“kenyatannya, salah satu dari kita harus saling mengalah agar untuk saling bahagia sendiri.”
Sebentar,lagi libur. Apa yang harus dilakukan? Saat memilih bagaimana dan apa yang dipilih oleh gadis itu tentang universitas yang akan dia masuki.
Sudah dua bulan kondisinya mulai membaik, sudah dua bulan juga jeon Jungkook tak menampakkan diri. Agaknya mungkin pemuda itu sudah bosan berteman dengan tzuyu, pikirnya.
Yang semestinya di sampingnya selalu adalah, jeon Jungkook. Tapi kenapa! Dia menghilang bagai di telan bumi saja, seharusnya jika ingin berpisah coba ucapkan lewat surat atau apapun itu, tapi Jungkook? Dia meninggalkannya tanpa sebuah alasan.
Baik, tzuyu mengakuinya memang pemuda itu begitu sangat menyayanginya, mereka sudah tinggal bersama selama dua puluh tahun, Jungkook memberi perhatian lebih padanya. Bukankah tak salah jika mencintainya dalam diam?
Sungguh sakit rasanya, tapi dia sudah terjebak, rasa kasih sayang terhadap sahabatnya kini hilang menjadi rasa cinta. Ya, tzuyu mencintainya, walau dia nanti akan melawan dunia, nyawa pun sanggup jadi taruhannya.
"Lisa." Jungkook melambaikan tangannya mengarah pada Lisa, Lisa pun menjawab lambaiannya.
"Hai, kau sudah memikirkan matang-matang soal universitas yang akan kau masuki?" Jungkook bertanya, agak sedikit bertele-tele rupanya.
Mungkin Jungkook memiliki perasaan terhadap Lisa, it's okay Jung. Semua ada di tanganmu, dan jangan menyesal!
"Hmmm... Belum kupikirkan, tapi yang pasti aku tak akan tinggal lagi disini." Jungkook mengerutkan dahinya, apa tadi? Tidak tinggal disini? Lalu dia akan pindah?
"Kau bagaimana Jung." Lisa bertanya sambil tersenyum ke arahnya.
"Mungkin aku akan langsung bekerja, karena orang tua ku yang meminta mengurus kerjaannya menjadi seorang dosen atau sebagiannya, maka dari itu aku turuti saja." Dosen? Jungkook akan menjadi dosen? Atau bagaimana.
"Sekiranya jika itu membuat mu nyaman dengan dirimu sendiri, tak masalah." Jungkook tersenyum ke arahnya.
Kira-kira tzuyu akan masuk universitas apa? Tapi Tzuyu bilang pada Jungkook waktu itu jika dia ingin jadi dokter hewan? Atau sekarang keinginannya berbeda lagi.
Disisi lain, gadis itu membasuh tangannya yang begitu kotor karena tugas dari guru killer nya itu, aneh saja. Gadis seperti tzuyu di suruh untuk mengecat tembok dengan teman lainnya.
Huuh menyebalkan sekali, batinnya.
"Chewy, i love you!!!!" Seru pemuda Kim di telinga tzuyu saat gadis itu keluar dari toilet wanita.
"Berisik! Apa yang kau lakukan taehyung ?"
"Kau akan memilih jurusan apa hmm? Aku dengar kau akan menjadi dokter hewan? Benarkah itu?" Pemuda Kim bertanya sambil menatapnya tajam.
"Salah! Aku tidak akan menjadi dokter hewan, itu dulu. Keinginanku dengannya tapi sekarang sudah berubah." jawab tzuyu ketus, taehyung mengusap pucuk kepala gadis itu dengan kasar.
"Ishh..... Kau!"
"Lalu? Apa yang kau pilih chewy? Jika tidak jurusan dokter maka kau akan memilih jurusan apa hmmm?"
"Kau akan tahu nanti Tae, yang pasti nya akan membuatmu tercengang." Jawabnya sambil tertawa tanpa dosa.
Tzuyu menunggu, dimana suatu saat hari itu. Dia pasti akan melupakan pemuda jeon, dan akan memilih Kim taehyung sebagai seseorang yang istimewa di hidupnya.
Dan ya, dia harus mulai belajar. Belajar untuk mencintai Kim taehyung nya, dan juga belajar untuk mencoba melupakannya, walau di rasanya itu sangat sulit, tapi yang pasti itu akan membuatnya kembali bahagia lagi.
"Aku tunggu dimana saat hari itu tiba, semuanya akan menyesal."
TBC
Votment readers, hargailah kerja keras seseorang dengan cara vote, jangan lupa beri kritikan dan sarannya.
4/03/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (On Going)
Fanfictionterkadang hidup tidak memberi apa yang kita mau,bukan karena kita tak pantas untuk menerimanya,tetapi karena kita pantas menerima yang lebih dari itu. Start : 8 February 2020