saat ini, dua katak beradik yang hampir dua tahun gak ketemu ini ada diruang tamu, duduk disofa menghadap ke televisi yang lagi menayangkan kartun si beruang kembar tiga
Amar bersender di sofa, sedangkan Raka duduk disampingnya dengan kepala yang bersender di dada Amar
setelah selesai makan dan minum obatnya, Raka menyeret Abangnya ke ruangan ini dengan alasan televisi dikamarnya jelek, banyak semutnya, gitu
dari sudut sebelah kiri, Amar melihat kedua kakaknya menuju kearahnya, Ara dan Rama
Rama melihat Amar dengan tampang heran "loh mbak, kok tulang dibawa pulang sih"
apaan tadi katanya? tulang?
Amar diam, tatapannya lurus ke televisi, tapi didalam hati malah ngehina abangnya
"apasih Ram, itu adekmu lho" kata Ara sambil duduk disamping Raka, yang membuat Raka semakin beringsut mepet ke Amar, Ara tersenyum kecut saat melihat Raka menjauh darinya.
jangan lupakan kalo Raka itu anti banget sama orang lain selain Amar sama bundanya
Amar melirik ke arah Rama, yang ekspresinya juga gak kalah kusut dari kak Ara, ditambah lagi tatapan nyolot yang dikasih abangnya saat melirik ke Amar
"Raka bangun dulu deh, abang mau ke kamar mandi" ucap Amar
"Raka ikut" cicitnya pelan
Amar menggeleng "diem disini, abang sebentar aja kok" Raka mengangguk setelah terlihat menimang - menimang beberapa detik
.
.setelah keluar dari kamar mandi, Amar melirik sesuatu yang berbulu abu - abu meringkuk didepan keset, Amar berjongkok- meraih buntalan itu ke gendongannya
"helu choki" sapa Amar saat kedua bola mata biru itu memandangnya. Choki alias sang kucing mengeong pelan sambil mendusel di dada Amar
dia ke ruang depan dengan Choki digendongannya, tapi saat dilangkahnya yang entah keberapa, dia melihat punggung tegap ber jas itu lagi
Amar menghentikan langkahnya, tapi Choki malah mengeong kencang- membuat ruangan yang tadinya sibuk mengobrol menjadi senyap. Mereka memandang Choki- dan Amar
ternyata Choki mencoba turun dari gendongan Amar, kucing buluk itu mendekati orang berjas itu dan naik kepangkuannya
rasanya Amar mau ngeringkuk di basecamp Choki yang ada di bawah tangga aja, tapi gak jadi waktu ngeliat Raka dengan muka cemberutnya seolah menyuruh Amar duduk disampingnya lagi- karena Amar spesies abang yang penurut, dia kembali duduk disamping Raka
hening
Amar melirik Raka yang sibuk menarik kaosnya supaya dada nya bisa dijadiin bantal lagi, dia menggeser duduknya ke Raka
"inget rumah kamu?" celetuk orang itu, walaupun suaranya terdengar bergurau
Amar diam
"kemana aja dua tahun ini? amnesia sampai lupa jalan pulang?" tanyanya lagi
kali ini Amar menggeleng
"dikasih apa sama Abel?" dia nanya lagi
dan Amar diam lagi
"betah tinggal disana?"
pertanyaan itu bukan dari ayahnya, tapi Rama
"betah - betah aja tuh" kata Amar acuh, dia malah berani menjawab Rama. Amar melirik Raka- bocah itu menggenggam tangan Amar, Amar tersenyum ke arahnya