DA - 7

38 3 0
                                    

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
💕

12.00 WIB, Kantin

"Lo nyari siapa sihh syaa?" Ucap Rere pada Tasya yang masih berusaha mencari seseorang yang ntah siapa, dari mulai keluar kelas sampai dikantin Tasya celingukan seperti mencari seseorang.

"Ni anak budeg kalik ya" ucap Rara menyahut saat tidak mendapat jawaban dari Tasya, namun saat ingin memegang tangan Tasya dirinya malah melihat Tasya sudah berlalu kencang menghampiri meja most wanted? Dia tidak salah lihat kan?

Braakkk ...

Suara gebrakan meja membuat seisi kantin menoleh ke sumber suara sedangkan seseorang yang berada di situ melihat sinis kearah Tasya, kecuali dua orang lelaki yang konyol.

"Anjiirrr ya lo, kagak ngotak emang. Untung gak mati keselek gue, kan gak lucu orang ganteng mati keselek" ujarnya sambil mengambil air minum karena dia tersedak akibat gebrakan meja yang membuat nya terkejut, siapa lagi kalau bukan Andre.

"Maksud lo apa?" Ucap Satria tidak suka melihat Tasya di depan nya yang sedang menahan emosi.

"Dimana sahabat gue?" Ujar Tasya membuat Satria, Ken, Andre dan Ray bingung. Kenapa ada Ray? Padahal tadi mereka berkelahi? Siapa lagi kalau bukan karena Ken dan Andre yang memaksanya ikut bergabung, padahal niat Ray ingin pulang.

"Lo halu? Sahabat lo yang mana? Kenal aja gak" ucap Satria masih santai fokus pada makanan nya, membuat Tasya menjadi semakin naik pitam melihat Satria yang masih santai.

"Gak usah pura-pura bego deh lo. Sementang lo cucu pemilik sekolah ini, gue gak takut sama sekali. Jawab gue, dimana Arumi?" Ucap Tasya emosi tangan nya sudah terkepal kuat, ingin sekali menonjol wajah Satria yang kelewat santai ini.

"Lebih baik lo cuci muka sono, biar sadar" masih dengan santainya Satria menjawab membuat Tasya benar-benar makin emosi, terlihat dia bersiap untuk menonjok Satria tapi aksi nya gagal karena Rere dan Rara yang menghentikan nya.

"Syaaa jangan macem-macem, lo bisa dikeluarin dari sekolah" peringat Rere pada Tasya dan itu membuat Satria dan yang lain tersenyum remeh.

"Gue gak takut, sebelum dia jawab dimana Arumi" kekeuh Tasya masih tetap dalam pendirian nya, Satria dan yang lain benar-benar terkekeh melihat Tasya sekarang, mereka juga berfikir hebat juga Arumi bisa memiliki sahabat seperti Tasya.

"Lo bisu?" Ucap Tasya melepas tangan Rere yang menahan nya menatap tajam mata Satria. Namun, saat menatap nya malah mereka berdua seakan terhipnotis secara bersamaan, saling beradu pandang.

"Pandang terooossss, gasss Sat" celetuk Ken dengan kekehan nya dan itu tidak luput dari pandangan Ray dan Andre yang ikut terkekeh.

Yang disindir gelagapan dan memutuskan kontak mata mereka, berdehem mencoba untuk mengatur kegugupan nya.

"Kenapa lo cari Arumi?" Tanya Satria mencoba untuk rileks, padahal jantung nya sudah berdegup kencang sekarang.

"Bukan urusan lo, kemarin lo pulang sama dia kan? Lo bawa kemana dia, kenapa gak datang hari ini? Lo culik dia?" Ujar Tasya bertubi-tubi dengan mata tajam nya melihat Satria, sebenarnya juga sedang berusaha menghilangkan debaran di jantungnya.

"Lo fikir gue penculik? Lagian lo gak ada sopan nya sama kakak kelas" ujar Satria sambil berdiri ingin keluar dari kantin ingin menghindari wanita yang sedang berdebat dengannya. Bahkan, seisi kantin pun masih menyaksikan adu mulut mereka walau hanya dengan lirikan.

Dia, ArumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang