Haii, first part dari author nih, i hope you like and enjoy it,,,,
Happy Reading..
[Jangan lupa sambil putar mulmed yang udah aku sediain ya!]Sore hari ini, langit begitu gelap, air hujan pun sudah mulai berjatuhan, Nayya mengurungkan niatnya untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju rumahnya.
Ia berteduh di halte bus sebrang sekolahnya sampai hujan mereda, barulah ia lanjut berjalan.
Nayya memasangkan earphone ke telinganya, mendengarkan sebuah lagu yang cukup pas untuk menemani suasana saat ini.
Nayyarafeeza, gadis berparas cantik dan segudang ilmu yang selalu berhasil menarik perhatian para kaum Adam karena kecantikannya dan sikapnya yang ramah.
Saat Nayya sedang bergumam menyanyikan lirik lagu sembari menatap kendaraan yang berlalu lalang, seseorang yang tak asing lagi bagi Nayya datang dan memarkirkan
motor ninjanya di depan halte.Nayya mengerutkan keningnya, "Putra?" ujarnya sembari melepas earphone yang melekat di telinganya.
Putra Bachtera, Cowok berparas tampan dan selalu hadir dengan gaya coolnya, juga sangat digandrungi oleh para siswi di sekolah, ia dan kedua temannya; Samudra,dan Gavin termasuk kedalam anak yang famous di sekolah karena paras yang tampan dan jago dalam hal bermain basket.
Berharap Putra meliriknya saat ia menyebut nama Putra, tapi seperti yang ia pastikan, Putra sama sekali tak meliriknya, cowok itu lebih memilih fokus pada ponselnya dan duduk di bangku halte, tak lupa dengan jarak yang sedikit jauh darinya.
Nayya menatap nanar ke arah samping, dimana Putra terduduk santai sembari memainkan ponselnya.
Seminggu yang lalu Putra baru saja memutuskan hubungan dengannya. Nayya mengerti, mungkin Putra malu mempunyai pacar yang statusnya anak dari seorang napi.
Hidupnya dulu amat sangat bahagia, kasih sayang dari orang tua ia dapatkan, kasih sayang dari seorang Putra pun ia dapatkan, ditambah dengan sahabat yang selalu ada untuknya dan sayang padanya. hidupnya pun sangat-sangat berkecukupan, tidak pernah kekurangan dalam hal apapun, semua yang Nayya inginkan pasti bisa didapatkan olehnya.
Tapi sekarang.. semua itu sudah tak ada lagi dihidupnya, kasih sayang hanya bisa ia dapatkan dari seorang ibu saja, kasih sayang dari seorang ayah sudah tidak bisa ia dapatkan lagi, bahkan dari Putra maupun para sahabatnya.
Sekarang hidupnya pun sederhana, dulu ia tinggal di rumah yang sangat besar dan mewah tapi sekarang ia hanya bisa tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sederhana, untuk makan pun harus bisa mencari uang sendiri terlebih dahulu.
Nayya sekarang yakin bahwa roda hidup itu memang benar ada. Sekarang roda hidupnya berada dipaling bawah. Semua itu terjadi saat Adam Wirawan, ayahnya mau tidak mau harus menjalankan sanksi yang diberi oleh hakim yaitu dipenjara selama 20 tahun dengan tuduhan telah menghilangkan nyawa seseorang.
Walaupun Adam sudah bertanggung jawab, tapi tetap, pihak keluarga dari korban tidak terima jika Adam tidak dipenjara, maka dari itu akhirnya Adam harus menjalani sanksi yang telah diberi.
Pasalnya saat itu Adam sedang mengadakan rapat penting dengan seorang pengusaha yang perusahaannya tak kalah sukses dari perusahaan-perusahaan Adam sendiri. Sebut saja pengusaha itu dengan namanya; Ardi.
Namun saat akan memulai rapatnya, Adam mendapat kabar bahwa perusahaan miliknya yang berdiri di negara tetangga telah bangkrut, karena Adam harus bertindak cepat terhadap perusahaannya yang baru saja jatuh bangkrut, jadi Adam dengan berat hati memutuskan untuk membatalkan acara rapat penting itu dan membatalkan rencana kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan Ardi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra My IronMan (On Going)
Teen FictionWelcome to my story👏 •Plagiat menjauh//pisau didepan mata, wkwk canda mata, please,,, baca boleh meniru jangan!, ok thank u. Sepasang remaja yang bernama Putra Bachtera dan Nayyarafeeza ini telah berpacaran saat mereka duduk dibangku kelas X. 1 tah...