First Crush # 3

206 43 14
                                    

TAK . . ,





——BUG !










BRUKK !!


"Aaaah, eodiga ??!"

Sowon nyaris menjerit sambil membuang ranselnya yg sudah kosong diantara peralatan sekolahnya yg sudah lebih dulu bercecer di lantai.

"Apa seseorang mengambilnya ?"

"Tidak, tidak, mungkin aku yg menjatuhkannya . . ."

"—Ya, Kim Sowon kenapa kau ceroboh sekali !"

Gadis itu sudah seperti orang sinting, bertanya lalu menjawabnya sendiri.

Matanya lalu melirik ke jam dinding di kamarnya. Sudah pukul 22.07.
Sudah tidak mungkin dirinya pergi mencari benda itu di sekolah.

Ya, benda itu hilang —surat cintanya yg berharga . . .

Sowon pun baru menyadarinya beberapa menit yg lalu.

Ia lantas mencoba mengingat kembali memorinya tadi sore dan firasatnya mengatakan sepertinya ia memang menjatuhkannya di kelas karena terburu memasukkan barangnya setelah piket tadi.

Tapi setidaknya ia bisa sedikit lega karena seiingatnya juga, ia adalah orang terakhir yg meninggalkan kelas.

"Benar, tenang Sowon. Besok kau hanya perlu berangkat lebih pagi sebelum surat itu ditemukan orang lain . . ."












****










"Sowon, apa kau sakit ?"

"Eumhh, ani...", jawab Sowon yg baru bangun sambil melenguh saat ibunya masuk ke kamarnya. "Wae eomma ?"

"Ini sudah jam 7, biasanya kau sudah siap. Apa kau memang tidak ingin berangkat awal hari ini ?"




satu . . ,







dua . . .






Dan gadis berwajah tirus itu langsung membuka matanya lebar-lebar. "JAM 7 ?!!"

"Aishh...."

Seketika gadis itu meloncat dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi meninggalkan ibunya yg kini kebingungan.













****

Sowon berlari kencang setelah turun dari bus.

Jarum jam tangannya kini menunjukkan pukul 8 lebih, itu artinya pasti sudah banyak murid yg datang di kelasnya.

Sepanjang jalan ia terus merutuki dirinya yg bangun kesiangan di saat nama baiknya dipertaruhkan.


Sampai di lantai tiga, Sowon bisa mendengar suasana kelasnya pagi ini cukup ribut dari luar ——tak seperti biasanya.

Prasangka buruk pun mulai bermunculan di benaknya tentang suratnya yg mungkin memang sudah ditemukan seseorang dan dengan jahil membeberkan isi surat itu pada teman-teman sekelasnya.

Mendadak jantungnya berdebar tak karuan, begitu pula keringat dingin yg perlahan keluar membasahi keningnya. 

Dengan langkah gontai Sowon memberanikan diri menjejakkan kaki ke kelas sambil berdoa tidak terjadi hal-hal seperti yg ia pikirkan.


Namun ketika ia menampakkan diri, Sowon merasa firasatnya semakin tidak enak karena sekarang semua pasang mata di kelas itu kini mengarah padanya. 

Mini Series Sowon Ft BB IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang