bab 11

8 2 1
                                    

"Bob lo nggak papa kan?" Tanya defgi yang khawatir melihat muka bobi yang lusuh. Peluh dimana-mana membuat bobi lemas seusai dihukum pak hilmi.

"Ya bob, izin balik aja yah" stewart pun tak kalah resah. Ini semua gara-gara kevin dan teman-temannya. Kalau bukan karena mereka yang membawa sial, bobi tak kan selemas ini. Batin stewart.

Bobi memilih diam dan memejamkan matanya. Mencoba menetralisir rasa pusing yang menderanya. Stewart segera mengambilkan minum untuk bobi.

Keesokan harinya bobi yang sakit tak bisa masuk sekolah. Hal ini membuat defgi meradang. Sepulang sekolah, Ia menghadang kevin dibawah tangga dekat uks.

Disisi lain stewart menunggu dodi yang sedang ditoilet. Ia membawa seutas tambang untuk mengikat dodi. Saat dodi keluar dengan cepat dililitkannya tambang tersebut di tubuh dodi. Membuat sang pemilik tubuh meronta-ronta.

"Heh, lepas nggak! Lepas hehhh!" Sekalipun badan dodi gempal nyatanya jarang berolahraga membuat tenaganya jauh lebih lemah dari stewart. Dengan mudahnya meski seorang diri stewart bisa meringkus dodi.

"Apaan sih wart! Aduh lepas nggak sok!" Dodi masih terus mengeluarkan sumpah serapa pada stewart yang sedang mencari bahan untuk memyumpal mulut kaleng rombeng dodi.

Sampai akhirnya ia menemukan selotip hitam sisa mba tatin menjilid makalah para siswa di koperasi. "Ketemu" ujar stewart

Langsung dirobeknya sisa selotip hitam untuk dipisahkan dari yang sudah tak ada perekatnya. "Cukup ga yah?" Stewart menerap pada mulut dodi namun belum menempelkannya.

"Heh, mau ngapain" panik dodi yang tak berdaya.

"Heh, jangan! Tolong!! Tolo..." belum sempat permintaan tolongnya di dengar orang, mulut dodi sudah tersumpal. Didorongnya dodi menuju UKS.

"Def, aman" ujar stewart langsung memasukkan dodi di ruang penyimpanan barang di UKS.

Diikatnya kaki dodi agar tak bisa bergerak. "Baik-baik disini sampe besok yah, makannya jangan rusuh. Gara-gara lo bobi sakit" lalu stewart meninggalkan dodi memilih untuk keluar mengambil tasnya di lantai atas.

Tepat saat stewart naik, ia berpapasan dengan kevin. Tak menunggu lama langsung saja  ia mengirim pesan pada defgi untuk bersiap mengeksekusi lawan.

Kevin yang tidak tau jika defgi sudah menunggunya di dekat UKS pun tak sadar. Ia masih dengan santainya berjalan sampai seseorang menariknya lalu membalik posisinya hingga tersudut di tembok. Defgi menarik dasi kevin tangannya mengepal hendak melayangkan tinju hingga...







No edit
Typo everywhere
Tandai yah sayangkuh 😘

KEVIN : hide & seekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang