DA - 9

23 3 2
                                    

W
E
L
C
O
M
E

D
A

Seoul, Korea

"Persiapkan keberangkatan saya hari ini, jangan ada yang kurang sedikit pun" ujar pria tampan itu pada orang kepercayaan nya.

"Baik, tuan" balas nya menundukkan kepalanya tanda hormat.

"Jangan sampai ada kesalahan, dan saya mau tiba secepatnya, karena saya sudah merindukan gadis ku" peringatnya lagi sebelum keluar dari ruangan.

"Siap tuan, saya akan mengurusnya dengan sebaik mungkin" hormatnya lalu pergi mempersiapkan keberangkatan tuan nya.

SMA LAZUAR

"Woiii melamun aja lo Ray" Ken menepuk pundak nya kuat membuat sang empunya menatap nya tajam

"Eehh sorry, replek" ujarnya menyengir takut jika diamuk Ray.

"Lo sih bangunin singa lagi tidur" sembur Andre yang masih asik bermain dengan game nya bersama Satria disebelah nya.

"Gabut gue, bolos kuy" ajak Ken menarik ponsel Andre membuat sang empu berlari mengejar nya.

"Anjirrr lo Ken, gue mau menang itu bangsaattt" ujarnya berlari mengejar Ken yang terkekeh.

"Lo sih game mulu" ujarnya

"Balikin ponsel gue Kentutttt" ucapnya

"Bodo amattt" Ken masih berlari memegang ponsel Andre ditangan nya.

"Berisikkk anjirrr, gak bisa tenang sebentar lo berdua" kesal Satria, dia tidak bisa fokus bermain game nya karena keributan dua curut itu.

"Si Kentutttt ni Satt" adunya membuat Ken dan Satria mendelik kearah Andre.

"Nama gue Kenan bangsaattt" ujarnya berbalik mengejar Andre dan bodohnya Andre malah berlari kan seharusnya dia diam saja biar bisa mengambil ponselnya.

"Satt lo dipanggil bangsaattt sama Kentutttt" tuduh Andre berlari sekencang mungkin keluar kelas, sebenarnya dia sudah kebelet sedari tadi.

"Udah deh Ken, duduk diem sebentar pada gak bisa apa, heran gue" kesal Satria lelah melihat Ken dan Andre yang aktif seperti balita.

"Gue curiga deh sama lo berdua" ujarnya melirik Satria dan Ray bergantian dengan memicingkan matanya.

"Apa" ujar Ray menatap Ken tajam

"Ehh kagak kok" kicep nya lalu duduk disebelah Satria

"Ray napa Sat" bisiknya takut Ray mendengarnya bisa berabe

"Taaa.." baru saja Satria mau menjawab Arumi datang menghampirinya.

"Ada apa Ar?" Ujarnya menatap Arumi khawatir, tumben sekali Arumi menghampiri nya lebih dulu.

"Loh Abang gak dengar? Kan udah dibolehin pulang" ucap Arumi menatap Satria lalu kembali melanjutkan ucapannya.
"Makanya Ar kesini, habis udah ditunggu dari tadi Abang gak muncul" lanjutnya mengerucut kan bibirnya membuat Satria terkekeh.

Dia, ArumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang