"tak ada salahnya menepis rasa sakitnya, walau harus nyawa jadi taruhannya."
Pemuda,itu menjatuhkan telepon genggamnya, dia segera mengambil jaket dari bahan kulit, membawa kunci mobil.
"Tunggu aku chewy-ah, jangan pergi!"
Selama 4 jam ini tzuyu masih kritis, tak ada tanda-tanda kesadaran dalam dirinya, taehyung menangis dibalik pintu berwarna putih, menunggu keajaiban dari Tuhan agar tzuyu dapat sadar.
"Chewy, jangan tinggalkan aku." Ujar taehyung sembari menangis menatap Tzuyu dari jauh.
Dua puluh lima menit, pemuda jeon tiba di rumah sakit, dia bertanya pada resepsionisnya dimana tzuyu nya dirawat, berlari seperti orang gila. Awalnya hampir putus asa, tapi dia memiliki keyakinan dihari agar tidak memikirkan hal yang tidak-tidak.
Membuka pintu berwarna putih, dengan cepat. Lalu melihat Tzuyu nya terbaring tak sadar dengan disebelahnya ada pemuda Kim.
"Untuk apa kau kesini? Bukankah kau sudah tak peduli lagi padanya?" Bentak taehyung, sekarang Jungkook dibuatnya putus asa, lihat sekarang apa yang dilakukannya pada chewy nya itu, terbaring lemah tak sadarkan diri, dan semua ini karena nya!!
"Puas!! Hmmm kau puas melihat Tzuyu terbaring lemah tak sadarkan diri!" Taehyung membentak sekali lagi, tanpa peduli jika dirinya ada di rumah sakit.
"Puas karena kau! Sudah membuatnya menangis, dia menyesal karena kemarin sudah menampar Lisa, tapi lihat!! Lihat sekarang. Apa balasannya? yang kau lakukan benar? Tidak bukan!" Taehyung kali ini nampak benar-benar sudah tak dapat menahan amarahnya lagi, sepertinya benar dan ya. Kuku-kuku jari nya memutih.
"Aku tidak tahu, aku tak bermaksud membuatnya seperti ini taehyung." Jungkook menatap melas ke arah gadis nya yang terbaring di atas ranjang rumah sakitnya lagi, tunggu! Apa? Gadisnya? Sejak kapan?
Dia tak ambil pusing dengan pertanyaan itu, yang terpenting sekarang tzuyu sadar itu sudah bisa membuatnya senang.
"Sebaiknya, kau berikan waktu untuk tzuyu dulu. Dia butuh waktu untuk menenggelamkan kesedihannya." Ujar taehyung pada Jungkook.
Apa yang dikatakan pemuda Kim itu memang benar, seharusnya Jungkook membiarkan tzuyu menghilangkan kesedihannya, lagi pula kesedihannya itu semua karena pria jeon.
Dia keluar menarik pintu berwarna putih, lalu meninggalkan mereka berdua.
2 Minggu kemudian
"Tae!! Apa kau sudah siap." Gadis itu tengah menuruni anak tangga, saking bersemangatnya hari ini, saking ingin melihat bagaimana pagi yang cerah hari ini.
"Sudah tuan putri, sedari tadi pengawal mu ini siap untuk mengantarmu ke sekolah." Gadis itu memeluknya erat, hampir sepuluh menit mereka masih berpelukan, merasakan kehangatan satu sama lain.
"Baiklah ayo, kita berangkat."
Keadaan tzuyu kini membaik, sudah dua Minggu dia dirawat di rumah sakit, dan juga baru saja kemarin dia pulang. Dan..... Dia sudah tak melihat jeon Jungkook lagi, ya jadi selama ini yang merawatnya hanya taehyung, tzuyu berpikir apa mungkin Jungkook sudah tak peduli lagi padanya.
Entahlah, tapi dia sudah berterimakasih telah memberikan seseorang seperti Kim taehyung di hidupnya, tanpanya tzuyu pasti tidak akan bangun dari ranjang rumah sakitnya selama beberapa bulan.
"Kita sampai." Tzuyu tersenyum, begitu juga taehyung membalasnya.
"Kau janjikan tidak mengikuti lomba balap motor lagi!" Peringatan taehyung, gadis itu diam sejenak mencerna kata-kata pria di sampingnya.
"Emm.... Jika itu membuatku senang maka aku berhenti, jika tidak maka aku akan mengikutinya lagi." Mereka berdua tertawa senang, dan tak sadar ada sepasang mata yang melihat mereka.
"Maaf, ini hanya jalan satu-satunya."
28/02/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (On Going)
Fanfictionterkadang hidup tidak memberi apa yang kita mau,bukan karena kita tak pantas untuk menerimanya,tetapi karena kita pantas menerima yang lebih dari itu. Start : 8 February 2020