61

6 0 0
                                    

Satu kali itu masa percobaan. Kamu tau bagaimana aku menyesalinya? Dan merasa sesak setelah itu.

Dua kali, aku menyesal. Ini terlalu jauh. Terlalu banyak. Seharusnya nggai seperti ini. Juga selain sesak, rasanya masih terbayang bagaimana aku menyecap pahitnya yang begitu pekat.

Tapi itu menenangkan, biarpun tidak menyenangkan. Itu mengerikan, aku tau jelas. Hampir seluruh diriku membencinya, jika aku sadar. Sayang, aku tak selalu sadar.

Tiga kali, sesal itu masih ada tapi aku mulai terbiasa. Sialan! Rasanya sepat, tidak sepahit  awalnya. Tidak perlu terbatuk-batuk lagi, aku mulai merasakannya dengan nyaman. Gila!

Takut. Harusnya aku berhenti disini saja kan? Tapi rasanya nggak bisa. Nggak akan pernah bisa selagi aku masih berlari.

Tolong.

CAWANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang