terungkap

1K 47 0
                                    

Saat ini areta sudah berada di Cafe Clarisa.
Sebenarnya areta masih pusing,tetapi ia harus menahan nya,karna menurut dia pekerjaan lebih penting.

Pada saat areta sedang bekerja tiba tiba dia kembali merasakan mual,dan pusing yang berkunang kunang.

"Fokuss areta"gumam nya pelan.

Pada saat areta akan mengantarkan pesanan pelanggan

Prangg

Brukk

Gelap...

Sedangkan di tempat lain sahabat sahabat areta sibuk menelepon nomer areta.

"Gak di angkat"ucap leni sambil menggigit jari telunjuk,tanda khawatir.

"Lo sih fi,kenapa lo biarin areta pulang,udah tau dia lagi sakit,bukannya anterin,malah di biarin pulang sendiri"gerutu cindy.

"Gue udah tanya ke ART gue,tspi katanya reta belum pulang ke rumah gue"ucap bella dengan nada khawatir.

"Lo juga sih bel,tadi darimana aja sih?,tiba tiba ilang terus datang kaya jalangkung aja lu"tanya cindy dengan kesal.

Seketika bella langsung gugup dan langsung melirik rangga,tetapi yang di lirik hanya memperlihatkan wajah dingin tidak peduli.

"Gimana nihh gak mungkin kan gue bilang jujur,nanti bisa bisa gue wawancara dadakan,kalau bohong dosa!,eumm yaudah lah gapapa kalau bohong demi kebaikan,Ya Alloh maafin bella yahh"batin bella sambil berfikir.

"E eum gue tadi dari perpus,soalnya gue mumet banget"bohong bella sambil menutupi kegugupannya.

"Ah lu ma-"

Ucapan cindy terpotong dengan kedatangan mita yang membuat cindy tiba tiba emosi.

Yaa mita sudah keluar dari rumah sakit,dan saat akan pulang pun dia hanya sendiri,karna lutfi susah di hubungi dan tidak datang lagi ke rumah sakit setelah acara ulang tahun cindy.

Dan semua itu sontak membuat mita menjadi gelisah,banyak fikiran fikiran negatif yang bermunculan di otaknya,maka dari itu,saat ini mita ingin mencoba menemui lutfi untuk menanyakan apa alasan lutfi tidak datang ke rumah sakit.

"Heh curut ngapain sih lu disini,lo tuh ganggu banget tau gak,udah sono pergi aja lu"ucap cindy dengan emosi.

"Aku mau ke ka-"

Ucapan mita terpotong saat dia melihat orang yang akan dia temui tiba tiba pergi dari uks tanpa sepatah katapun.

"Ka ka lutfi tunggu"ucap mita sambil mengejar lutfi yang sudah hilang di ambang pintu dan menghiraukan gerutu gerutuan yang keluar dari mulut cindy.

"Heh curuttt gue belum selesai ngomongg"teriak cindy.

"Udah sabarr sayangg"ucap iqbal.

"Orang kaya dia mah gak usah di sabarin"jawab cindy dengan kesal.

"Eh anjir,si lutfi malah pergi lagi,gue belum selesai nanya juga"gerutu cindy.

"Udah lah sekarang kita balik aja,semoga aja areta gapapa"ucap arsya yang langsung di angguki semua.

"Semoga areta gapapa"lirih leni yang langsung di aminkan semua.

🏥🏥🏥


"Gimana dok keadaan anak saya"tanya rudi saat melihat dokter yang menangani areta keluar.
Karna sejujurnya ia sangat terkejut saat dia sedang bekerja dan tiba tiba areta meneleponnya,dia kira areta akan meminta maaf,tetapi pada saat ia mengangkat telepon nya,hanya ada suara orang lain yang memberitahu bahwa areta pingsan dan sedang ada di rumah sakit,dan dengan pikiran kacau dia segera pulang kerumah dan mengajak nera kerumah sakit untuk melihat keadaan areta.

"Tenang pa,alhamdulillah keadaan anak anda dan cucu anda baik baik saja"ucap dokter tersebut.

"Cucu?."

"Iyaa calon cucu anda,janin yang sedang di kandung anak anda"ucap sang dokter,yang langsung membuat rudi,nera,dan takterkecuali melly diam termangu dengan tatapan kosong.

"Owhiya jika boleh saranin,usahakan suami nya untuk selalu jagain dia,karna janin mah masih kecil,sedangkan seperti nya saat ini dia sedang banyak pikiran,dan itu tidak baik untuk Kandungannya"lanjut sang dokter.

Hening..

"Maaf pa bu,apa kalian mendengarkan ucapan saya"tanya sang dokter tersebut yang melihat rudi,nera,dan melly,hanya diam dengan tatapan kosong.

"Jadi anak saya hamil?"tanya nera ingin memastikan.

"Iyaa anak anda sedang hamil,selamat yahh pa bu.nanti saya akan berikan resep obat untuk anak anda,setelah siuman dia boleh pulang"ucap sang dokter setelah itu dia berlalu pergi.

"Kurang ajar"gumam rudi dengan tatapan tajam yang membuat siapapun yang melihatnya akan ketakutan.

Melly yang melihat situasi tidak memungkinkan untuk dia tetap di rumah sakit,ia segera pamit kepada orang tua areta.

"Maaf pa bu kalau begitu saya pamit dulu,karna saya harus kembali ke cafe.Semoga areta cepat sembuh,nanti saya akan beritahu ke atasan kalau areta sedang sakit"ucap melly dengan sopan.

"Owhiya terimakasih nak telah mengantar areta kesini,Nak boleh ibu minta tolong"ucap nera

"Minta tolong apa bu?"tanya melly.

"Tolong rahasiakan yang terjadi pada areta"mohon nera pada melly.

"Iyaa pasti bu,saya akan merahasiakan semua ini"jawab melly.

"Terimakasih nak,kamu anak yang sangat baik"ucap nera dengan senyum tipisnya.

"Iya bu sama sama,kalau begitu saya pamit dulu,assalamu alaikum"pamit melly,lalu dia melangkahkan kaki nya keluar rumah sakit.

"Wa alaikumussallam"jawab nera.

Setelah melly pergi,rudi langsung menghela nafas kasar.

"Dasar anak kurang ajar"ucap rudi sambil melangkahkan kaki secara lebar dengan emosi yang akan meledak.

"Mas jangan emosi kaya gitu,jangan marahi areta,kasihan dia"ucap nera mencoba mengejar rudi yang sudah masuk keruangan areta.

Saat nera sudah di dalam dia melihat suaminya yang sedang menatap anak nya yang masih memejamkan mata dengan tatapan tajam.

"Mas aku mohon jangan memarahi areta,biarkan dia tenang dulu"bujuk nera dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata nya.

"Kamu tidak bisa melarang saya"tegas rudi.

Nera hanya bisa menangis sesegukan,dan dia pun langsung duduk di kursi dekat brangkar tempat areta tidur.

"Nak kamu kenapa,kenapa kamu kayak gini"lirik nera sambil memegang sebelah tangan areta.

Sedangkan rudi hanya diam melihat nera yang sudah menangis di dekat areta.sebenarnya dia pun merasa kasihan melihat keadaan areta,tetapi ego dan emosi nya lebih tinggi dari rasa kasihan.

●●●●●●●●●●●
Please
Vote&Coment


Yahh terungkap dehh😢😢

Tbc..

Antara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang