Hardness « Hyunjeong✔

7. Marah

Setelah kelas Mr.Park selesai, Hyunjin langsung berjalan meninggalkan kelasnya tak peduli dengan ajakan Changbin tadi pagi yang mengajaknya pergi kerumah Jeno karena ada acara barbekyu.

Karena saat ini tujuan Hyunjin adalah pulang kerumah untuk memberikan pelajaran yang berarti pada Jeongin supaya mulut embernya itu bungkam.

"Dasar keparat bajingan!"Gerutu Hyunjin begitu lampu lalu lintas didepan sana berwarna merah.

Cukup lama Hyunjin menggerutu didalam mobil hingga sebuah pesan masuk kedalam ponselnya, Buru-buru Hyunjin mengeceknya dan ternyata pesan tersebut dari Jeongin.

LINE

Fox💕
|Hyung~
|Tidak ada makanan dirumah
|Jadi sebaiknya, Hyung makan |diluar saja :)
¦Read

Hyunjin mendengus setelah membaca rentetan kalimat pesan dari Jeongin barusan, Hyunjin tahu kalau Jeongin tidak bisa memasak, membuat ramen saja dia tidak bisa karena Jeongin sangat-sangat ceroboh mengenai masak-memasak karena memang Jeongin adalah anak yang sangat manja.

Butuh waktu yang cukup lama barulah lampu berwarna hijau, menandakan para pengguna alat transportasi dapat meneruskan perjalanan mereka.

"Jeongin!!!"Teriak Hyunjin begitu masuk kedalam rumah, setelah sebelumnya dia membuka pintu dan membantingnya dengan kasar.

Jeongin yang memang sedang berbaring dikamarnya sembari mendengarkan musik dari Headset tentu saja tak mendengarkan teriakan Hyunjin barusan.

Brak...

"H-hyung!Kau sudah pulang.. d-dan k-kau kenapa?"

"Berpura-pura tak tahu setelah mulut ember'mu itu menumpahkan segala kotorannya ke orang-orang"

"M-maksud Hyung?"

"Ck! Kau! Ikut aku..."Seru Hyunjin dengan suara datarnya kemudian berjalan keluar meninggalkan Jeongin yang masih bingung dan memikirkan apa maksud dari ucapan Hyunjin barusan.

"Cepat Sialan!!!"

Jeongin sontak tersentak kaget mendengar teriakan Hyunjin dari lantai bawah, dan dengan sedikit ragu Jeongin turun dari ranjangnya untuk menyusul Hyunjin yang mungkin saja sedang menunggunya dibawah.

"Katakan padaku apa yang kau ceritakan pada teman-teman'mu dan juga Minho"Ujar Hyunjin dengan suara rendahnya ketika Jeongin sudah duduk tepat didepannya.

"A-aku tidak menceritakan apapun pada teman-temanku maupun Minho hyung"

"Jujur"

"Aku tidak bohong"

"Kubilang jujur, atau aku akan menyiksa'mu

"Sungguh hyung... Aku tidak berbohong"

"Ck! Ternyata selain mulutmu yang ember ternyata kau juga jago berbohong ya"

Jeongin menggelengkan kepalanya ribut, karena sungguh dia tidak menceritakan apapun pada teman-temannya ataupun Minho.

"Lalu kenapa Minho bisa tau kalau aku memberikan roti kacang padamu? Hah?!"