11. ~ Acara Keluarga Arka

16.6K 818 80
                                    

"Ris. Bangun," dengan sedikit mengabaikan kesopanan Arka menggoyangkan tubuh Ariska agar ia bangun karena malam ini mereka harus pergi kerumah Mama Sinta untuk menghadiri acara keluarga.

"Hm. Apaan sih Ka?? Ganggu orang tidur aja gue masih ngantuk nih," Ariska berusaha untuk membuka matanya. Badannya terasa pegal karena ia tidur di sofa ruang tengah. Pulang sekolah Ariska langsung tidur tanpa mengganti pakaian karena besok adalah hari Sabtu, niat awal yang hanya tiduran biasa sambil scroll medsos eh malah ketiduran.

Setelah matanya terbuka, Ariska bangun dari tidurannya. Ia memandang ke semua penjuru ruangan yang ternyata sudah bersih dan rapi. Ia berjalan mengelilingi ruangan itu dan memegang setiap benda yang ia lewati. Betapa terkejutnya Ariska saat tahu bahwa tidak ada debu yang menempel. "Arka. Belakangan ini lo selalu merapikan rumah??" Tanya Ariska.

Arka yang sibuk memindahkan buah-buahan yang tadi ia beli sewaktu pulang sekolah ke keranjang buah pun menoleh kepada Ariska. "Nona Ariska. Anda baru menyadarinya hm??"

"Gimana kalo kita cari asisten rumah tangga aja??" Usul Ariska tiba-tiba. Ariska berpikir demikian karena ia dan Arka selalu sibuk dengan urusan masing-masing jadi tidak ada waktu untuk membersihkan rumah secara keseluruhan. Ariska paling hanya menyapu lantai yang sering dilewati saja itupun hanya kadang-kadang.

Arka menggelengkan kepalanya. Ia menghampiri Ariska dan duduk di sebelah Ariska. "Gue nggak setuju. Meskipun gue mampu buat bayar sepuluh asisten rumah tangga dalam satu bulan tapi gue nggak mau. Bukannya gue nggak kasian sama lo Ris, tapi gue nggak mau orang lain ikut masuk kedalam dunia pribadi kita Ris," Arka mendekatkan badannya dan menggenggam kedua tangan Ariska. "Gue suka kesibukan dan lo tahu itu. Baik didalam maupun diluar rumah gue suka bekerja. Gue pasti ngelakuin apapun itu buat bisa bikin lo seneng dan bahagia. Selama lo selalu ada disamping gue, gue nggak akan merasa lelah,"

"Dasar licik," gumam Ariska. Ariska memukul dada Arka pelan lantas memeluknya dengan erat. Ia tidak menyangka bisa diperlakukan seperti ini oleh orang yang baru saja ia kenal. "Kalo lo ngomong kayak gitu gue berasa cewek paling malas yang tidak berperasaan,"

Arka melepaskan pelukannya. "Cewek malas apaan hm?? Kamu adalah istriku dan kamu akan menjadi ratuku seumur hidupmu," Arka memajukan wajahnya mendekati telinga kanan Ariska. "Jangan pernah meninggalkan aku seumur hidupmu Ris," bisik Arka hingga membuat bulu kuduk Ariska berdiri.

Begitu Arka memundurkan wajahnya, kini Ariska yang maju dan mengecup bibir Arka sekilas. "Sudah stempel. Tidak ada yang boleh meninggalkan satu sama lain,"

Arka tersenyum senang. Wanita yang kini bersamanya ini adalah wanita yang ia butuhkan bukan yang ia inginkan. Arka butuh wanita yang bisa berdiri di sampingnya untuk mendukung segala hal yang ia lakukan. Bukannya tidak mau berdiri di belakang perempuan tapi Arka berprinsip bahwa suatu hubungan itu saling melengkapi bukan hanya bergantung pada salah satu pihak. Saat ini ia butuh seseorang yang mau diajak berjuang dari nol hingga sukses nanti, dan kini ia sudah menemukannya.

"Udah pukul lima, siap-siap gih. Gue udah mandi tinggal ganti baju. Lo udah beli kan kadonya buat Mama??" Arka bertanya pada Ariska yang masih asik memainkan kaosnya.

"Iya udah. Bentar lagi nyampe kok, nih abang ojol yang ngater bentar lagi nyampe lo tungguin aja dibawah," Ariska memberikan handphonenya pada Arka lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Arka sempat kaget dan langsung menerima handphone yang Ariska lempar mengenai tubuhnya. "Dasar ceroboh. Kalo jatoh terus rusak gimana??" Arka membolak-balikkan handphone milik Ariska yang memakai softcase bergambar Teddy bear yang berwarna pink. Cewek itu dari dulu emang nggak pernah berubah. "Lo emang nggak berubah dari dulu Ris, lo selalu jadi diri lo sendiri tanpa memperdulikan omongan orang lain Ris. Cewek cantik yang suka sama Teddy bear," saat akan membolak-balikkan handphone Ariska. Saat akan membuka handphone Arka menanyakan password untuk membuka. "Ris, ini paswordnya apa??"

ARISKA DAN ARKANO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang