🔹I'm a Beast🔹1.3

279 50 4
                                    

Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa hari ini tepat seminggu Sowon menumpang di rumah Seungwoo.

Bukan karena Sowon tidak tahu diri, tapi rupanya sekarang mencari rumah sewa yg murah benar-benar susah. Sesungguhnya ia merasa tidak enak pada keluarga Seungwoo meski mereka akan selalu mengatakan bahwa mereka tidak keberatan jika Sowon harus tinggal lebih lama.



~  "Sowon-ssi, biar aku saja yg menyiapkannya, lebih baik kau panggil Seungwoo di kamarnya", ucap Nyonya Han sembari mengambil tumpukkan piring dari tangan Sowon. "Oh ya, kalau dia masih tidur kau masuk saja kedalam, eoh...", katanya lagi.

Sowon hanya mengangguk kemudian segera pergi ke kamar Seungwoo di lantai atas. 












🐾










Sudah dua kali Sowon mengetuk pintu kamar Seungwoo, namun tidak ada jawaban. Mungkin benar kata ibunya bahwa Seungwoo masih tidur. 

Ia lantas menatap gagang pintu didepannya sejenak sebelum memberanikan diri membuka pintu itu seperti yg diperintahkan Nyonya Han tadi. 


Sowon mengintip dari balik pintu yg sengaja ia buka hanya beberapa senti. Wajahnya berubah bingung ketika ia tidak mendapati pemilik kamar itu didalam, tempat tidurnya pun sudah rapi. Gadis itu lantas masuk dan memanggil Seungwoo sekali lagi, memastikan apakah namja itu ada di kamarnya atau tidak, tapi ia tetap tidak mendapat sahutan apapun.

Bukannya keluar, Sowon malah menyempatkan diri melihat-lihat isi kamar Seungwoo yg satu setengah kali lebih besar dari kamar yg ia tempati. Sebuah meja panjang berwarna putih disisi tempat tidur itu berhasil menarik perhatiannya. Disana berjajar banyak sekali foto yg terbingkai dalam berbagai ukuran pigura membuat Sowon penasaran ingin melihatnya.



Dua sudut bibirnya terangkat saat melihat foto-foto itu. Ada potret Tuan dan Nyonya Han yg tampak begitu bahagia memeluk seekor anak anjing, adapula foto anjing lucu itu dibingkai yg lain. Lalu ada foto Seungwoo dewasa bersama kedua orang tuanya dan masih banyak foto yg lain. Sowon tidak menyangkal bahwa hatinya sedikit iri melihat foto-foto keluarga Han, mengingat ia sama sekali tidak sempat memiliki potret dirinya dengan mendiang kedua orang tuanya.

Namun setelah ia perhatikan lagi, Sowon merasa ada yg aneh. Dari sekian banyak foto itu tidak ada satu pun foto masa kecil Seungwoo, justru anak anjing berwarna coklat keabuan itu memiliki cukup banyak gambar.

Dan satu hal lagi,



Anak anjing itu, sangat tidak asing baginya. Sowon yakin pernah melihatnya sebelumnya dan juga benda yg melingkar dileher hewan itu seperti . . . . ,






"Sowon-ssi, apa yg kau lakukan disini ?"

Sowon berjingkat dan seketika berbalik mendengar suara berat pemilik kamar tiba-tiba muncul mengagetkannya.

Detik itu juga sebuah pemandangan yang--- ehm, sedikit vulgar tersuguhkan tepat didepan matanya.

Gadis itu syok melihat Seungwoo yg muncul dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang, sehingga membuatnya refleks memundurkan posisinya. Namun karena salah tingkah Sowon malah menyenggol lampu duduk diatas meja yg ada dibelakangnya.



"Awas !!" 

Seungwoo memekik seraya maju kedepan untuk menahan lampu dibalik punggung Sowon agar tidak jatuh.


Alhasil, kini posisi mereka hanya tinggal berjarak dua jengkal saja. 






Keduanya saling berpandangan selama beberapa detik. Disela waktu itu Sowon sempat menurunkan pandangannya dan melihat kalung yg menggantung di leher Seungwoo. Seungwoo yg menyadari hal itu segera menjauhkan tubuhnya dari Sowon seakan tidak ingin gadis itu memandangi kalungnya lebih lama.

". . . Mi-mianhae", ucap Seungwoo.

"A-ani, aku yg seharusnya minta maaf karena lancang melihat-lihat kamarmu", kata Sowon kikuk sambil berusaha menjaga pandangannya pada tubuh seksi milik Seungwoo. "Tt-tadi ibumu menyuruhku memanggilmu, tapi kulihat kau tidak ada dikamar--", lanjutnya.

"Oh, ya, aku memang baru saja mandi tadi", ungkap Seungwoo sambil mengusap rambutnya yg sedikit basah dan berantakan. 

"Begitu ya, baiklah k-kalau begitu aku pergi dulu...", Sowon membungkuk singkat lalu berjalan terburu-buru keluar dari kamar itu.








~  Setelah menutup pintu kamar Seungwoo, Sowon berhenti sejenak disana, menetralkan degup jantungnya yg tak beraturan sambil mengipasi wajahnya yg juga terasa panas. 

Gadis itu lalu menggeleng-gelengkan kepalanya cukup kencang, mencoba mengusir bayangan tubuh atletis Seungwoo yg masih memenuhi otaknya. Namun ia jadi teringat kalung yg dikenakan Seungwoo.

Ya, Sowon masih mengingat jelas benda yg mengalung di leher namja itu. Kalung yg ia rasa sama seperti milikinya dahulu sebelum kalung itu ia berikan pada seekor anjing, yg kebetulan begitu mirip dengan anjing yg ada di salah satu foto tadi.

Sowon ingin menganggapnya sebagai sebuah kebetulan, namun ketika mencoba mengaitkan semua hal itu entah kenapa firasatnya mengatakan bahwa  benda dan hewan peliharaan milik Seungwoo berhubungan dengan masa lalunya.









'Tidak, ini pasti hanya kebetulan. Tidak mungkin anjing yg membunuh paman adalah anjing keluarga Seungwoo,














' ---benarkan ?'












bersambung   

Mini Series Sowon Ft BB IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang