1

5.4K 382 28
                                    

Sekelompok pemuda tanggung tengah berkumpul di halaman belakang Fakultas Kehutanan. Mereka tengah mendiskusikan rencana liburan musim panas sekaligus acara reuni kecil-kecilan alumni Konoha High School.

Halaman belakang Fakultas Kehutanan yang asri membuat tubuh dan pikiran mereka rileks. Bias jingga mulai menyambangi langit Tokyo, Bola mata itu melirik rolex yang bertengger di pergelangan tangan kirinya. Jarum panjang dan pendeknya menunjuk angka empat bersamaan.

"Mereka mana sih? Lama banget." Sasuke melirik Sahabatnya yang mengomel protes.

"Lagian ya Nar, seenak kumis mu saja memutuskan pertemuan. Barang kali mereka baru selesai dan masih dalam perjalan ke sini." Cerocos Sai tidak terima. Pemuda pucat itu sedikit kesal mengingat jarak yang di tempuh ke tempat pertemuan lumayan jauh. "Kau pikir Kampus ini sekecil rumah mu?" Ucap Sai meremehkan.

"Merepotkan. Bisakah kalian diam? Aku butuh tidur sebentar." Omel Shikamaru.

Sasuke menaikkan sebelah alisnya. Biasanya Shikamaru akan langsung tidur mati setelah rebahan tiga detik.

"Dia habis kesetrum Generator." Kata Gaara.

Sasuke mengangguk paham, sementara Neji hanya menggeleng pelan. Naruto dan Kiba siap tertawa dengan mata melotot sebelum suara datar memasuki gendang telinganya dan mengembalikan tawanya ke kotak tertawa.

"Diam bodoh." Titah Sasuke

"Sorry telat."

Ten ten datang dengan setelan celana training hitam serta kaos biru muda berlambang Fakultas kebanggaannya. Sementara Lee memamerkan cengiran khasnya dengan setelan celana training hijau dan kaos yang senada.

Ino si gadis modis segera meluruskan kakinya di kanan Naruto. "Gila. Tidak tanggung-tanggung. Kenapa tidak sekalian masuk ke hutan?" Protes Ino. Aqumarinenya melirik Hinata yang memberikan botol minumnya. "Thanks."

"Sama-sama Ino-chan." Hinata tersenyum manis. "Sakura-chan mana?" Tanya Hinata pelan.

"Masih ada urusan sama dosenya." Jawab Ino datar.

"Gila itu dokter, jam segini masih sibuk." Suigetsu melirik pergelangan tangan kirinya. Jarum pendek telah sampai diangka enam "Gak ambyar itu otak?"

"Mulut mu bau ikan. Lebih baik diam." Kata Naruto sembari menutup hidung dengan tangan kirinya.

Sasuke mengedarkan onyx nya ke penjuru tempat. Halaman belakang ini menyatu dengan hutan kampus milik Fakultas Kehutanan. Tidak terlalu sunyi, beberapa mahasiswa tingkat akhir terlihat tengah melakukan penelitian tugas akhir. Atau mahasiswa kehutanan yang tengah mendiskusikan himpunan jurusan mereka.

Perdebatan teman-temannya juga menambah suasana lebih hidup. Manik kelamnya menyembunyikan diri, gendang telinganya menangkap suara seseorang yang memburu mencari napas.

"Maaf telat."

Sakura segera duduk bersila di kiri Shikamaru. Emeraldnya melirik Shikamaru yang masih setia dengan kegiatan usangnya. Tangannya terulur, mendorong keras punggung Shikamaru yang membelakanginya.

"Woy bangun!" Teriak Sakura.

Decakan keras keluar dari bibir Shikamaru. Maksud hati ingin mendamprat pelaku, apa daya tangan tak sampai.

"Kalian dari mana saja? Ngaret banget jadi orang." Tanya Naruto kesal.

"Tuh si landasan pacu." Ruby nya melirik cepat ke arah Sakura. "Menunggu tanda tangan dosen sampai karatan. Padahal besok masih bisa."

"Lebih cepat lebih baik Rin." Sakura mendengus, emeraldnya menajam ke arah Naruto. "Jadi, alasan menarik apa yang membuat aku dan kalian berkumpul di sini?"

Isyarat[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang