01. OUR FIRST RAIN

1.5K 322 408
                                    

Siapa yang suka hujan? aku sama sekali tidak, musim hujan adalah musim terberatku, aku enggan membawa payung kemana-mana, namun saat hujan turun, entah kenapa aku kadang menikmatinya, ada rasanya, aku ingin ada yang menghampiriku memberikan payung.

Hari ini aku lelah, seharian dikampus mengerjakan banyak tugas, rasanya ingin bergegas pulang, namun hujan menahanku, membuatku menunggu reda tanpa ku ketahui lagi berapa lama.

Oh ya aku Kim Hana, semester dua di universitas Hanyang, aku mengambil program psikologi industri, jurusan itu memiliki peluang  diperusahaan besar, sebagai staff pegawaian atau HRD.

Aku menunggu hujan reda di depan toko roti yang sudah tutup berjarak 5 menit dari kampus ku, saat aku ingin menuju halte, tiba-tiba hujan menyerangku tanpa gerimis, langsung memberiku deras, sebagian tubuhku lembab, rambutku basah ringan, padahal ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menunggu hujan reda di depan toko roti yang sudah tutup berjarak 5 menit dari kampus ku, saat aku ingin menuju halte, tiba-tiba hujan menyerangku tanpa gerimis, langsung memberiku deras, sebagian tubuhku lembab, rambutku basah ringan, padahal sudah hampir malam, hujan belum saja berhenti.

Namun aku dikagetkan dengan kedatangan seorang pria yang meneduh ditempat yang sama denganku, pria bertumbuh jangkung, dengan warna rambut brunette, kulit seputih vampir dan berbahu lebar, aku menatapnya dalam-dalam, ia sibuk mengacak rambutnya.

"Ah, hujannya malah tambah deras." Ia menggerutu, sembari terus mengusap rambutnya, sesaat ia menengok kearahku yang sedang menatapnya tanpa berkedip, spontan saja aku mengalihkan pandangan kedepan.

" Ia menggerutu, sembari terus mengusap rambutnya, sesaat ia menengok kearahku yang sedang menatapnya tanpa berkedip, spontan saja aku mengalihkan pandangan kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu terdengar suara ponsel berdering, aku merogoh ponselku di saku jaket, namun bukan ponselku yang bernada, melainkan milik pria itu.

"Halo, sorry hujan deras, aku tidak bisa kesana tepat waktu, sialan aku tidak membawa payung."

"Ah jangan jemput, setelah ini aku akan mengirim pesan ke Doyoung untuk menjemputku, mungkin saja dia masih di kampus."

"Haha, baiklah, kopi latte, tapi jangan dipesankan dulu, tunggu 15 menit lagi oke."

"Yasudah ku tutup teleponnya."

Pria itu tersenyum semringah saat berbicara dengan seseorang yang meneleponnya, mungkin saja kekasihnya, aku terus menatapnya sebentar, tiba-tiba ia mendekatiku.

RAINISM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang