Vomment yaww..❤
Happy Reading..
[Jangan lupa sambil putar mulmed yang udah aku sediain ya!]Suara ketukan pintu yang sedari tadi tak berhenti akhirnya membuat Nayya memutuskan untuk segera bangun, "Ehmm iya bun ini bangun kok,"
"Yaudah kalo gitu siap-siap cepet, bunda tunggu di dapur ya, bunda udah siapin sarapan," teriak Ratna dari luar kamar putrinya.
Nayya segera keluar dari kamar dan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai, ia segera kembali ke kamar dan bersiap-siap.
Nayya berjalan ke arah dapur menghampiri Ratna yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.
"Bun, kayanya sarapannya dibekal aja deh,"
"Loh? Kenapa nak? Ini masih ada waktu kok,"
"Nggak apa-apa bun, ada sedikit tugas yang mau Nayya kerjain sama temen di sekolah, jadi agak pagi deh berangkatnya," jelasnya setelah menegak habis segelas susu hangat yang sudah disiapkan Ratna.
"Yaudah kalo gitu, tapi inget yaa, di.ma.kan," pesannya.
Nayya mengangkat tangannya bergaya hormat pada Ratna, "Siap bu bos,"
Setelah menyalami dan mencium kedua pipi sang bunda, Nayya segera pergi keluar, tapi saat sampai di pintu, lengan kanan bagian atasnya tidak sengaja menabrak pintu tersebut, padahal sangat pelan, tapi kenapa rasanya sangat sakit dan perih, hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Yaampun nak.. hati-hati dong.."
"Kok sakit banget ya bun, padahal nabraknya juga nggak kenceng banget," ujarnya sembari mengelus lengannya.
"Coba sini bunda liat," ucapnya lalu menyingkap lengan seragam Nayya. Ternyata terdapat memar disana, jika hanya menabrak seperti tadi, tidak mungkin sampai menimbulkan memar seperti ini.
"Yaampun, nak ini kok memar gini sih? Gak mungkin kalo cuma karena tadi, bilang sama bunda ini kenapa?!"
Nayya sedikit berusaha mengingat, sampai akhirnya ia ingat. Ya! Memar ini pasti akibat kemarin sore saat ia mendobrak pintu rumahnya dengan sekuat tenaga saat ia akan memastikan keadaan Ratna di dalam rumah.
Karena ia tidak mau membuat Ratna kembali mengingat kejadian tadi sore, akhirnya ia terpaksa harus mencari alasan lain.
Jika setiap kali Ratna melakukan percobaan bunuh diri seperti kemarin sore, Nayya selalu dengan segera meminumkan obat yang diberi dokter, obat itu bisa membuat Ratna sedikit demi sedikit membantu melupakan kejadian yang beberapa jam terjadi, jadi otomatis, kemarin sore setelah Ratna bangun dari pingsannya, Nayya segera memberikan obatnya, agar besoknya Ratna bisa melupakan kejadian itu.
Seperti sekarang ini, kelihatannya Ratna memang lupa apa yang telah terjadi kemarin sore, kecuali jika ia membicarakannya lagi, pasti Ratna akan langsung ingat.
"Mmm oh iya ini kayanya karena kemarin di sekolah Nayya jatuh deh bun, i-iya kemarin Nayya jatuh waktu lagi olahraga di lapangan, hehe.."
Ratna menggelengkan kepalanya, "Hmm kamu ini, yaudah nanti pulang sekolah bunda obatin yaa, mulai sekarang lebih hati-hati lagi," pesan-nya pada Nayya.
"Iya-iya bundaa.. yaudah Nayya berangkat ya bun.."
****
"Ada yang coba ganggu gue, gue hajar!" ancam Putra sembari menyatukan 2 buah kursi, dan segera merebahkan tubuhnya dengan tasnya yang dijadikan sebagai bantalan. Hidup molor!.
"Tidur ya tidur aja, gak usah ancam-ancaman gitu nyet!" balas Gavin yang sedang sibuk bermain game MOBA.
"Wajar aja kali Vin, namanya juga singa," timpal Samudra yang sedang asik bergitaran diatas meja dengan wajah tak berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra My IronMan (On Going)
أدب المراهقينWelcome to my story👏 •Plagiat menjauh//pisau didepan mata, wkwk canda mata, please,,, baca boleh meniru jangan!, ok thank u. Sepasang remaja yang bernama Putra Bachtera dan Nayyarafeeza ini telah berpacaran saat mereka duduk dibangku kelas X. 1 tah...