20. IN TOO DEEP

193 46 31
                                    

“sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“sayang.”

Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala, membuatku tidak bisa tidur malam ini, padahal sudah hampir jam 2 pagi, kenapa Jaehyun selalu membuatku tidak tenang.

Aku terus tersenyum. “Hana, tidurlah, besok kamu harus bekerja, tidurlah,” ucapku sembari memaksa mataku untuk lelap.

Namun tiba-tiba bayangan Jaemin saat akan menciumku di gallery melintas dikepalaku membuatku langsung membuka mata.

Deg deg deg

Aku langsung memegang dadaku
“Eiii, apa-apaan.” Aku menggeleng. “Ayo pikirkan Jaehyun.”

Namun nihil, bukan kalimat sayang yang membuatku tidak bisa tidur, tapi wajah Jaemin yang berjarak dekat denganku, menyingkirkan Jaehyun yang selama ini menguasai pikiranku. Membuatku tidak bisa tidur sama sekali.

🍀🍀🍀🍀


“Hana, apa kamu zombie?” tanya Renjun saat aku sedang mengunci apartemenku, ia melihat kantong mataku seperti panda kelaparan, dan ia berdiri didepan pintunya dan menungguku untuk berangkat kekantor bersama.

“Aku tidak bisa tidur semalam," keluh ku dengan lemas.

“Ckck dasar, kamu lembur lagi?” Aku mengangguk.

“Gara-gara sekretaris Mark cuti, pekerjaanku jadi lebih banyak,” balasku sambil berjalan bersama Renjun yang terus memberikan pertanyaan yang banyak, padahal wajahku menunjukan kelelahan, ia seperti pewawancara.

Saat sampai di halaman kompleks apartemen, aku melihat Jaehyun berdiri disamping mobilnya.

“Hana.” Jaehyun melambaikan tangannya.

“Kenapa kamu disini?”

“Ayo berangkat bersama,” pinta Jaehyun, aku langsung menatap Renjun yang berdiri disampingku memasang wajah pias.

“Huang Renjun, naiklah,” tawar Jaehyun.

“Tidak Direktur, aku naik bus saja.”

“Sudah, masuk saja.” Aku menarik lengan Renjun, dan menyuruhnya duduk didepan, disamping Jaehyun, sedangkan aku dibelakang.

“Kenapa aku didepan,” pekik Renjun lirih.

“Sudah masuklah,” suruhku.

Kulihat Jaehyun sedikit tidak nyaman, apalagi melihatku duduk dikursi belakang. Mereka berdua sangat canggung, Renjun berkali-kali menundukkan kepalanya dan dibalas dengan Jaehyun.

Lucu sekali mereka, Renjun pintar membuat siapapun tidak nyaman, apa lagi Jeno. Sepanjang perjalanan kami bertiga hanya diam.

“Hana, nanti kamu lembur lagi?” tanya Jaehyun sambil melihatku dari view rear mirror.

RAINISM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang