Mini Series Sowon Ft BB Idols

First Crush # 6

"Mian, aku merepotkanmu "

"Gwenchana. Masuklah, diluar semakin dingin"

"Ah, aku lupa !" 

"Mwo ? Kau meninggalkan sesuatu di sungai Han ?"

"Aniya, aniya..., sebenarnya aku ingin menunggu salju pertama turun dan melihatnya denganmu"

"Wae ? Sudahlah, kita bisa melakukannya tahun depan. Cepat sana masuk, kau akan semakin sakit"

"Chankam, sebentar saja. Kalau seperti itu aku tidak akan bisa membuktikan mitos itu..."

"Mitos ? Astagaa, kau masih membicarakannya. Memangnya membuktikan apa, eoh ?"

"Aku ingin terus bersamamu, Sowon-ssi, jadi kita harus melihat salju pertama malam ini...."

"M-mwoyaa. Kau mulai melantur Wonwoo-ssi, ini pasti karena demam—hmp !"

*kiss . . . .

Kedua kelopak monolid milik Wonwoo mendadak terbuka lebar saat melihat refleksi dirinya dalam mimpi mencium yeoja bernama Sowon.

Dadanya pun jadi naik turun tak beraturan.

"Kau sudah bangun ?", ucap seorang namja yg sudah sejam berada di dalam kamar itu. Ia lalu berjalan menghamipiri Wonwoo dan menyentuh keningnya yg suhunya sudah kembali normal.

"Kenapa ? Apa kau mimpi buruk ?", tanya Sehun.

"Aniya...."

Wonwoo lalu mendudukkan dirinya. 'Syukur itu hanya mimpi', batinnya.

'Tapi, kenapa terasa begitu nyata ?'

****

"MERRY CRISTMAS !!!"

Keenam yeoja yg kompak berpakaian serba beraksen merah itu saling berpeluk satu persatu seolah telah lama tak berjumpa. 

Sowon dan lima sahabatnya itu kini berkumpul di cafe langganan mereka menghabiskan libur natal sambil bertukar kado. Ya, ini seperti sudah menjadi ritual tahunan bagi mereka.

"Aku ingin terus bersamamu, Sowon-ssi...."

*kiss

"Sowonie, kau melamun lagi. Ppali buka kadonya !", celetuk Eunha menyadarkan Sowon akan gilirannya yg harus membuka kado.

"A-aa arrseo...."

"Sowon-ah, kemana saja kau kemarin ?", tanya Yuju usai sesi membuka kado mereka berakhir.

"Majja ! Kupikir kau sakit lagi tapi saat kami menelepon ibumu katanya kau berangkat sekolah", timpal Eunha.

"Mwo ?! J-jadi ibuku tahu aku tidak ke sekolah ?!", pekik Sowon.

"Tentu saja tidak. Kau harus berterima kasih pada kami, eoh ? Karenamu kami jadi membohongi bibi", sahut Sinb.