Part41-Pergi dan lupakan

2.9K 189 124
                                    

VOTE DULU!!😂

Happy Reading!!

___________________

Setelah pertengkaran antara Areta dan Lutfi, saat itu pula hubungan keduanya semakin renggang.
Areta yang semakin menjauh dari Lutfi,dan Lutfi hanya diam karna egonya.

"Mau kemana lo malem malem keluar?"tanya Lutfi saat melihat Areta sedang memakai sandal nya.

Areta yang ditanya seperti itu hanya diam, enggan untuk menjawab

"Jawab kalo suami nanya!"

"Ahahaha lucu yahh denger lo bilang kalo lo itu suami."jawab Areta dengan sinis.

Lutfi tak kalah sinis menatap Areta dengan tangan yang bersedekap di dada.

"Lo kenapa sih Ret?!"

Areta yang ditanya seperti itu langsung membalikkan badan nya.

"Gue kenapa?" Areta terdiam menatap manik Lutfi,hingga ia kembali berucap"tanya sama diri lo!"

"Lo masih marah gara gara gue cium Mita?!"tanya Lutfi dengan pandangan meremehkan kearah Areta.

Areta hanya diam.

"Tadinya sih gw mau minta maaf,tapi setelah dipikir pikir buat apa gw minta maaf,toh lo bukan orang penting di hidup gw.Harusnya lo yang minta maaf ke gw sama Mita,karna udh merusak hubungan kita"ujar Lutfi dengan tatapan menusuk kearah Areta.

Areta menatap Lutfi dengan tatapan sendu nya.

"Gw bingung Fi.."

Mendengar ucapan Areta yang terkesan putus asa,Lutfi merasa sedikit iba.

"Siapa yahh yang mau kaya gw,gw aja gamau kaya gini.gw gatau harus gimana,gw gabisa nyalahin takdir,tapi takdir ini sulit banget buat gw.
Lo tau gak Fi?
Gw sakit hatii banget kalo Lo udah ngata ngatain gw.Bilang gue Wanita murahan,gatau diri,atau apalah.
Saat Lo bilang gitu hati gw rasanya langsung mati.
Gw juga ngerasa bersalah sama hubungan Lo dan Mita,tapi gw kembali berfikir kalo ini udah takdirnya,dan gw sebisa mungkin nerima takdir meski gw harus terima sakit hati karna lo."

Areta memberi jeda,menatap manik mata Lutfi yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit di ungkapkan.Saat melihat mata Lutfi hati Areta merasa sesak mengingat semua perlakuan buruk Lutfi padanya.

"A apa lo g gabisa nerima takdir?"Saat mengatakan itu,saat itu pula air mata Areta luruh.

"Gw coba nerima Lo sebagai Suami gw,gw coba jadi Istri yang baik,gw coba terima takdir gw! Tapi kenapa Lo gamau coba?! kenapa cuma gw yang berjuang,sedangkan Lo selalu matahin perjuangan gw!
Fi kalo boleh jujur hati gw sakit banget pas liat lo ciuman sama Mita,gw ngerasa takdir ini gaadil buat gw,gw ngerasa hati gw udah mati buat Lo.."

"G gue gatau harus g gimana hiks hiks."ujar Areta yang langsung berjongkok di hadapan Lutfi dengan tangisan nya.

"Gue cape Fi karna lo,gw pengen pulang..."

"Gw ngerasa hidup gw udah mati hiks hiks."

"K kenapa sih lo gabisa nerima gue? Semenjijikan itu diri gue buat Lo?"

"Gw benci lo Areta."hanya kalimat itu yang terucap di bibir Lutfi.

Areta menatap dalam mata Lutfi.

"Benci gw semau lo Lutfi,karna semakin banyak lo bilang lo benci gw,saat itu pula hati gw mati karna Lo."

Areta menarik nafas dalam dalam agar hatinya sedikit tenang,meski semua itu sangat mustahil.

"Ijinin gw buat pergi dari sini"ujar Areta dengan tatapan memohon

Antara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang