14. ~ Cerita singkat Dirsya

13.8K 691 33
                                    

"Lo jadi buat nemuin Dirsya nanti?" Tanya Arka pada Ariska yang sibuk dengan peralatan makeup nya.

"Jadilah. Lo jangan sampai bocorin masalah ini ke siapapun. Awas aja!!" Peringatan itu bukan tanpa alasan Ariska berikan pada Arka. Ariska hanya ingin mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk mengungkap kasus seperti ini.

Sedangkan Arka hanya mengangguk patuh. Saat ini ia tengah menikmati nasi goreng dengan telur mata sapi diatasnya. Jika kalian mengira bahwa Arka dan Ariska tengah berada di ruang makan maka jawaban kalian salah.

Karena saat ini keduanya tengah berada di dalam mobil yang sudah terparkir di halaman sekolah. Jarum jam masih menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit dan mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah.

Biang kerok dari terlalu paginya Arka sampai di sekolah, siapa lagi kalau bukan wanita cantik disampingnya ini. Setelah sholat subuh Arka langsung diseret Ariska untuk mandi dan bersiap ke sekolah padahal waktu menunjukkan pukul lima pagi. Bahkan Ariska sendiri sudah siap dengan seragam sekolahnya namun belum berdandan.

"Gue bakalan nyari bukti sebanyak banyaknya biar cowok brengsek kayak dia mendapat hukuman yang setimpal," omel Ariska sambil mengoleskan sun screen ke kulit wajahnya setelah sebelumnya mengoleskan toner dan moisturizer

"Lo keterlaluan deh Ris. Gue tahu kalo lo punya niat yang baik tapi nggak gini juga kali," kesal Arka pada istrinya itu. Siapa yang tidak kesal masih enak tidur dibangunkan dengan cara yang tidak wajar.

"Ini tuh mencari momen Arka. Kita itu harus bergerak cepat supaya Dirsya nggak ditindas sama manusia dajjal kayak dia. Oh gue tahu, lo mau belain dia karena dia temen lo gitu. Please Ka, buka mata lo dia itu cowok brengsek ngapain lo belain hah," balas Ariska yang menunjuk wajah Arka sambil memegang pensil alis.

Arka pun langsung menepis tangan Ariska yang memegang pensil alis. "Nggak gitu juga baby. Gue cuma menghargai dia sebagai temen dan gue juga bakalan ikut cari bukti,"

"Lo bisa nggak sih jangan panggil gue baby, geli tahu dengernya," protes Ariska. "Mana sih cowok brengsek itu kok nggak dateng-dateng!"

Arka pun langsung menyentil dahi Ariska hingga sang empu mengaduh. "Ini otaknya dipake cantik. Mana ada cowok berangkat sekolah sepagi ini cantik kecuali ada urusan," kata Arka.

"Ih Arka, kecoret kan," kesal Ariska. Bagaimana tidak kesal gara-gara Arka yang menyentil dahinya saat ia tengah menggambar alis jadinya alisnya tergambar tidak jelas. Menggambar alis bagi cewek adalah hal yang sangat krusial dan harus membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. "Bener juga ya omongan lo. Kenapa lo nggak bilang dari awal Arka? Tahu gini kan sia-sia gue bangun pagi," desah Ariska. Jika dilihat dari kebiasaannya memang benar cowok-cowok sering datang mepet waktu bel masuk sekolah.

Ariska bangun pada pukul empat lebih lima belas menit, ia harus beres-beres rumah dan menyiapkan sarapan untuk Arka agar Arka tidak mengomel. Satu hal yang Ariska harus ingat bahwa Arka tidak bisa menahan lapar, sesudah menikah Mama Sinta memberitahu bahwa Arka harus makan dengan nasi apapun lauknya. Ariska bersyukur Arka tidak pernah protes terhadap makanan yang ia sajikan.

"Yang penting kan lo udah gue kasih makan jadi nggak usah protes kali," ucap Ariska mengoleskan kapas yang sebelumnya sudah dibasahi dengan miselar water untuk menghapus coretan pensil alis. "Jangan ajak gue bicara dulu, gue mau gambar alis," Ariska kembali menorehkan pensilnya di bagian alis.

ARISKA DAN ARKANO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang