03. JUST LIKE, OUR LAST CHANGES

443 193 67
                                    

🍀🍀🍀🍀

Aku menuju toko bunga, dan membeli 5 tangkai bunga matahari seperti yang disukai Jaehyun, beberapa hari yang lalu sebelum wisudanya dilaksanakan hari ini, aku tak sengaja bertemu dengannya di kampus walaupun hanya sebentar, dia  mengatakan akan senang jika melihatku datang ke acara wisudanya, dan lagi ia bahkan tak menanyakan namaku, apa sebuatanku darinya ya?

Aku menuju toko bunga, dan membeli 5 tangkai bunga matahari seperti yang disukai Jaehyun, beberapa hari yang lalu sebelum wisudanya dilaksanakan hari ini, aku tak sengaja bertemu dengannya di kampus walaupun hanya sebentar, dia  mengatakan akan se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisakan dipercantik buket mataharinya," pintaku kepada penjaga toko bunga.

"Apa mau menuliskan sesuatu di note?" tanya penjaga toko.

"Em boleh."

Aku mengambil note dan menuliskan sesuatu, kalimat penyemangat dan doa terbaik untuk Jaehyun.

"Jaehyun aku harap kamu sukses, dan terus bersinar."

Aku harap setelah acara wisuda aku memiliki kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh, dan mendukungnya untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus

Aku senang sekali, senyumku semringah, menulis dengan bahagia, lukisan senyum diwajahku tak pudar sama sekali sejak tadi.

"Terima kasih atas kunjunganya," ujar sang penjaga toko.

"Sama-sama."

Aku berjalan keluar dari toko bunga, menuju gedung The Wall Bloom salah satu gedung mewah dikawasan kampusku.

Aku memandangi buket dengan raut wajah senang, setiap langkah ku menuju The Wall Bloom sangat berarti, aku sangat antusias sekali.

Aku sedang menunggu lampu merah di jalan yang bersebrangan dengan gedung tempat Jaehyun wisuda, aku menatap lampu lalu lintas dengan semangat yang masih berwarna hijau, rasanya ingin lari, tidak, rasanya ingin terbang agar cepat sampai gedung.

Tiba-tiba—

"Awasssss!" teriak seseorang.

Braaakghhh braghhhhtt

Aku seperti terdorong sesuatu, padahal saat aku menunggu lampu lalu lintas sekelilingku sepi hanya ada dua atau tiga orang, aku terlempar ditengah jalan, aku mendengar klakson mobil berseru saling bersautan, ricuh sekali.

Aku hanya menatap langit, aku telentang dijalan, buketku entah kemana, aku tak bisa menggerakan tubuhku, aku hanya mengedipkan mataku sesekali.

Sedetik kemudian jalanan menjadi ramai, aku dengar ada seseorang berteriak. "Anak laki-laki ini, masih hidup!"

Aku masih telentang kaku dijalan, sampai suara ambulan bersautan dengan klakson.

Aku meneteskan air mata, rasa sakitku tertahan, aku tak bisa bergerak maupun mengucapkan sesuatu.

Aku ingin sekali ke gedung itu, aku tak peduli buketku kemana, aku hanya ingin ke gedung, aku ingin menemui Jaehyun, tapi mata ku terasa berat, aku tak ingin mataku tertutup, tolong jangan—

RAINISM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang