Happy reading^^
"Kalian??" Gue natap mama, papa sama Dreamies yang berdiri di belakang gue.
"Lis," - Jaemin.
"Hm?"
"Pemandangannya indah kan?" Jaemin natap pemandangan di samping kita terus ke gue.
"Iya, banget" gue senyum.
"Sama kayak hari-hari aku setelah ketemu sama kamu, setelah kamu selalu hadir di setiap hari aku, setelah sadar kalo aku" Jaemin natap mata gue.
"Kalo aku?"
"Kalo aku bener-bener jatuh cinta sama kamu," Jaemin senyum.
"Apa sih kamu?" Gue senyum malu.
"Aku serius Lis, kalo aja waktu itu aku gak ngeiyain kata-kata Dreamies mungkin sekarang aku gak bisa genggam tangan kamu kayak gini" - Jaemin.
"Aku juga bener-bener jatuh cinta sama kamu," gue senyum.
"Terus ada satu hal lagi yang selalu mereka bilang, aku sampe bosen dengernya" Jaemin ketawa terus ngeluarin sesuatu dari kantongnya.
"Yeee kalo gak gitu mana berani lo jujur, Min!" - Haechan.
"Gak usah dengerin dia, Lis lanjutin aja!" Jisung nyumpel mulut Haechan pake kue yang entah belinya kapan dan dimana.
"Lis, aku mau mereka semua jadi saksi hari ini" Jaemin genggam tangan gue sambil berlutut.
"Hm?" Gue natap Jaemin.
"Lis, will you marry me?" Jaemin ngebuka kotak beludru biru di tangannya.
"Hm? Jaem," gue natap Jaemin gak percaya hampir mau nangis gitu.
"Will you marry me?" Jaemin ngulangin pertanyaannya lagi.
"Yes, I will" gue ngangguk sambil nutup setengah wajah gue.
"Hore!" - Dreamies.
"Aku pakein ya," Jaemin ngambil satu cincin terus dipasangin ke jari manis gue.
"Yang itu aku pasangin," gue ngambil cincinnya terus gue pasangin ke jari manisnya.
"Makasih ya," Jaemin berdiri terus meluk gue.
"Ciee!!" - Dreamies.
"Udah, Jaem malu diliat yang lain" gue bisik ke kupingnya dia.
"Gak papa, sini" Jaemin meluk gue lebih erat.
"Udah lepas, banyak jomblo di sini" - Haechan.
"Lo doang yang jomblo, kita mah single ya gak?" - Jeno.
"Yoi!" - Dreamies minus Haechan.
"Awas lo semua! Lempar bunga nanti gue yang bakalan dapet," -Haechan.
"Iyain biar seneng," gue ketawa.
"Nah kan kalo gini mama jadi tenang, ada yang jagain kamu di sini" - mama.
"Jadi gak perlu bolak-balik telpon ya kan, ma?" - Papa.
"Ya tetep harus telepon dong pa, buat nanya kabar" - mama.
"Jaem, kapan mau nikahin anak om?" - Papa.
"Pa," gue natap papa.
"Ya gak papa dong, papa kan cuma mau tanya" - papa.
"Setelah wisuda om," Jaemin senyum.
"Bagus! Saya senang laki-laki seperti kamu ini, tegas persis seperti om" papa ketawa sambil nepok bahu Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost - NCT Dream
FanfictionPokoknya isinya cerita kehidupan Lisya yang harus tinggal pisah sama orang tuanya karena diterima kuliah di Jogja. Dia harus tinggal bareng 6 orang cowo ganteng yang sifatnya beda-beda dan pastinya nyebelin banget! ⚠ Bahasa Non Baku