5. 𝓝𝓮𝓶𝓾 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓻𝓾

369 64 2
                                    

"Rona ini udah sampai 5 tempat yah."

"Iya lun makasih yah, aku jadinya ngga enak malah kamu yang repot disana."

"Ngapapa Ron. Yang disana udah beres aja kan?"

"Udah kok aman."

"Oke aku udah mau mulai jalan lagi ini, bye."

"Oke, bye tihati yah! Pelan-pelan bawa kendaraannya."

"Siip!"

Panggilan itu berakhir dan aku pun kembali berjibaku dengan beberapa barang yang bakal aku bawa nantinya ke lokasi KKN.
Peralatan mandi, bantal, kipas, selimut, karpet, printilan buat ngerawat ujung kaki ampe ujung rambut, apalagi yah?

"Dek? Nana?" Suara mama terdengar dari luar pintu yang tertutup.

"Iya mah?" Jawab ku dan pintu itu terbuka.

"Ini susu kalengnya kamu bawa juga yah?"kata mama menyerahkan sekantung plastik merah polos.

"Okey." Kataku memasukkan plastik itu di kotak berisi bantal, selimut, dan karpet.

"Ini juga jus kotaknya." Tambah mama yang mengambil plastik lainnya dari luar.

"Mah? Kok banyak amat?", tanyaku karena memang kotak itu sudah tidak muat lagi.

"Itu papah yang beliin makannya banyak.", ujar mama lalu malah memasukkan jus itu ke kotak lainnya.

"Iya deh makasih mah."kataku pada akhirnya. Keknya bawaan ku bakal banyak banget ini. Jadi ngga enak entar ama mereka yang di sana.
Aku pun keluar untuk bertemu dan berterima kasih dengan papa.

"Makasih papah." Pelukku mengerat saat papah juga membalasnya. Papa kini sedang duduk di kursi santai panjang jadi aku menindih sambil memeluk lehernya.

"Udah masukin ke kotak semuanya?"tanyanya lalu melihat wajahku. Duh aku jadi takut entar kalau benar-bear jauh sama mereka. Ku jawab pertanyaannya itu dengan anggukkan.

"Dih cemen, lu mending 3 bulan doang gue dulu 7 tahun kuat-kuat aja."tiba-tiba Roni anak tertua di keluarga ini keluar dari dapur sambil membawa snack ditangannya. Emang aku ama dia ini ngga pernah akur, bukan kah abang itu harusnya sayang adek yah, dia ini doyannya gangguin malahan.

"Diem deh lu bang, kan lu boleh kuliah diluar kota, gue kan engga."tutur ku tegas sambil bangkit dari badan papa.

"Kan kamu anak perempuan.",jawab papa membuatku tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Sexiest, I hate it.

"Nana masuk lagi ya pah." Pamit ku berdiri, aku paling tidak suka jika dibeda-bedakan menurut gender seperti tadi. Lidah ku menjulur ke Roni yang masih bersender didepan pintu kamarnya yang bersebelahan dengan pintuku.

"Ehh mulutnya!"tunjuk jadi telunjuknya padaku dengan suara keras.

"Roni",suara berat papa menginstruksi agar kami berhenti memainkan permainan anak-anak ini.

"Apaan sih bang tiba-tiba ngegas?"ucapku sebelum menutup pintu.

Anan48
Anan: Rona dimana?

Rona: dirumah kenapa nan?

Anan: kebetulan gue di tunjuk jadi koor kecamatan tempat kita dan mau berangkat duluan ke lokasi KKN, dan uang transport yang kemarin dikumpul ke LP2M ngga bisa ku pakai duluan

Rona: Oh, iya-iya boleh kok pakai Kas kita duluan nan. Tapi aku ngga bisa antar ini.

Anan: ngapapa kok Ron, ntar gue aja yang dateng?

Rona: boleh

Rona has send a location~

Rona: itu yah gue tunggu ampe jam 4 soalnya diatas itu gue mau jalan ama kakak gue.

PINDAH TIDUR| Lokal WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang