13. Berbohong

692 79 0
                                    

"Yeyyy!! Akhirnya selesai"Teriak Jisung girang begitu dirinya berhasil menyelesaikan Sup rumput laut'nya untuk Jeongin, tidak sia-sia memang dia belajar dari Ibunya minggu lalu.

Begitu Sup rumput laut'nya dia Pindahkan ke sebuah mangkuk dan meletakannya di sebuah nampan, Jisung langsung membawanya menuju kamar Jeongin. Jisung tidak perlu repot membawa air karena sudah tersedia di kamar Jeongin.

"Jeongin~~Sup rumput lautmu sudah jadi"Seru Jisung begitu memasuki kamar Jeongin.

"T-terima--"

"Sssst tidak perlu merespon kalimatku,Okay? Sekarang biar aku suapkan Sup rumput laut ini untukmu"

Jeongin memilih patuh pada Jisung, karena memang pipinya benar-benar terasa sakit, berbicara saja dia sangat kesulitan. Dan untuk makan Sup rumput laut ini, Jeongin jadi tidak yakin apakah dia bisa memakannya atau tidak.

Baru saja Jisung hendak menyuapkan Sup rumput laut itu ke mulut Jeongin, tetapi Ponselnya lebih dulu berdering membuat Jisung mau tak mau kembali menyimpan Sendok yang berisi sup rumput laut tadi ke mangkuk guna mengangkat panggilan telepon itu.

Begitu melihat Nama kontak orang yang menelfonnya, Jisung mengerutkan dahinya bingung. Tidak biasanya Chan menelfonnya, kalau bukan hal-hal penting seperti menanyakan Minho ataupun Felix.

"Aku keluar angkat telepon dari Chan Hyung dulu ya, Jeong"Seru Jisung sebelum akhirnya keluar dari kamar Jeongin bernuansa Biru muda itu.

Setelah Jisung keluar dari dalam kamarnya, Jeongin memilih untuk mengambil ponselnya untuk melihat-lihat apakah ada panggilan atau Pesan dari Mommy dan Ayahnya.

Begitu Jeongin mengKlik Roomchatnya dengan sang Ibu, Jeongin langsung di buat terkejut bukan main. Jeongin yakin kalau Hyunjin'lah pelaku pengiriman Pesan yang tidak sopan itu pada Mommy, Mungkinkah Hyunjin mengirimnya ketika Jeongin pingsan tadi? Itulah yang di pikirkan Jeongin saat ini.

Tak mau menunggu terlalu lama Jeongin langsung menekan Keyboardnya, mengetik beberapa kalimat untuk Sang Ibu kalau bukan dia yang mengirimkan kalimat Tak sopan itu.

Selang beberapa detik Pesan Jeongin pun dibalas oleh sang Ibu; 'Perampok? Bagaimana bisa? Astaga Jeongin! Memangnya dimana Hyunjin? Kenapa dia tidak ada Dirumah? Pantas saja perasaan Mommy tidak enak tadi'

Jeongin meringis begitu membaca untaian kalimat khawatir dari sang Ibu, dalam hati Jeongin meminta maaf berulang-ulang karena telah membohongi Sang Ibu.

"Maaf ya aku terlalu lama mengangkat teleponnya"Seru Jisung tiba-tiba, Rupanya Tupai manis itu sudah selesai dengan urusannya.

"Sini biar aku menyuapi'mu lagi... Huhu, Sup'nya jadi dingin karena aku"

"T-tidak masalah Hyung"

Dan setelahnya Kamar Jeongin di isi oleh keheningan.

Jisung yang sibuk menyuapi Jeongin Sup rumput laut, dengan Jeongin yang sesekali mengutak-ngatik ponselnya. Entah apa yang dia lakukan, Jisung sendiri tak tahu dan tak mau tahu.

Hingga di suapan terakhir Jisung langsung berteriak girang, karena ternyata Jeongin tidak memiliki kesulitan dalam mengunyah makanannya, Mungkin Efek Gel pereda nyeri yang tadi di olesakan Jisung di pipi lebam Jeongin.

"Nah, Sekarang tinggal Minum obatmu"Seru Jisung sembari mengambil satu tablet obat yang tadinya dia beli di Apotik sebelum datang ke Rumah Jeongin.

"T-terima kasih Hyung"Gumam Jeongin pelan yang tentu saja di dengar oleh Jisung.

"Tidak perlu berterima kasih, Aku sudah bosan tahu~"






—🍁🍁🍁—






Chan baru saja selesai membeli Cemilan untuk Felix dan hendak  menaiki motornya tetapi langsung di buat terhenti begitu dirinya melihat Motor Minho juga Mobil Hyunjin yang terparkir di Parkiran Minimarket.

Chan merasa heran, Karena di dalam Supermarket dia sama sekali tak menemui dua pemuda tampan itu. Dan di beberapa detik berikutnya barulah Chan ingat kalau Dua pemuda tampan itu sedang 'Diam-Diaman', bahkan tempo hari Chan mendapati keduanya 'Berkelahi' di Campus.
Chan sendiri tak tau apa masalah kedua pemuda itu seperti itu, tetapi Chan rasa ini ada Hubungannya dengan masalah Jeongin yang Felix ceritakan padanya.

Chan yang masih melamun, memikirkan 'Minho dan Hyunjin' langsung di buat terkejut dengan seorang Perempuan yang berlari ke arahnya dan mengatakan kalau ada Dua pemuda yang berkelahi di Gang sempit di Ujung jalan menuju Komplek perumahan Changbin.

Seketika Chan langsung teringat Minho dan Hyunjin, Dia yakin sekali kalau itu adalah keduanya. Dan keyakinannya itu terbukti begitu dirinya mendapati Minho yang memukul Wajah tampan Hyunjin yang sudah di penuhi banyak darah dengan suara gumam'an yang masih bisa didengar jelas oleh Chan.

"Astaga Minho Cukup!!! Hyunjin sudah tak sadarkan diri!!"Teriak Chan seraya menarik Minho untuk berdiri dari atas Tubuh Hyunjin.

"Aku tidak peduli, dia harus mendapat hukuman yang setimpal dengan Jeongin.. dia harus!"

"Iya-iya, tapi tidak dengan kau menghabisinya!"

"Kenapa?! Dia pantas mendapatkannya!"

"Masalah tidak akan selesai jika kau selesaikan dengan kekerasan seperti ini, Kau harus tahan Emosimu Minho!!!"Bentak Chan sekali lagi membuat Minho yang berontak dari pelukan Chan langsung berhenti.

"Tahan Emosimu, Minho.. Hyunjin sudah tak sadarkan diri,dia bisa saja mati kalau kau terus memukulinya"Seru Chan yang mulai menurunkan nada Suaranya.

Merasa tak mendapat respon yang tak berarti dari yang lebih muda, Chan kembali bersuara;
"Kau bisa jalan sendirikan? Aku akan membawa Hyunjin ke Mobil"

"Hmm"

Balas Minho dengan deheman singkatnya kemudian berjalan tertatih-tatih menuju Supermarket untuk mengambil Motornya, sedangkan Chan mengangkat Tubuh Hyunjin untuk di bawa ke Rumah sakit.

Begitu Minho hendak menaiki motornya dan menyalakan mesin motornya, Suara Chan kembali menginterupsi membuat Minho tak jadi menyalakan mesin motornya.

"Ada apa lagi? Aku harus pulang sekarang"Tanya Minho dingin begitu mendengar suara Chan memanggilnya.

"Kau ikut denganku ya? Kita obati dulu lukamu, Okay?"

"Tidak, Terima kasih"

"Tapi Minho... lebam di wajahmu cukup banyak, mereka bisa saja infeksi"

"Aku bisa mengobatinya di Rumah sendiri, Lagipula ada Ibu dan Jisung"Ujar Minho ketus tanpa menatap Chan yang menatapnya sendu.

"Hhh, Baiklah. Aku tidak akan memaksamu"Seru Chan akhirnya kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya untuk kemudian dia kemudikan menuju rumah sakit. 

_____
TBC
__________________
_____________________________
____________________________________
T

ernyata yang bener2 baca book ini 10 orang :"

Hardness « Hyunjeong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang