"Maaf jika aku banyak mengecewakanmu, dan maaf aku terlalu memaksamu, maaf juga karena aku belum bisa membahagiakanmu."
Tuhan, semoga dihari ini tzuyu tak mendapatkan sialnya lagi, sama seperti hari kemarin maupun Minggu lalu, jika Tzuyu dapat memutar waktunya dia ingin sekali memutar waktu bersama dengan Jungkook.
Tapi itu hanya dalam mimpi, tzuyu bukan malaikat maupun tuhan, oh ayolah dia hanya manusia biasa yang menginginkan sebuah kasih sayang.
"Hey chewy-ah." Serasa dadanya berdetak dengan cepat, saat dirasanya suara yang pernah membuatnya bahagia sekaligus menangis, memanggil namanya.
Tzuyu menoleh ke arahnya. Dada nya sesak, otaknya mengingat memori yang pahit sebelum-sebelumnya, tangannya mencengkram erat sampai kuku-kuku jarinya memutih.
Menahan amarahnya, ditengah lorong sekolah yang terang. Dia dapat melihat sosok yang memanggilnya kini.
"Jung..." Ucapnya dengan suara menggigil, dengan cepat dibuangnya rasa itu oleh tzuyu.
"Maaf." Tzuyu tersenyum gambar, menatap pria yang kini sudah mulai melupakannya semenjak kehadiran Lisa.
"Maaf, karena aku tak menjengukku di rumah sakit." Jungkook mulai menundukkan kepalanya.
"Mengapa kau tak datang?" Tanya tzuyu sambil masih menahan sedikit amarah yang dipendamnya.
"Aku....ak-"
"Kau tidak dapat menjawabnya Jung!!! Kau bilang dulu ingin selalu melindungi dan menjagaku, tapi apa buktinya sekarang. Lihat! Kau mencoba untuk melupakan ku, baik jika itu mau mu. Tak masalah, aku masih bisa memiliki Kim taehyung yang selalu disisiku!!!"
"Tap-"
"Kau mengelak lagi, jadi sebagai hari ini, permintaan maaf mu tidak akan pernah ku terima, walaupun iya. Minta maaf tak cukup untuk menyembuhkan luka yang sudah kau buat!!!" Tunjuk tzuyu geram.
Tubuhnya memutar, dan berlari sekencang-kencangnya, menangis dalam diam, itu yang dilakukannya selama beberapa bulan ini.
"Kau benar-benar jahat Jung."
Jam menunjukkan pukul 16.00 setempat.
Tzuyu menangis di dalam ruang kelas nya yang sudah sepi tanpa satu orang pun yang ada di sana, menundukkan kepalanya tanpa harus menegakkannya kembali.
Kali ini pertahanannya sudah tidak kokoh, tzuyu yang lemah yang dia kenal saat ini.
Hiks.... Hiks....
Suara tangisan gadis itu memenuhi seisi ruangan, yang pastinya akan di dengar oleh beberapa orang yang belum pulang ke sekolahnya.
Kim taehyung, menatap kemah ke arah gadis yang kini benar-benar sudah tak dapat meredakan emosinya secara stabil hingga membuatnya menangis.
Persetan dengan Jungkook, taehyung masuk ke dalam jelas, ruangan itu bahkan isinya hanya tangisan tzuyu, taehyung mulai berlari dari pintu kelas itu, lagi-lagi menatap nanar tzuyu yang masih menundukkan kepalanya.
"Chewy." Panggilnya sambil mengusap pucuk kepalanya.
Taehyung sekali lagi memanggil namanya, tapi tak terbalaskan.
"Chewy, aku tahu ini semua karenanya-
Kumohon bersikaplah tegas padanya, belajarlah untuk tidak selalu menyakiti dirimu sendiri."
"Kumohon belajarlah tegar, ku yakin semua ini pasti akan cepat berlalu." Tzuyu mulai mengangkat kepalanya, menatap sayu ke arah taehyung.
"Tidak bisa ak-aku sudah berusaha, tapi hasilnya masih tetap saja." Tzuyu nya kali ini benar-benar menyerah, tapi taehyung akan mencoba mempertahankan kebahagiaan gadis ini.
"Cobalah, kumohon. Aku akan selalu menemanimu, di kala sedih maupun senang Chewy, berusahalah pasti kau bisa!" Taehyung nya memberi dukungan pada tzuyu.
Tzuyu mengangguk sambil memegang tangan pria Kim taehyung itu.
"Jika ini satu-satunya jalan yang dapat bisa diraih untuk keluar dari permasalahan ini, aku akan berusaha." Taehyung mengulas senyum ke arah tzuyu.
-------------
Rela enggak sih kalo tzuyu sama taehyung aja biar bahagia🥺🤧
13/03/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (On Going)
Fanfictionterkadang hidup tidak memberi apa yang kita mau,bukan karena kita tak pantas untuk menerimanya,tetapi karena kita pantas menerima yang lebih dari itu. Start : 8 February 2020