tenang saja. Tzuyu pasti akan bisa mengatasinya, pasti bisa!
Sialnya lagi dia harus duduk bersebelahan dengan Jungkook, bagaimana bisa dia mengatasi detak jantungnya.
"Kau ingin memesan apa Tzuyu?" Lisa memecahkan suasana canggung di antara mereka.
"Ak— ekhm aku hanya ingin memesan milkshake coklat saja." Aduh mengapa dia harus gugup seperti sekarang ini, ayolah Tzuyu! Kau pasti bisa!!
"Ada lagi?" Tambahnya
"Aku sama kan saja dengan Chewy." Jungkook menatap gadis itu dengan senyuman, dia tidak tahu sedari tadi jika gadis yang ada di sebelahnya ini jantungnya hampir mau meledak.
Sabar Tzuyu kau pasti bisa, jangan buat ini merasa canggung antara kau dengan Jungkook, batinnya.
Makanannya udah ada di meja saja, Tzuyu meminum minuman yang ia pesan tadi, tapi serasa ada yang memperhatikannya. Tzuyu menoleh ke sebelahnya.
Ada apa dengan Jungkook? Duh mengapa dia membuat hatiku cepat sekali berdetak, tuhan mohon bantu aku, batinnya.
Sebenarnya apa yang di lakukan Tzuyu saat ini benar-benar membingungkan, apa yang dikatakan Lisa kemarin malam? Sampai membuatnya berubah 360 derajat?
Ingin rasanya mengetahui apa yang dikatakan Lisa, tapi itu tidak untuk sekarang.
Sedari tadi ada sepasang mata yang melihatnya, melempar senyum ke arah gadis Chou itu.
'jika ini membuatmu bahagia, aku juga ikut senang.' ada rasa yang menyayat hatinya begitu dalam, entah apa itu rasanya. Yang pasti pria yang saat ini melempar senyum pada Tzuyu memiliki rasa pada gadis itu.
'andai kau tahu.' lalu dia meninggalkan tempatnya, sosok itu menghilang.
Kali ini pukul 12.00 kst
Tzuyu sebenarnya sedikit bosan saja di dalam kelas, mau bagaimana lagi. Apa yang bisa dia lakukan di kelasnya itu, tapi yang pasti jika dia keluar pasti akan sengat malas, bahkan untuk pergi ke toilet saja dia benar-benar malas untuk bergerak.
Ini saja waktu istirahat dia malah benar-benar malas untuk memakan sesuap nasi maupun membeli minum.
"Aduhh ini benar-benar menyakitkan, bagaimana bisa aku berjalan untuk pulang." Pekiknya tak tertahan sambil memegang perut yang masih sakit.
Apa Tzuyu datang bulan? Jika iya, gawat kalau nanti di saat dia berdiri rok nya akan ada bercak merah.
Shit dia butuh bantuan seseorang saat ini!
"Chewy!" Nada suara dari seorang pria itu Tzuyu menghafal nya, sangat!
"Ada apa denganmu?" Tanya nya panik, sambil merangkul pundak sebelah kanan ku.
"Ak—aku! Ini sangat menyakitkan taehyung-ah aku tak dapat menahannya." Taehyung mengernyit tak paham.
"Apa yang kau maksud aku ta—" omongannya terhenti saat Tzuyu memotong pembicaraannya "aku sedang datang bulan taehyung-ah!" Kini pria itu mulai paham, bodohnya dia yang tidak peka terhadap gadis ini.
Bodoh!
Taehyung mengambil taplak meja, dia membantu Tzuyu untuk berdiri, lalu melingkarkan kain itu padanya dan membantunya berjalan ke arah UKS.
"Sebaiknya kau pulang saja." Benar juga apa yang di usulkan Taehyung, lagipula jika dia masih ada di sekolah pasti semua siswa akan mencemoohnya karena roknya yang memiliki bercak darah.
Sungguh memalukan!
"Aku ijinkan pada wali kelasmu, kau beristirahatlah di rumah. Jangan lupa untuk meminum obatnya." Baik sekali Kim Taehyung mau menolongnya, tuhan! Berikan satu di dunia ini untukku jadikan suami!!!
17/03/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (On Going)
Fanfictionterkadang hidup tidak memberi apa yang kita mau,bukan karena kita tak pantas untuk menerimanya,tetapi karena kita pantas menerima yang lebih dari itu. Start : 8 February 2020