"Jeongin...hiks... Maafkan aku.... hiks"
Chan, Minho dan Changbin sontak menoleh ke arah ranjang Hyunjin begitu mendengar suara isak Hyunjin. Dan ketiganya langsung di buat bingung karena yang mereka lihat adalah Hyunjin yang masih tertidur nyenyak dengan mulut meracau tak jelas serta kedua matanya yang masih tertutup mengeluarkan liquid bening.
"Hyunjin... kau kenapa?" tanya Chan seraya menguncang-guncang tubuh Hyunjin pelan dan setelahnya Hyunjin langsung bangun terduduk sembari menghapus jejak air matanya.
"H-hyung..." ujar Hyunjin lirih kemudian menelisik ruangan itu berharap dirinya hanya mimpi dan Jeongin ada disana, namun nihil.
Hyunjin tidak melihat Jeongin, membuat dirinya kembali menangis sembari memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.
Hal itu membuat ketiga orang sehat yang ada di sana khawatir.
"Hey.. hey, Hyunjin.. Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau seperti ini? Apa kau baru saja bermimpi buruk?" tanya Chan menenangkan sembari memeluk tubuh bergetar Hyunjin.
"J-jadi.. Aku tidak bermimpi hyung..?"
"Apa maksudmu?" tanya Changbin
"J-jeongin...Jeongin meninggal..."
"Jaga bicaramu! Aku tau kau masih benci pada Jeongin tapi jangan sekali-kali mengatakan kalimat itu!" seru Minho yang sedari tadi diam dengan nada kesalnya.
Hyunjin terdiam, bukankah Minho yang mengantarkannya ke pemakaman Jeongin tadi? L-lalu apa ini? Kenapa Minho marah ketika dirinya mengatakan kalau Jeongin meninggal? Apa dirinya baru saja bermimpi buruk? Pikir Hyunjin.
"J-jadi aku hanya bermimpi?" seru Hyunjin seperti bertanya pada dirinya sendiri.
"Memangnya kau bermimpi apa?" kali ini Changbin lagi yang bertanya.
Hyunjin kembali terdiam, dia berfikir apakah dia harus menceritakan mimpinya pada ketiga temannya ataukah tidak, dan setelah berfikir tidak terlalu lama Hyunjin memilih untuk menceritakan mimpi panjang yang terasa nyata baginya tadi.
"Itu pasti teguran karena kau terlalu bajingan selama ini" komentar Minho ketus begitu Hyunjin selesai menceritakan mimpinya.
"Y-yah.. k-kurasa begitu..." balas Hyunjin lirih.
Setelah obrolan yang super singkat itu ruangan inap Hyunjin kembali hening.
Ah, tidak benar-benar hening sih, hanya saja mereka tidak mengobrol seperti tadi. Changbin dan Minho yang kembali sibuk bermain game sedangkan Chan sedang berbalas'an pesan dengan Seungmin, adik Dokter Woojin yang menangani Hyunjin.
Hyunjin? Dirinya sedang memikirkan Jeongin, pemuda manis yang menyandang status sebagai adik tirinya itu.
Apa Jeongin tau Hyunjin berada di rumah sakit ini?
Apa Jeongin masih khawatir pada dirinya?
Ataukah....
Hyunjin yang sedang melamun memikirkan Jeongin tiba-tiba di kejutkan dengan suara gaduh dari luar kamar inapnya.
Chan, Minho dan Changbin yang sedang duduk di sofa sudut ruangan itupun lantas berlari keluar guna melihat apa yang sedang terjadi di luar sana, dan ketiganya langsung mematung begitu melihat siapa yang terbaring tak sadarkan diri dengan bersimbah darah di atas brankar yang di dorong oleh para perawat menuju ruangan IGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hardness « Hyunjeong✔
Fanfiction"Kamu itu sudah rebut kebahagiaanku! jadi sekarang terima akibatnya"-Hwang Hyunjin ●Copyright 2020,©Imeldd