First Crush # 1

357 48 25
                                    

Memasuki pertengahan bulan Desember cuaca menjadi semakin dingin, hingga mampu membuat kepulan putih keluar dari mulut seseorang.

Seperti halnya yg dilakukan yeoja bersurai legam nan panjang yg duduk di halte saat ini. Sembari menunggu bis pertama datang ia sibuk meniupi kedua telapak tangannya yg sesekali saling digosokkan agar sedikit terasa hangat.

Tak peduli musim dingin, yeoja bernama Sowon itu selalu berangkat ke sekolah sangat awal. Selain karena ia ingin memanfaatkannya sebagai waktu untuk belajar, Sowon juga sangat hobi berdiam menikmati kesunyian kelas seorang diri. 

Tak berapa lama, tepat pukul 7.00 kendaraan besar berwarna biru  yg ditunggu-tunggu akhirnya datang. Sowon pun segara bangkit berdiri dan bersiap masuk ke dalam bus yg akan mengantarnya ke sekolah.









****







SMA Seoul masih sangat sepi. Petugas kebersihan saja tampak baru selesai menyapu dan sepertinya Sowon menjadi satu-satunya murid yg sudah datang. 

Namun dugaan itu salah

Setibanya di kelas rupanya Sowon bukan yg pertama menjamah sekolahnya hari ini. Di bangku belakang paling ujung ia melihat si bintang kelas, Jeon Wonwoo sudah duduk disana. 


——Ee, lebih tepatnya duduk dan tidur

Dengan kepalanya yg bersandar dibahu kursi dan kedua kaki diselonjorkan ke meja, Sowon heran bagaimana laki-laki itu bisa tidur dengan tenang, mengingat posisinya itu menurut Sowon tidak nyaman.

Tak biasanya teman sekelasnya itu datang sepagi ini padahal sehari-hari Sowon hafal betul Wonwoo selalu tiba di kelas tepat sebelum bel berbunyi. Dan sekarang ia malah tertidur pulas ?

Sowon sempat mengira-ngira apa gerangan yg terjadi, tapi ia segera menepis pikirannya karena hal itu sama sekali bukan urusannya.

'Hh, rupanya anak pandai dan rajin sepertinya bisa bermalas-malasan juga', batin Sowon.

Gadis itu pun menyadari waktu tiga menitnya terbuang hanya ia gunakan mematung di depan pintu memandangi orang tidur. Segera, Sowon kemudian melangkah masuk ke dalam kelas dengan sangat pelan karena tak ingin membangunkan Wonwoo.










****








"Jadi bagaimana ? Apa kau sudah punya rencana ?", gadis berpipi tembam itu menatap penasaran Sowon. 

Sementara gadis yg ditanya hanya menggeleng sambil terus mengunyah roti di mulutnya. 

"Ya, kau ini bagaimana. Ini sudah hampir natal, ini satu-satunya kesempatanmu Sowon-ah. Ingat ini adalah tahun terakhir kita", ujar gadis tomboy di sebelah Sowon menggebu.

"Arra, arra ! Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa Sinb-ah. —Membayangkannya saja aku terlalu malu...", kata Sowon terdengar frustasi.

"Aigoo ! Kau sudah menahannya 3 tahun Sowon-ah, kau akan segera lega setelah mengatakan padanya. Entah bagaimana hasilnya nanti tapi itu lebih baik, benarkan ?", ucap Sinb sambil mengedarkan pandangannya pada teman-temannnya yg juga mengangguk setuju.

"Lalu apa sekarang kalian punya saran ?"

Semuanya langsung terdiam dan tampak berpikir serius. Sampai gadis bernama Yuju menjentikkan jarinya.

"Aku ada ide !", seru Yuju. "Kau tulis saja surat cinta dan letakkan di lokernya lalu katakan kau ingin menemuinya sepulang sekolah"

"Waah, daebak ! Idemu itu benar-benar kuno sekali", ledek gadis lain yg bernama Yerin.

"Geundae, kupikir itu boleh juga. Dengan begitu kurasa tidak akan terlalu memalukan, benarkan Sowon-ah ?", timpal Sinb.

Sowon hanya diam sambil menatap keempat temannya.




Jatuh cinta itu lebih sulit dari memecahkan soal matematika. Setidaknya itulah anggapan seorang Kim Sowon.

Jangan mengira kutu buku sepertinya tidak bisa jatuh cinta.

Jauh sebelum Sowon mengenal istilah cinta, ia bahkan sudah merasakan getaran aneh di hatinya yg tak bisa dijelaskan oleh anak berusia 10 tahun kala itu.

Ya, kejadiannya sudah lama sekali, tapi Sowon tidak bisa melupakan cinta pertamanya itu.

Tentu tidak bisa jika orang itu kini satu sekolah dengannya. Atau lebih tepatnya lagi, satu kelas.

Di tahun terakhirnya menempuh jenjang SMA, Sowon ingin mengungkapkan perasaannya.



Tapi mampukah dia ?











****









Tujuh tahun silam saat malam natal, apa kau ingat pernah bertemu gadis kecil yg juga terpisah dengan orang tuanya di dekat penjual permen kapas ?

Itu aku.

Kuharap kau tidak melupakannya. 

Kupikir kita tidak akan bertemu lagi setelah itu. Kau tahu betapa senangnya aku saat kita berada di SMA yg sama ?

Mungkin kau bingung, tapi aku yakin kau adalah anak laki-laki yg membelikanku permen kapas saat itu. Kau juga masih memakai gelang pemberianku bukan ?

Aku tahu ini terlalu mendadak. Aku hanya ingin mengatakan aku menyukaimu, Oh Sehun...

(Kim Sowon)   





Sowon melipat rapi kertas berwarna biru muda yg sudah berisi coretan tangannya tadi. Tak lupa ia selipkan ke dalam amplop putih setelahnya.

Atas saran teman-temannya siang tadi, Sowon memutuskan mencoba cara menyatakan perasaan pada pujaan hatinya lewat surat cinta. 

Oh Sehun, itu namanya.

Kedua mata yeoja itu menatap lekat benda tipis berbentuk persegi ditangannya. Dan perlahan jantungnya terasa mau meledak.

Malam ini mungkin ia tidak akan bisa tidur nyenyak, memikirkan besok dirinya akan memberikan surat itu pada Sehun. Ya, walaupun tidak secara langsung, karena ia hanya akan menaruh di loker laki-laki itu tapi tetap saja ia butuh nyali.

Sebelum tidur Sowon tidak lupa berdoa, semoga rencananya bisa berjalan dengan lancar besok.










bersambung   

Mini Series Sowon Ft BB IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang