4. I Love Your Body

7.1K 590 91
                                    

"Hm. Aku suka sama seseorang."

Darren gusar, ditutupnya pintu mobil setelah mengambilkan barang milik Keesha yang tertinggal di mobilnya. Kini dia tak bisa menyangkal apa yang diucapkan Aaron malam itu. Keesha memang menyukai seseorang yang sudah bisa dipastikan bukan dirinya.

Darren berbalik, dia memberikan buku paket beserta paper bag berisi banyak kertas ke wanita di depannya.

"Thanks, aku langsung pulang." Keesha memasukkan buku paket ke paper bag di tangannya.

Setiap gerakan tangan Keesha diamati oleh Darren. Bagaimana wanita itu menata buku paket ke dalam paper bag yang ukurannya pas, sampai dengan pakaian apa yang malam ini dikenakan oleh Keesha yang sebenarnya tak layak untuk dipakai keluar rumah. Piyama pendek dengan hoddie kekecilan? Darren mendengkus, bahkan tanpa menunggu orang lain, Darren bisa saja lebih dulu terangsang hanya melihat paha mulus yang terbuka di depannya. Seakan memamerkan pada semua orang, celana piyama bergambar bulan sabit itu terlalu mini.

Telunjuk Darren mengarah ke paha Keesha, hanya sekilas membuat si pemilik paha menghentikan kegiatannya memasukkan buku, kemudian melirik.

"Apa?" tanya Keesha curiga.

"Celanamu kependekan."

Keesha menatapi celana piyama yang ia kenakan. "Aku buru-buru tadi."

Good. Darren hanya mengangguk sambil lalu. Tatapannya naik meneliti hoddie kekecilan warna ungu yang di bagian dada menyimpan bordiran tokoh Mickey Mouse. Senyum miring terlihat, Darren ingat hoddie itu hadiah darinya untuk ulangtahun Keesha yang ketujuh belas.

Dengan lancang Darren mencubit bagian lengan hoddie Keesha, menariknya sedikit supaya perhatian Keesha kembali untuh.

"Kenapa masih dipakai?" Darren tersenyum, mengenang betapa dulu dia bingung memikirkan hadiah apa yang bisa dipakai Keesha seumur hidupnya. Kini Darren membuktikan itu berhasil.

Lagi-lagi Keesha menatapi hoddie ungu di badannya. Ia menghela napas. "Nggak perlu komentar soal baju. Aku pulang."

Keesha melewati Darren begitu saja. Mobil Jonathan yang ia pakai untuk ke apartemen Darren, berada di bagian F parkiran bawah apartemen, tepat dua blok dari deretan parkir mobil mewah milik Darren. Hawa dingin membuat Keesha harus memakai hoddie di kepalanya. Ia menoleh ke belakang, menatap Darren yang masih mengantar kepergiannya dari jarak jauh. Keesha menyempatkan melambai pada lelaki itu sebagai ucapan terima kasih karna malamnya sudah ia ganggu hanya untuk mengambilkan barang yang tertinggal.

Senyum kecewa terbit di bibir Darren. Tidak ada yang bisa dia harapkan dari Keesha tentang ucapan terima kasih yang lain. Dan malamnya sekarang rusak hanya karna wanita yang barusaja meninggalkan lambaian tangan. Kepala Darren penuh, tentang siapa lelaki yang menjadi pujaan hati Keesha.

"You better with me," bisik Darren sambil memasukkan kedua tangan ke saku kanan-kiri celana. Dia menatap mobil sedan mewah yang perlahan keluar dari parkir mobil. "But I don't deserve you."

***

Bunyi dari pintu apartemen yang ditutup secara pelan mengisi keheningan apartemen. Darren melepas kaos di badan, lalu melemparnya ke sembarang arah. Dia mengecek kamarnya yang terbuka sedikit. Kosong, tak ada siapa pun, bahkan saat Darren mengecek ke kamar mandi dan walk-in closset, tidak ada seorang pun di dalamnya.

Artinya Karin sudah pulang, bahkan sebelum permainan dimulai.

"Perfect."

Darren membanting tubuhnya ke atas ranjang. Langit-langit kamar yang putih bersih mulai berubah menjadi layar lebar yang menampilkan film erotis. Bukan dirinya yang menjadi pemain utama, melainkan Keesha dan lelaki lain.

• That Somebody's Me! •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang