13.-Menghilang

236 22 31
                                    

Hai guys awoakwokk
Kayanya berdebu nih cb wkwkwk sorry yaa aku lagi sibuk banget di rl, i'm so sorry:(

"Kemana kamu pergi? Rasanya kehilangan sosokmu yang dulu saja terlalu sulit untuk aku menerimanya, bagaimana dengan ini? Kamu pergi, menghilang dengan tiba-tiba"--Nayyarafeeza.

Happy Reading..
[Jangan lupa sambil putar mulmed yang udah aku sediain ya!]

"Nayya tahu gak? Kue buatan kamu dan bunda kamu ini enak banget
Nih ya buktinya belum jam delapan aja kue kamu ini udah ludes. Intan aja suka dibekal ke sekolah"

"Wah.. Syukur kalau gitu, Nayya makasih banyak ya sama bu Asri"

"Sama-sama. Ibu juga makasih kalau gitu sama kamu, kan ibu juga dapat untungnya"

"Ahahaha iya bu Asri, oiya kalau gitu Nayya pergi sekolah dulu ya bu, nanti kaya biasa sebelum pulang sekolah Nayya kesini buat ambil tempat kue sama uang hasilnya"

"Iyaa siap nak, hati-hati"

"Iya bu.. Intan mau bareng gak?" tanyanya pada Intan yang sedang memakai sepatu disalah satu kursi yang sering digunakan anak cowok untuk nongkrong.

"Oh, nggak kak, Intan udah janjian sama temen soalnya, katanya dia mau kesini sebentar lagi"

"Oh gitu, yaudah kalau gitu aku duluan ya"

"Iya kak, hati-hati"

Nayya berjalan sembari menikmati udara sejuk pagi hari ini, tinggal 5 menit lagi saja ia akan sampai disekolah karena jarak antara Tunas Bangsa dan WNG tidak terlalu jauh.

Seorang anak cowok sekitar 5 tahunan dengan tiba-tiba berada dihadapan Nayya sembari menggenggam pisau disatu tangan-nya.

Nayya berjongkok untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan anak kecil dihadapan-nya ini. "Kamu siapa? Ngapain kamu main keluar sepagi ini sambil bawa pisau?"

"Hehe hallo kakak cantik"

"Hallo juga, kamu ngapain bawa bawa pisau gitu? Kamu pulang sana, ini masih pagi jangan dulu main, kamu gak sekolah emangnya? Mamah kamu nanti nyariin lho"

Bukan-nya menjawab, anak kecil itu malah menyodorkan pisau miliknya pada Nayya membuat sedikit melangkah mundur.

"Kamu ngapain dek! Kamu tahu gak pisau itu bahaya!"

Anak kecil itu menundukan kepalanya. "Kakak kok marahin aku sih? Huaaa mamaaa"

"E-emm bukan gitu--maaf deh maaf ya tadi kakak refleks"

Anak kecil itu kembali menatap Nayya. "Kakak tolong pegangin pisaunya dong"

Nayya dengan ragu dan tangan yang bergetar lantas mengambilnya.

"Kakak berdiri, jangan jongkok gitu"

Seperti terhipnotis Nayya pun tetap mengikuti perintahnya. Anak kecil itu menarik tangan Nayya yang memegang pisau sehingga tangan Nayya terarah kedepan tepat kearah leher anak kecil tersebut dan tubuh Nayya agak sedikit condong kearah anak kecil tersebut.

Anak kecil itu kemudian menggenggam pergelangan tangan Nayya yang memegang pisau dan tersodor pada lehernya. Lalu selanjutnya anak kecil itu menempatkan tangan Nayya yang satunya untuk ditaruh dipundak sebelah kirinya.

Sekarang posisi mereka seolah-olah Nayya sedang menahan tubuh anak kecil tersebut dengan memegang pundaknya sembari tangan yang satu berusaha melukai leher anak kecil tersebut dan anak kecilnya memegang pergelangan Nayya seolah-olah mencegah Nayya yang akan melukai lehernya.

Putra My IronMan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang