bab 14

5 2 7
                                    

Cici melangkah menuju UKS. sudah sepi. Sedari tadi memang suasana sekolah sangat sepi hanya ada beberapa siswa rajin saja.

"Sri, sri..."panggil cici pada sri yang merupakan ketua PMR.

"Kenapa ci?" Tanya cici.

"UKS masih buka nggak" tanya cici pada sri yang terkihat cukup terburu-buru ingin pergi.

"Aduh, udah tutup ci" cici mencari alasana agar bisa masuk ke dalam UKS.

"Aku sakit perut banget nih, sri" mendengar ucapan cici membuat sri dilema. Dia harus segera pulang, namun jiwa PMRnya menggelora menyala-nyala. Membantu orang sakit sudah seperti kewajiban bagi sri.

"Gimana yah ci, aku buru-buru" ujar sri dengan wajah sendunya. Rasanya tak enak menolak cici yang mulai terlihat menahan sakit di perutnya.

"Ayolah sri, sakit banget" cici mulai memeragakan adegan sakit perut ala sinetron dengan wajah seolah kesakitan.

"Gimana yah?"

"Pinjem kuncinya aja sri. Besok aku kembalikan" pinta cici akhirnya.

"Ya sudah deh, obatnya ada di kotak hijau lemari obat di sebelah kanan atas"  ujar sri.

Cici segera bergegas memasuji UKS. Dia mencari sekeliling namun taj menemukan dodi.

"Duh, kemana lagi nih dod" saat hendak keluar tiba-tiba ia mendengar teriakan seseorang.

"Tolong!!! Tolloongggg!" Cici menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Siapa?" Teriak cici yang terus memindai segala sudut.

"Dodi" teriak seseorang yang belum cici temukan keberadaannya.

"Dod, ini aku cici"

"Ci... tolong" ujar dodi sambil membentur-benturkan tubuhnya ke pintu gudang penyimpanan UKS. Cici yang melihat itu langsung mencari cara membuka pintu.

"Dikunci dod, sabar yah" cici mencari ke berbagai tempat penyimpanan. Semua laci dibukanya. Namun tak kunjung membuahkan hasil.

"Ci, gimana?" Dodi semakin tidak sabaran.

"Belum dod. Jangan berisik dong. Aku nggak tau dimana kuncinya" jujur cici.

"Ya elah ci, bilang dari tadi kenapa?" Kesal dodi yang sebenarnya tau dimana kunci disimpan.

"Emang kamu tau?"

"Di pojok bawah kotak p3k. Ada paku yang dipasang didinding semua kunci di situ. Tinggal cari kode aja" cici langsung bergegas dan menemukan kunci yang dimaksud dodi. Setelah itu cici, langsung membukanya.

"Ya ampun dod kamu kenapa?" Cici terkejut melihat tangan dan kaki dodi diikat sedemikian rupa membuatnya tak sanggup bergerak. Untuk saja dodi masih bisa melepas lakban di mulutnya hasil olahraga bibir.

"Lepasin dulu ci nanti aku cerita" mendengar ucapan dodi, cici langsung mengambil gunting untuk memotong tali yang sudah disimpul mati. Benar-benar kelewatam orang yang berbuat seperti ini pada dodi.

"Makasih ya ci" ujar dodi setelah dirinya lepas dari belenggu.

"Ulah siapa dod?"

"Dumbo lah siapa lagi?" Cici mendadak merasa sangat kesal. Bisa-bisanya dumbo berbuat demikian. Ini sudah tak bisa dibiarkan. Cici memutuskan untuk memberi dumbo pelajaran.





Hi👋👋👋👋👋
Comeback nihhhhhhhhh

Tandai typo
Kecup bwasahhhhh mwahhhhhhccchhhh 💕💕💕💕💕

KEVIN : hide & seekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang