Refugee

63 8 4
                                    

Note : Cerita ini di mulai sebelum Tim Scout berpatroli malam di episode "Night Mission". Cerita ini akan flashback sampai hari ke-2. Terima kasih, selamat membaca ceritanya!.

Hari pertama

Mimpi. Manusia pasti memiliki mimpinya masing - masing, entalah itu mimpi yang baik maupun mimpi yang tidak baik. Bahkan, beberapa orang rela mengorbankan apapun untuk menggapai mimpi mereka, bahkan dari mereka sampai memiliki ambisi yang sangat besar hanya untuk menggapai mimpi mereka.

Di padang bunga tulip yang sangat luas dan indah, dengan angin sepoi - sepoi yang berhembus membuat suasana terasa sedikit dingin. Di tengah - tengah padang bunga tersebut terdapat satu orang yang sedang tertidur. Lalu, dia terbangun karena angin yang berhembus, dia mulai bangkit perlahan - lahan sampai dengan posisi duduk dan sekarang dia melihat padang bunga tulip berwarna kuning yang sangat luas , bahkan seluas mata memandang. Entah bagaimana dia sampai disini, dia tidak ingat sama sekali bagaimana dia sampai disini.

"Hey kamu!" dia mendengar suara perempuan yang lembut memanggilnya.

Toni POV

Aku merasa terpanggil, saat aku menoleh untuk mengetahui siapa yang memanggilku. Aku melihat seorang perempuan cantik (menurutnya) terduduk di sebelah kananku dan aku terpaku saat melihat dirinya.

"Aku belum pernah melihat perempuan secantik dia? apakah dia malaikat?" pikirku "Dilihat dari cara dia berbicara yang halus, wajahnya terlihat imut, iris matanya berwarna coklat, senyumnya yang manis, postur tubuh yang ideal, dan dia juga memakai hijab. Aku rasa dia feminim." Tambahku

"Halo, kamu kok ngelamun? apakah kamu baik - baik saja?" penasaran si perempuan

"Eh... Maaf aku baik - baik saja kok." Jawabku

"Alhamdulillah. Aku pikir ada apa - apa sampai ngelamun begitu." Katanya

"Dia mengkhawatirkanku!" di dalam hatiku aku terkejut

"Kamu kok bisa ada disini?" tanya perempuan itu

"Aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa sampai disini? Tiba - tiba saja aku terbangun disini." Jelasku

"Jadi begitu." katanya. Lalu, perempuan itu berdiri memandang padang bunga yang luas "Indahya." terusnya

Aku masih duduk di sampingnya "Iya, aku juga merasa begitu. Di tambah hembusan angin ini menambah damai dan tenangnya tempat ini." jawabku "Aku ingin tetap berada disini."

"Begitu ya, jadi kamu menyukai tempat ini?!" bersamaan dengan perkataannya dia melihatku dengan senyumnya

"Manisnya!!!" pikirku lagi saat dia tersenyum padaku "Heem, begitulah dari pada tempat asalku, tempat ini seperti surga bagiku." aku berdiri dan memandang padang bunga ini

Sekarang kami berhadapan satu sama lain. Aku sempat berpikir "Siapa dia ini? bagaimana seseorang secantik dia sampai disini?"

"Aku rasa waktuku sudah habis, kita akan berpisah disini." kata perempuan itu

Aku pun terkejut "Apa yang kamu katakan?" tanyaku

"Pertemuan kta sangat singkat!" ujar si perempuan, dan perlahan bunga tulip disana berterbangan meninggalkan tangkai mereka.

Aku berusaha meraihnya, tapi terasa dia semakin menjauh dan bunga - bunga ini terbang mengelilingiku membuatku semakin sulit menggapainya.

"Dan aku rasa kita masih bisa bertemu lagi kok. Kak Toni." Dia memanggil namaku dan membuat aku sedikit terkejut, tapi tetap saja dia semakin menjauh

"Tunggu, hey tunggu." Perlahan dia memudar dan menghilang bersamaan dengan itu tempat itu juga ikut memudar membuat keadaan disekitarku gelap. Aku tidak bisa melihat apa - apa hanya ada kegelapan disini.

Students on ApocalypseWhere stories live. Discover now