01. ~ Crazy Destiny

58.3K 1.6K 86
                                    

Seorang cewek cantik dengan rambut sepinggang berjalan di lorong sekolah sambil menggendong tas berwarna merah muda dengan gantungan Teddy bear menghiasi tasnya. Ariska Kaleesha Daneswari asik berjalan sambil bersenandung kecil hingga tidak sadar ada orang lewat didepannya dan merekapun jatuh kelantai. Ariska jatuh dengan posisi duduk dan orang yang Ariska tabrak terkapar di lantai. Ariska mengedarkan pandangannya melihat benda-benda berserakan di lantai, ternyata cowok yang Ariska tabrak tengah membawa peralatan upacara.

"Lo nggak kenapa-kenapa kan?? Aduh, sorry ya gue tadi nggak lihat lo," Ariska menghampiri cowok itu dan membantunya untuk bangkit. Setelah membantunya bangkit Ariska langsung merapikan peralatan upacara itu. "Nih udah kelar kerjaannya. Sorry gue nggak sengaja, eh tapi kenapa dari tadi gue mulu ya yang minta maaf kan lo juga salah karena jalan nggak lihat-lihat," Ariska mulai memperhatikan cowok didepannya ini dengan tatapan tajam.

Sedangkan cowok itu hanya bersikap acuh, ia langsung mengambil alih kotak peralatan upacara dari tangan Ariska lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Cowok sialan. Dingin, datar, cuek, bisu kali ya. Gue harap nggak bakalan ketemu sama lo lagi titik," Ariska berteriak dengan keras. Untungnya suasana sekolah masih sepi karena masih pagi dan yang sudah datang paling anak OSIS.

Cowok itu tersenyum miring. "Sebentar lagi kita bakalan sering ketemu baby," ucapnya pelan. Ia berjalan dengan santainya menuju lapangan upacara untuk mempersiapkan upacara bendera di hari Senin.

Setelah kejadian itu mood Ariska benar-benar hancur. Saat sampai di UKS ia langsung duduk sambil melamun sampai seorang cowok menghampiri dirinya. "Ris, kenapa lo pagi-pagi muka lo kayak cucian nggak disetrika sebulan kusut amat," cowok itu duduk di sebelah Ariska setelah sebelumnya mengambil obat merah di kotak P3K. "Ris bantuin obatin tangan gue dong," Reza menyerahkan obat merah itu kepada Ariska. Rezaldi Alamsyah atau biasa disapa Reza, seorang cowok ganteng dengan penampilan tidak rapi yang satu Minggu lalu telah resmi menjadi mantan Ariska.

"Lo kenapa bisa luka kayak gini sih Kak?? Jatoh?? Ah bukan, mana mungkin jatuh kalo sampai bibir sama pelipis lo luka. Pasti berantem kan?? Hayo ngaku, berantem sama siapa??" Cecar Ariska pada Reza yang masih meringis kesakitan akhirnya alkohol yang dioleskan pada kulit wajahnya.

"Kalo nggak berantem bukan cowok namanya Ris," Reza membela diri sendiri.

"Nggak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara berantem Kak. Dibicarakan baik-baik kan bisa,"

"Nggak semua Ris, contohnya hubungan kita. Kapan kita balikan?? Kapan lo nerima gue jadi pacar lo lagi?? Lo tahu kalo gue masih suka sama lo, sayang sama lo, gue cinta sama lo tapi kenapa sampai detik ini lo belum juga nerima gue Ris. Gue tahu kalo gue salah udah selingkuh dari lo, tapi please nggak usah sok kekanakan gini dong Ris. Satu tahun kita pacaran nggak pernah berantem Segede ini Ris," Ariska sontak menghentikan kegiatannya. Ia menatap Reza dengan tatapan nanar.

Ariska sendiri bingung harus menjawab apa. Seorang Rezaldi Alamsyah, cowok yang memiliki badan tinggi, kulit putih, dengan paras tampan. Laki-laki yang satu tahun ini dekat dengan dirinya. Pacar pertama yang membuatnya pertama kali merasakan indahnya jatuh cinta sekaligus sakit hati dalam waktu yang bersamaan. Jujur ia suka dengan Reza tapi takdir berkata lain. Besok pagi adalah alasan dimana Ariska harus belajar mengubur rasa cintanya kepada Reza.

"Gue udah maafin lo Kak. Tapi gue nggak bisa balikan lagi sama lo, karena menurut gue satu buku yang udah pernah di baca berulang-ulang pasti isinya akan sama,"

ARISKA DAN ARKANO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang