4. 𝓗𝓪𝓵𝓾-𝓴𝓾 𝓭𝓪𝓷 𝓗𝓪𝓵𝓾-𝓶𝓾

386 65 4
                                    

"Itu gue Ama kang mas Aron Awas aja kalian nikung!"
"Ntar gue pasang sen kiri belok kanan boleh yah?"

🌃🌃🌃🌃

"3 Proposal sudah masuk yah," ujar Niki saat ku masi menandatangani beberapa lembar proposal tambahan yang akan diberikan ke tokoh-tokoh masyarakat kabupaten tempat KKN kami akan berjalan nantinya.

"Oke jan lupa pastiin yang nerima kasi tanda tangan ama no HP juga." Aku mengingatkan.
Setelahnya pun kami kembali berkerja untuk menjilid buku yang totalnya sudah hampir 100 copy ini.

Ponselku berdering dan kontak dengn nama Aron48 tertera disana.

"Halo?" Aku pun memberikan selotip ke Niki agar diteruskan olehnya.

"Gimana proposal buat ke kabupaten?" Enak emang dia tinggal perintah.

"Udah kok sebentar gue ama Niki mau kirim ke titipan kilat biar nyampe ke Luna lebih cepat." Ku jawab lugas, entah kenapa, dasarnya aku ngga malas-malas banget jadi manusia tapi kalo denger makhluk ini ngomong rasanya tuh kek kena kutuk jadi lemes gitu. Malas banget.

"Bagus, puas gue ama kerja kalian." Dia terkekeh dari seberang, oke keknya pembicaraan ini udah selsai.

"Oke tutup yah?" Kataku menjauhkan ponsel.

"Eh tunggu ini gue lagi ama anggota 49, 50 juga, lagi makan siang sekalian bahas program gabungan." Tuturnya masih bisa ku dengar, ku lirik Niki masih sibuk dengan kotak bekas air mineral gelas itu.

"Lalu?"

"Rona sini buruan gue juga ama Hawa disini." Suara Meyra terdengar kini. Telinga ku langsung memekak emang dasar itu sohib bising gue. Napa bisa ama si Aron?

"Ntar gue nanya Niki dulu," aku pun beralih untuk menanyai Niki.

"Ehh mau gabung ngga makan ama Hawa ama Meyra plus ketua mereka?"tawar ku ia pun terlihat berfikir sambil memerengkan bibirnya.

"Emang ngga apa?"tanyanya karena Niki yang kukenal agak sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru. Tapi kalau sudah kenal mah baik banget dia ini.

"Sama Aron juga." Tambah ku. Dia langsung berbinar. Kemudian mempercepat kerja tangannya.

"Oke cuss!" Dia pun menyelesaikan paket itu dan menempelkan alamat Luna di sana dengan cepat.

"Oke Gue ama Niki kesana abis dari TIKI yah, send location via WA oke!"

Beep.
Sesekali gue yang merintah Aron ngga apa-apa kan?

Setelah mengantarkan paket proposal itu kami pun menuju lokasi makan siang yang alamatnya sudah dikirim oleh Aron seperti instruksi ku sebelumnya.

🌃🌃🌃

Saat sampai kukira akan banyak orang ternyata hanya ada Aron, Meyra, Hawa, Fajri Sekertaris Hawa, Bang Sayuti ketua kelompok 50, Purna ketua dan Gita Bendahara kelompok 49. Mereka makan di meja panjang ditengah warung Bakso dan Mie ini.

Belum sempat aku menyapa Meyra sudah mengatakan, "Pesen dulu lo bedua, baru duduk!"

Kami pun langsung belok ke kasir lalu kembali ke arah mereka.
Karena bangkunya panjang aku pun memilih duduk diantara Hawa dan Meyra.

"Bener-bener nih bocah demen bener ndusel-ndusel." Marah Meyra karena memilih duduk ditempat sempit itu ketimbang diantara Aron dan dia ataupun Aron dan Gita yang memang masih luas.

"Ehh jangan dimarahin, ntar kita pisah loh 3 bulan makannya ini kangen-kangenan dulu." Ujarku lalu mengapit kedua lengan mereka. Menyederkan kepalaku secara bergantian sambil menunggu Mie ayam ku datang.

PINDAH TIDUR| Lokal WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang